Lihat lebih banyak

Lawan Arus, Regulator Hong Kong malah Desak Bank Berikan Layanan ke Perusahaan Kripto Berlisensi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong, Arthur Yuen, pada hari Kamis (27/4) kemarin, para bank harus mendukung bisnis kripto yang diatur dengan kebutuhan sah mereka akan rekening bank.
  • Surat edaran itu juga memerintahkan para bank untuk melatih staf mereka dan membentuk tim khusus untuk mendukung sektor aset digital.
  • Sebelumnya, pada 27 Maret lalu, sejumlah bank milik negara Cina di Hong Kong telah dilaporkan mencoba menawarkan layanan kepada para perusahaan kripto.
  • promo

Seakan kontras dengan tindakan keras yang dilakukan regulator Amerika Serikat (AS) terhadap industri kripto pada akhir-akhir ini, regulator Hong Kong justru mendesak para bank untuk memberikan layanan kepada perusahan kripto yang telah memiliki lisensi operasi.

Hal ini merupakan bagian dari dorongan kota itu untuk menjadi crypto hub. Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong, Arthur Yuen, pada hari Kamis (27/4) kemarin, para bank harus mendukung bisnis kripto yang diatur dengan kebutuhan sah mereka akan rekening bank.

Surat edaran itu juga memerintahkan para bank untuk melatih staf mereka dan membentuk tim khusus untuk mendukung sektor aset digital sambil menghindari pendekatan penghilangan risiko grosir (wholesale de-risking) yang menolak industri baru atau kebangsaan tertentu. Tujuannya agar calon pelanggan dan bisnis yang sah dapat memiliki akses yang adil ke layanan dasar perbankan. 

Sebagai pengingat, tantangan utama bagi para perusahaan kripto adalah bahwa bank semakin skeptis dengan industri ini setelah crypto winter tahun lalu dan kehancuran dahsyat crypto exchange FTX pada November 2022.

Runtuhnya Silvergate Capital dan disitanya Signature Bank oleh regulator dalam krisis perbankan di AS pada Maret lalu, serta tindakan keras dari regulator AS terhadap industri kripto, membuat industri ini mencari tempat lain yang dapat menyediakan jalur pembayaran alternatif.

Pertemukan Pengelola Bank dan Perusahaan Kripto

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong mengatakan bahwa pihaknya menyelenggarakan acara bersama Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong pada hari Jumat (28/4) ini.

Tujuan dari acara itu adalah mempertemukan para bank dan platform kripto untuk bertukar pandangan tentang pembukaan rekening bank dan informasi berguna lainnya.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah secara aktif berdiskusi dengan bank dan mengingatkan mereka bahwa tidak ada persyaratan hukum dan peraturan yang melarang para bank di Hong Kong untuk menyediakan layanan perbankan kepada entitas terkait aset virtual (VA),” jelas Arthur Yuen.

Tidak hanya itu, Otoritas Moneter Hong Kong telah mengingatkan para bank untuk mematuhi ‘pendekatan berbasis risiko’ saat melakukan due diligence atau uji tuntas pelanggan dan menghindari proses yang tidak perlu, serta menahan diri dari mengadopsi pendekatan ‘satu ukuran untuk semua’ untuk menolak permohonan pembukaan rekening.

Selain mengingatkan para bank untuk mengadopsi pendekatan berbasis risiko dalam melakukan uji tuntas, karena banyak segmen bisni baru muncul dalam beberapa waktu terakhir seiring dengan perkembangan market dan inovasi, perbankan diminta harus mengikuti tren terbaru untuk memenuhi kebutuhan operasional baru pelanggan.

Sejumlah Bank di Hong Kong telah Coba Tawarkan Layanan

Hong Kong Beri Indikasi Ingin Lebih Ramah terhadap Adopsi Kripto

Sebagai pengingat, pada 27 Maret lalu, sejumlah bank milik negara Cina di Hong Kong telah dilaporkan mencoba menawarkan layanan kepada para perusahaan kripto.

Sekumpulan bank Cina telah secara langsung menjangkau sejumlah bisnis kripto selama beberapa bulan terakhir. Hal ini disebut menambah tanda-tanda bahwa dorongan Hong Kong untuk menjadi crypto hub utama mendapat dukungan dari pemerintah Cina, meski perdagangan kripto telah dilarang di Cina daratan selama lebih dari satu tahun.

Cabang Hong Kong dari BoCom, Bank of China (BOC), dan Shanghai Pudong Development Bank (SPDB), telah mulai menawarkan layanan perbankan kepada perusahaan kripto lokal atau telah mengajukan pertanyaan ke industri ini.

Tidak hanya bank-bank Cina, ZA Bank, yang merupakan bank virtual terbesar di Hong Kong, pada 11 April lalu dilaporkan mendukung layanan transfer kripto dan mata uang fiat serta menyediakan layanan rekening bank untuk para pelaku di sektor aset digital.

Bank yang didirikan oleh miliarder Cina, Ou Yaping, ini akan menawarkan konversi mata uang token-to-fiat melalui crypto exchange yang telah memiliki lisensi di Hong Kong.

Selain itu, ZA Bank akan bertindak sebagai settlement bank bagi para klien untuk memungkinkan penarikan dalam mata uang Hong Kong, Cina, dan AS, setelah orang-orang menyetor token kripto ke crypto exchange.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori