Trusted

Binance Sukses Pulihkan US$73 Juta Dana Curian Hacker, Naik 33% dari Tahun 2023

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance pulihkan lebih dari US$73 juta dari insiden peretasan eksternal hingga 31 Juli, salip raihan US$55 juta pada tahun 2023.
  • 80% dari total dana yang berhasil pulih terkait dengan peretasan eksternal; 20% terkait dengan penipuan di luar platform.
  • Kerugian kripto menyentuh US$1,56 miliar di paruh pertama 2024, melesat 293% dari mulanya US$480 juta di paruh pertama 2023.
  • promo

Binance, crypto exchange terbesar dunia berdasarkan volume perdagangan, mengumumkan bahwa tim keamanannya telah memulihkan atau membekukan lebih dari US$73 juta dana pengguna dari peretasan eksternal hingga 31 Juli tahun ini.

Jumlah ini melampaui US$55 juta yang diamankan selama sepanjang tahun 2023.

Binance Pulihkan Dana Curian Senilai US$73 Juta

Menurut siaran pers Binance, sekitar 80% dari pemulihan dan pembekuan ini terkait dengan peretasan, eksploitasi, dan pencurian yang terjadi secara eksternal, sedangkan 20% sisanya terkait dengan penipuan yang terjadi di luar platform.

Adapun crypto exchange ini tidak merinci apakah lonjakan dana yang dipulihkan disebabkan oleh kenaikan jumlah kripto yang dicuri atau akibat dari kenaikan harga di pasar kripto secara keseluruhan. Kendati demikian, pengumuman ini terbit sejalan dengan upaya terbaru Binance untuk menampilkan dirinya sebagai lembaga keuangan yang patuh, menyusul kesepakatannya dengan Departemen Kehakiman AS pada bulan November.

“Pertumbuhan dan volatilitas pasar, seperti yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir, kerap menggaet investor baru yang mungkin lebih rentan akan penipuan dan peretasan. Teknologi blockchain menyuguhkan kepada kita alat yang andal dalam mengumpulkan bukti penting dan mengambil tindakan terhadap penipu, menuntun kepada lanskap investasi yang lebih aman dan lebih terjamin,” tutur Jimmy Su, Chief Security Officer Binance, dalam pernyataannya.

Di sisi lain, Binance sepakat untuk membayar denda US$4 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan DOJ atas dugaan pelanggaran hukum keuangan AS. Changpeng Zhao, sang Co-founder dan eks CEO, mengaku bersalah karena gagal menerapkan program anti pencucian uang yang efektif. Pada bulan April, seorang hakim federal menjatuhkan hukuman 4 bulan penjara kepada Zhao. Ia memulai masa tahanannya di Lembaga Pemasyarakatan Federal di Lompoc, California, pada bulan Juni.

Selain hukuman penjara, Changpeng Zhao juga menyetujui untuk membayar denda sebesar US$50 juta. Jumlah ini tentunya terbilang kecil bila dibandingkan dengan kekayaan bersihnya yang dilaporkan sekitar US$33 miliar. Tak hanya itu, ia juga menanggalkan jabatan sebagai CEO Binance, namun masih memegang saham pengendali.

Di bawah kepemimpinan baru, Binance bersumpah untuk bekerja sama sepenuhnya dengan badan regulator serta berkomitmen untuk terus memenuhi setiap persyaratan kepatuhan.

Kerugian Kripto Tembus US$1,5 Miliar di Paruh Pertama 2024

Terlepas dari upaya Binance ini, tren yang lebih luas tetap mengecewakan. Betapa tidak, paruh pertama tahun 2024 telah menjadi periode yang penuh turbulensi bagi pasar kripto. Hal ini ditandai dengan lonjakan tajam dalam angka insiden peretasan yang masif.

Laporan tahunan paruh pertama (H1) PeckShield menyoroti bahwa ada lebih dari 200 insiden signifikan yang menerpa, mengakibatkan kerugian US$1,56 miliar—naik 293% dari US$480 juta yang lenyap selama periode yang sama di tahun 2023.

PeckShield Crypto Security Report
Laporan Keamanan Aset Kripto PeckShield | Sumber: X/Twitter

Menariknya, protokol decentralized finance (DeFi) jadi target utama para peretas, menyumbang 59% (US$81 juta) dari total aset kripto yang raib. Siapa yang menyangka, faktor kerumitan serta kerentanan dalam kode smart contract membuat decentralized application (dApp) ini sangat memikat bagi para aktor jahat.

Sementara, flash loan, yang berperan dalam mengeksploitasi pinjaman yang tidak aman, berkontribusi sebanyak 24% dari total insiden. Sedangkan, 76% sisanya melibatkan teknik canggih lainnya.

Sebagai penutup, tercatat ada 20 lebih blockchain publik yang menjadi sasaran, di mana Ethereum, Bitcoin, dan XRP menderita rugi terparah. Ethereum dan BNB Chain adalah yang paling populer di kalangan hacker, masing-masing menyumbang 31,3% dari total insiden peretasan. Kemudian, disusul oleh Arbitrum dengan jumlah kerugian 12,5%.

Bagaimana pendapat Anda tentang Binance yang sukses pulihkan US$73 juta dana curian ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori