Ben “BitBoy” Armstrong, seorang influencer kripto yang kerap menuai kontroversi, ditangkap di Florida tadi malam (26/3). Berdasarkan unggahannya di media sosial, penangkapannya Nampaknya berkaitan dengan tindakan mengganggu atau bahkan mengintimidasi seorang hakim melalui email.
BitBoy kini mendekam di balik jeruji tanpa opsi jaminan, membuatnya terpaksa bertahan di tahanan untuk sementara waktu.
Mengapa BitBoy Ditangkap?
Sebagai salah satu influencer kripto paling kontroversial, Ben “BitBoy” Armstrong sudah kerap terlibat dalam berbagai skandal. Dua tahun silam, ia didepak dari kanal YouTube miliknya sendiri, yang kemudian beroperasi dengan nama berbeda tanpa kehadirannya.
Tak hanya itu, pada 2023, ia juga sempat ditangkap karena berkeliaran tanpa izin, sementara bisnisnya mengalami kemerosotan. Kini, Armstrong kembali berurusan dengan hukum setelah ditahan di Florida.

Berdasarkan catatan resmi, BitBoy dianggap sebagai buronan dan ditahan tanpa jaminan. Ini berarti ia tidak memiliki peluang untuk keluar sebelum menjalani sidang pra-peradilan.
Meski beredar spekulasi bahwa penangkapannya berkaitan dengan tindakan mengganggu ketertiban umum, klaim tersebut belum terbukti secara meyakinkan.
Di sisi lain, meskipun Armstrong kerap dikaitkan dengan promosi proyek meragukan, termasuk dugaan rug pull, sepertinya insiden kali ini tidak berkaitan dengan tuduhan tersebut.
Namun, jika menilik unggahannya di media sosial, terdapat sejumlah petunjuk yang memberikan gambaran lebih jelas mengenai situasi ini. Kasusnya menarik perhatian komunitas kripto, mengingat keterlibatannya yang aktif di dunia maya.
Rangkaian Manuver yang Dipertanyakan
Lima hari sebelum ditangkap, BitBoy sendiri sudah mengonfirmasi bahwa ada surat perintah yang mengarah padanya.
“Saya kini bisa memastikan bahwa surat perintah ini muncul karena saya mengirim email (sebagai pengacara bagi diri saya sendiri, untuk diketahui) kepada Kimberly Childs yang tidak terhormat dari Cobb County, yang kini telah menghapus akun Twitter-nya”, klaim Armstrong di media sosial.
Dengan kata lain, Armstrong nampaknya telah terlibat dalam sengketa hukum yang berkepanjangan. Langkahnya mengirim email kepada Hakim Childs mungkin dianggap sebagai bentuk pelecehan, jika bukan ancaman langsung.
Di samping itu, Armstrong juga memilih untuk mewakili dirinya sendiri di pengadilan—sebuah keputusan yang dianggap berisiko dan mungkin memperburuk posisinya di mata hakim.
Faktanya, ini bukan kali pertama Armstrong terjebak dalam situasi serupa. Pada 2023, ia juga terlibat dalam perseteruan hukum karena diduga melecehkan seorang pengacara dalam kasus yang berbeda, meskipun kala itu ia tidak sampai ditangkap.
Selain itu, pola perilaku yang tak menentu mungkin menjadi ciri khas Armstrong. Unggahan media sosialnya belakangan ini bahkan mencakup serangan verbal terhadap seorang aktor muda yang kebetulan memiliki nama yang sama dengannya.
Hingga proses hukum berlanjut, publik belum dapat mengakses isi email yang dituduhkan sebagai pelecehan. Belum jelas pula seberapa lama Armstrong harus menunggu sidang setelah penangkapannya.
Terlepas dari bagaimana hasil akhirnya, skandal terbaru ini berpotensi menggoyahkan reputasi Armstrong dan mempengaruhi daya tariknya di ranah kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang BitBoy yang baru saja diringkus Polisi Florida ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.