Trusted

Binance Hentikan Layanan Kartu Debit Visa di Wilayah Ekonomi Eropa

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto exchange Binance mengatakan bahwa layanan kartu debit Visa di wilayah Ekonomi Eropa (EEA) tidak lagi ditawarkan.
  • Namun, bagi pemegang kartu lama (existing), masih bisa melakukan transaksi menggunakan layanan tersebut hingga 20 Desember mendatang.
  • Selain Visa, raksasa jaringan pembayaran keuangan global lainnya, yakni Mastercard, juga menarik kemitraannya dengan Binance pada September kemarin.
  • promo

Ekspansi Binance di wilayah Uni Eropa terlihat maju mundur. Setelah beberapa waktu lalu mengumumkan kembali melayani setoran dalam bentuk mata uang euro (EUR), di saat yang sama Binance juga mengatakan bahwa layanan kartu debit Visa di Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) tidak lagi ditawarkan.

Dalam laman resminya, Binance mengatakan bahwa pengguna baru tidak bisa lagi mendapatkan kartu debit Visa Binance. Namun, bagi pemegang kartu lama (existing), masih bisa melakukan transaksi menggunakan layanan tersebut hingga 20 Desember mendatang.

“Akun Binance tidak terdampak. Tetapi, yang jelas, pengguna Debit Visa Binance yang ada pada program EEA hanya bisa menggunakannya sampai 20 Desember 2023. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanannya.”

Bagi pengguna yang masih ingin menggunakan pembayaran lintas batas, dianjurkan untuk menggunakan layanan yang dimiliki oleh perusahaan sendiri, yaitu Binance Pay.

Kebijakan ini dilakukan setelah pada Juli lalu, Visa menyatakan berhenti menawarkan kartu co-branding Binance di Eropa. Hal itu diikuti oleh raksasa jaringan pembayaran keuangan global lainnya, yakni Mastercard, yang juga menarik kemitraannya dengan Binance pada September kemarin.

Penggunaan Kartu Binance Makin Sempit

Langkah tersebut dipercaya akan semakin mempersempit penggunaan kartu kripto untuk transaksi. Sebelumnya, pada Agustus kemarin, entitas yang dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) itu juga sudah mengumumkan untuk menghentikan layanan kartu debit kriptonya yang bekerja sama dengan Mastercard untuk wilayah Amerika Latin dan Timur Tengah. Kala itu, perusahaan menyebut terdapat 4 negara yang sudah tidak bisa lagi mengakses layanan tersebut, antara lain Argentina, Kolombia, Brasil, dan Bahrain.

Meskipun diklaim hanya berdampak kecil terhadap pengguna, tetapi artinya, kemudahan yang ditawarkan oleh Binance sudah mulai berkurang. Terlebih lagi, tujuan awal diluncurkannya program kartu debit berbasis kripto adalah untuk bisa meningkatkan kemampuan konsumen dalam menggunakan aset digital.

Menariknya, di saat menarik diri dari kemitraan Binance, Visa tetap menunjukkan dukungan terhadap industri kripto dalam bentuk berbeda. Pada awal September kemarin, Visa memperluas kemampuan penyelesaian stablecoin dengan memanfaatkan blockchain Solana. Sebagai bagian dari upayanya, perusahaan mengikat kerja sama dengan pengakuisisi merchant Worldpay dan Nuvei.

Head of Crypto Visa, Cuy Sheffield, mengatakan sinergitas itu sengaja digelar untuk mempercepat penyelesaian transaksi lintas batas dan menyediakan opsi pembayaran stablecoin untuk klien.

“Visa berkomitmen untuk menjadi yang terdepat dalam inovasi mata uang digital dan blockchain. Serta akan memanfaatkan teknologi baru itu untuk membantu meningkatkan cara manusia memindahkan uang,” kata Sheffield.

Hadapi Banyak Tekanan dari Regulator

Kuat dugaan, langkah Binance untuk mengerem ekspansinya di kancah internasional merupakan efek dari tekanan yang mereka hadapi dari berbagai regulator keuangan dunia.

Pada Februari lalu, Binance kehilangan akses terhadap sistem perbankan Amerika Serikat (AS). Kemudian di bulan Mei, sejumlah lembaga keuangan di Australia melarang aktivitas pembayaran yang berhubungan dengan Binance. Hal itu mengakibatkan hilangnya kemampuan investor asal Australia untuk melakukan penarikan ataupun deposit.

Di samping itu, sejumlah petinggi Binance pun dilaporkan mengundurkan diri dari perusahaan selama beberapa bulan terakhir. Menurut kabar terbaru, Kepala Eksekutif Bifinity UAB, Saulius Galatiltis, kini sudah tak lagi bekerja di Bifinity. Berdasarkan informasi yang termuat dalam akun LinkedIn pribadinya, Galatiltis telah hengkang dari Bifinity per bulan Oktober ini.

Tangkapan layar pengunduran diri Saulius Galatiltis | Sumbe : LinkedIn

Untuk diketahui, Bifinity merupakan bagian dari grup Binance yang berperan sebagai pemrosesan pembayaran untuk transaksi fiat bagi pelanggan Binance.

Bagaimana pendapat Anda tentang pengumuman Binance yang tak lagi menyediakan kartu debit Visa untuk Wilayah Ekonomi Eropa? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori