Lihat lebih banyak

Binance Sukses Bantu Pulihkan Dana Curian dari Axie Infinity Sebesar US$5,8 Juta

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance berhasil membantu memulihkan dana yang dicuri dari Axie Infinity sebesar US$5,8 juta.
  • Dana tersebut dibagi-bagi ke dalam 86 akun berbeda di platform Binance.
  • Protokol DEX dan mixer kripto mulai memeriksa alamat dompet kripto, agar tak disusupi oknum berbahaya.
  • promo

Pada hari Jumat (22/4) kemarin, developer Axie Infinity bisa mulai bernafas lega, sebab Binance mengungkapkan bahwa mereka telah memulihkan sejumlah dana yang dicuri dari protokolnya. Kabar ini pun memberikan secercah harapan bagi para korban.

CEO Binance, Changpeng Zhao, atau yang kerap disapa CZ, mengumumkan melalui Twitter bahwa mereka telah berhasil memulihkan US$5,8 juta dari dana yang dicuri. Lazarus Group membagi-bagi dana tersebut ke dalam 86 akun di platform Binance. Saat artikel ini tulis, alamat dompet kripto utama yang terkait dengan peretas memiliki saldo ETH senilai US$280 juta.

Meski demikian, data dari perusahaan keamanan blockchain Elliptics menyatakan, peretas telah menggunakan mixer kripto terdesentralisasi, seperti Tornado Cash, untuk mengirimkan hasil curiannya ke centralized exchange. Selain itu, mereka juga menukarkan sebagian USDC curiannya menjadi ETH melalui decentralized exchange (DEX).

Protokol DEX dan Mixer Kripto Mulai Blokir Alamat Peretas DeFi

Dengan adanya peretasan DeFi seperti Axie Infinity, sejumlah protokol DEX dan mixer kripto pun mulai memblokir oknum-oknum berbahaya yang ingin mengkapitalisasi anonimitasnya.

Baru-baru ini, Uniswap menyatakan, mereka memeriksa alamat yang terlibat dengan kegiatan terlarang, menggunakan inteligensi blockchain dari TRM Labs.

Protokol DEX di jaringan Ethereum itu mengklaim bahwa TRM Labs menggunakan data on-chain dan investigasi di dunia nyata untuk mengidentifikasi kasus kriminal. Kemudian, mereka akan memblokir dompet apa pun yang memiliki kaitan dengan aktivitas ilegal. Bagian tanya jawabnya juga menambahkan jika kebijakan mereka adalah “untuk mencegah orang-orang yang terlibat dalam perilaku ilegal dari menggunakan aplikasinya.”

Sementara itu, Tornado Cash mengumumkan, mereka menggunakan Oracle Contracts dari Chainalysis untuk memblokir dompet kripto mana pun yang terkena sanksi dari OFAC.

“Menjaga privasi keuangan adalah hal penting untuk melindungi kebebasan kita, namun [tindakan] itu tidak seharusnya terjadi dengan ketidakpatuhan,” ungkap tim Tornado Cash.

Menurut salah satu pendiri platform mixer kripto ternama ini, Roman Semenov, proses pemeriksaan hanya akan mencegah dompet kripto yang terkena sanksi untuk mengakses antar muka dApp mereka. Akan tetapi, tindakan tersebut tidak akan menyetop pergerakan dana ke dalam smart contract, karena adanya immutability.

Perusahaan induk Axie Infinity, Sky Mavis, masih memiliki harapan untuk memulihkan dana yang sudah dicuri. Tetapi, mereka juga sudah mulai rencana untuk mengembalikan dana pengguna. Beberapa minggu lalu, mereka berhasil menghimpun US$150 juta dari putaran pendanaan yang memang ditujukan sebagai upaya pengembalian dana.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

db3c1c7e2b696caaa33569d4ccaaa3cb.jpeg
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori