Bitcoin (BTC) akhirnya sukses menembus level US$90.000 untuk pertama kalinya sejak 5 Maret. Ini terjadi seiring dengan indikator momentum yang terus menunjukkan sinyal bullish. Lonjakan terbaru ini disertai kenaikan tajam pada ADX, formasi bullish pada Ichimoku Cloud, serta penyelarasan EMA yang mengisyaratkan potensi apresiasi lanjutan.
Dengan tekanan beli yang mendominasi serta arus masuk ETF yang menyentuh rekor tertinggi 3 bulan, sentimen pasar kini lebih condong ke pihak bullish. Jika resistance berhasil ditaklukkan, BTC berpotensi membuka jalan menuju US$100.000. Ini akan serta-merta mempertegas perannya sebagai alat lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Bitcoin Kembali Dikuasai Bull; ADX Isyaratkan Tren Naik yang Menguat
Directional Movement Index (DMI) Bitcoin sedang menunjukkan pergeseran momentum yang substansial. ADX-nya melonjak tajam ke 29,48 — naik dari hanya 15,3 dua hari lalu.
Adapun ADX, atau Average Directional Index, berfungsi mengukur kekuatan sebuah tren tanpa memperhatikan arahnya. Nilai di bawah 20 mencerminkan pasar yang lemah atau bergerak sideways. Sementara nilai di atas 25 menandakan terbentuknya tren kuat.
Dengan ADX yang kini mendekati angka 30, pergerakan saat ini menunjukkan lonjakan kekuatan. Kondisi semacam ini mengonfirmasi bahwa arah tren kian jelas dan tengah mencengkeram pasar.
Menelusuri lebih dalam komponen-komponen DMI, +DI (positive directional indicator) kini berada di level 30,99 — hampir 2x lipat dari 15,82 dua hari sebelumnya, walau turun tipis dari puncaknya di 37,61 Senin (21/4) lalu.
Hal ini mencerminkan kendati tekanan beli sempat melesat tajam, dorongan tersebut sedikit mereda dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, -DI (negative directional indicator) terjun bebas ke 10,86 dari 22,48. Hal ini menunjukkan pelemahan signifikan dari tekanan jual.
Kombinasi antara ADX yang kokoh, +DI yang tinggi, dan -DI yang menukik drastis menyiratkan bahwa bull saat ini memegang kendali. Jika tren ini bertahan, Bitcoin berpotensi melanjutkan lintasan naiknya dalam jangka pendek.
Tren Bitcoin Makin Kokoh; Sinyal Bullish Kian Terang
Grafik Ichimoku Cloud untuk Bitcoin menampilkan sinyal bullish yang begitu gamblang. Aksi harga terkini melaju jauh di atas Kumo (awan), menandakan momentum naik yang kuat tengah berlangsung.
Cloud itu sendiri telah berubah warna dari merah ke hijau, sebuah pertanda transisi sentimen dari bearish ke bullish.
Tenkan-sen (garis biru) masih berada di atas Kijun-sen (garis merah), mempertegas bias atau kecenderungan bullish dalam jangka pendek. Jarak antara keduanya pun terus melebar, sebuah indikasi bahwa momentum sedang menguat.
Di samping itu, cloud masa depan (Senkou Span A dan B) mengarah ke atas. Ini mengisyaratkan bahwa tren naik berpeluang berlanjut selama kondisi saat ini tetap terjaga.
Chikou Span (garis hijau tertinggal) juga berada di atas candle harga dan cloud, mengonfirmasi keselarasan tren dari perspektif indikator tertinggal.
Secara keseluruhan, elemen-elemen ini menunjuk pada tren naik yang sehat, tanpa tanda-tanda pembalikan dalam waktu dekat — kecuali terjadi drop tajam ke bawah Tenkan-sen atau Kumo.
Bitcoin Bidik Breakout Baru, Momentum Bullish Menguat
Garis-garis EMA Bitcoin kini mengisyaratkan bias bullish. Rata-rata jangka pendek berada di atas rata-rata jangka panjang—menandakan dorongan naik yang solid tengah terbentuk.
Harga Bitcoin mendekati zona resistance krusial di US$92.920. Seumpama mampu menembus level ini, peluang untuk melaju lebih jauh pun terbuka lebar.
Bila tekanan beli kian deras, maka target berikutnya yang mungkin dicapai adalah US$96.484. Terlebih, ETF Bitcoin tengah mencatat arus masuk bersih terbesar dalam tiga bulan terakhir.
Struktur pasar saat ini menunjukkan bahwa kendali tetap berada di tangan para bull, asalkan level support bertahan dan momentum naik tak kehilangan tenaga.
Menurut Tracy Jin, COO dari crypto exchange MEXC, performa terbaru Bitcoin kembali menghidupkan julukannya sebagai “emas digital”:
“Ketangguhan Bitcoin di tengah gejolak pasar saat ini membangkitkan kembali status lamanya sebagai ‘emas digital’. Dengan saham-saham AS merosot ke titik terendah era tarif dan dolar jatuh ke dasar tiga tahun, kemampuan Bitcoin untuk tetap mencetak kenaikan kini mulai mengubah cara investor memandangnya,” tutur Jin kepada BeInCrypto.
Akan tetapi, apabila tren ini melemah dan pembalikan arah terjadi, Bitcoin pun berisiko terkoreksi untuk sementara waktu menuju support US$88.800.
Aksi turun ke bawah level ini akan merusak struktur naik dan sekaligus memperbesar peluang koreksi yang lebih dalam. Area penting berikutnya yang perlu trader pantau ada di kisaran US$86.532 dan US$83.133.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
