Trusted

Bisakah Binance Beli Bank dan Menjadikannya Ramah Kripto? Begini Penjelasan CZ

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO Binance, mengatakan bahwa pihaknya tidak mungkin membeli institusi perbankan.
  • Menurut CZ, ketika membeli suatu bank, itu hanya berfungsi di satu negara. Belum lagi, harus berurusan dengan regulator perbankan di negara tersebut.
  • Selain itu, masalah lain yang disoroti CZ adalah soal biaya dalam memiliki bisnis bank. Dia memperkirakan Binance hampir tidak mendapat untung dari memiliki bank atau jaringan bank.
  • promo

Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO Binance, mengatakan bahwa pihaknya tidak mungkin membeli sebuah institusi perbankan, walau ada kekhawatiran yang berkembang tentang debanking industri kripto.

Sebagai informasi, debanking adalah istilah atas sikap penolakan untuk menyediakan layanan perbankan bagi industri tertentu. Dalam hal ini, muncul kecurigaan bahwa regulator Amerika Serikat (AS) dan sejumlah regulator di negara lainnya ingin memutus akses industri kripto ke layanan perbankan.

Krisis bank di AS pada Maret lalu telah memicu kekhawatiran bahwa jumlah bank ramah kripto yang menyusut. Sebab, Silvergate Capital, Silicon Valley Bank (SVB), dan Signature Bank, adalah perbankan yang terseret dalam pusaran krisis perbankan di tahun 2023.

Ketiga bank tersebut memiliki pelanggan dari industri kripto. Adapun Silvergate dan Signature, khususnya, dinilai menjadi bagian penting dari industri kripto.

Hambatan Bank Jadi Ramah Kripto

Dalam penampilannya di podcast Bankless pada hari Senin (29/5), CZ mendapat pertanyaan dengan nada bercanda, “Bisakah Anda [Binance] membeli bank dan menjadikannya ramah kripto?”

CZ pun menjawab dengan mengatakan, “Ya, kami memang melihatnya. Kenyataannya, [hal itu] jauh lebih kompleks daripada konsepnya.”

Sebab, ketika membeli suatu bank, itu hanya berfungsi di satu negara. Belum lagi, harus berurusan dengan regulator perbankan di negara tersebut.

“Itu tidak berarti Anda dapat membeli bank dan melakukan apa pun yang Ada ingin lakukan,” terang CZ.

Bila regulator perbankan mengatakan bahwa pemilik bank tidak dapat berbisnis dengan industri kripto, bank yang mengabaikan aturan semacam itu dapat kehilangan lisensi operasi mereka.

Jadi, membeli bank tidak mencegah regulator untuk tidak mengatakan, “Jangan berbisnis dengan industri kripto.”

CZ berpendapat bahwa jika Binance membeli suatu bank, entitas itu dinilai masih perlu koresponden bank di seluruh dunia, dan sebagian besar koresponden bank berada di AS.

Kemudian, bank koresponden dapat memberi tahu sebuah bank. Jika bank tersebut berbisnis dengan industri kripto, bisa saja bank koresponden tidak memfasilitasi transaksi internasional dari bank tersebut.

Meski begitu, CZ mengatakan Binance tetap dapat melakukan investasi minoritas kecil ke sebuah bank, sehingga dapat memberi pengaruh untuk menjadi perbankan yang lebih ramah terhadap industri kripto.

CZ Kritik Industri Perbankan

Bank Kripto Inggris Cross River Bank FDIC

Selain itu, masalah lain yang disoroti CZ adalah soal biaya dalam memiliki bisnis bank. Dia memperkirakan Binance hampir tidak mendapat untung dari memiliki bank atau jaringan bank.

“Bisnis bank tidak murah. Bank sangat mahal untuk pendapatan bisnis yang sangat kecil. Jumlah modal yang dibutuhkan cukup tinggi, dan persetujuan peraturan untuk membeli bank sama atau lebih seperti mendirikan bank baru. Ini sangat memberatkan,” urai CZ.

Dia pun melontarkan kritik dengan menyebut banyak bank tidak memiliki model bisnis yang baik. Bank disebut sebagai bisnis yang sangat berisiko.

“Mereka mengambil uang pelanggan, meminjamkannya, mencoba menghasilkan uang. Jika tidak mendapatkan [uangnya] kembali, mereka menyatakan bangkrut. Di banyak negara, pemerintah akan menyelamatkan mereka [bank-bank yang terjerat krisis]. Namun, saya tidak suka menjalankan bisnis semacam itu,” jelas CZ.

Binance Alami Kendala Deposit dan Penarikan Dolar Australia

Kecurigaan adanya upaya debanking industri kripto kembali bergema ketika pengguna Binance alami kendala deposit dan penarikan dolar Australia pada 18 Mei lalu.

“Kami bekerja keras untuk menemukan penyedia alternatif untuk terus menawarkan deposit dan penarikan dolar Australia kepada pengguna kami,” jelas pihak Binance.

Seorang juru bicara penyedia pembayaran Binance Australia, Cuscal, mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membasmi penipuan di Negeri Kanguru, dengan fokus khusus pada aktivitas kripto.

“Cuscal memiliki persyaratan due diligence (uji tuntas), orientasi, serta kepatuhan yang ketat untuk klien kami. Jik persyaratan ini tidak terpenuhi, Cuscal tidak akan mendukung klien tersebut atau mengizinkan klien itu untuk bergabung maupun memfasilitasi pembayaran yang terkait dengan pelanggan atau merchant mereka,” kata pihak Cuscal.

Demikian pula, Westpac, yang merupakan salah satu bank besar di Australia, juga mengumumkan bahwa mereka akan mencegah pelanggannya bertransaksi dengan sejumlah crypto exchange, termasuk Binance. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari serangkaian metode pencegahan praktik penipuan baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang pandangan bos Binance terkait kemungkinan membeli bank dan menjadikannya ramah kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori