Pergerakan harga Bitcoin (BTC) sejak beberapa hari ke belakang masih sideways. Setelah membukukan lonjakan harga ke US$124.000, jawara kripto itu kini bergerak di rentang US$114.000 hingga US$115.000.
Merespons kondisi itu, salah satu analis pasar, Henry di X mengatakan, bahwa Bitcoin pada hari ini mencapai titik terendah 7 hari. Ia optimistis bahwa kenaikan yang sudah dinantikan akan segera datang.
“Jika seperti siklus tahun 2020 yang lalu, maka yang terbaik belum datang. Kita semua akan senang jika sejarah terulang kembali di tahun 2025,” jelasnya di X.
Lebih jauh menurutnya, bisa terlihat bahwa setiap kali terdapat pembelian dari wallet baru, maka wallet lama terjual. Kondisi itu dalam hematnya bukanlah situasi untuk panik, melainkan sebuah permainan klasik.
Dirinya percaya bahwa setiap siklus Bitcoin menunjukkan pola yang sama. Dimana ketidakpercayaan, lonjakan parabola dan euforia yang meledak.
Sementara itu, analis lainnya di X, ZYN menjelaskan bahwa dominasi Bitcoin secara mingguan berada 2 candle di bawah level EMA 50. Menurutnya, hal itu belum pernah terjadi sejak kuartal 4 tahun 2022 lalu, dan menunjukkan bahwa kondisi itu adalah sebuah pencapaian besar.
Menurutnya, saat ini harga BTC sedang turun dan umumnya dominasi Bitcoin akan melonjak pada periode itu, mendorong terjadinya altcoin di kuartal 3 dan 4.
Aliran Modal Institusional dan Kejelasan Regulasi Dorong Bitcoin
Terlepas dari hal itu, COO Bitget, Vugar Usi Zade percaya bahwa saat ini modal institusional dan kejelasan regulasi mulai sejalan di dalam lanskap kripto. Karena situasi itulah yang membuat lonjakan pada harga Bitcoin ke US$124.000 dan Ethereum mampu menembus US$4.700 di 14 Agustus lalu.
Melalui keterangan resminya, rekor arus masuk ETF dan pergeseran kebijakan, seperti GENIUS Act, serta pergeseran struktural seperti alokasi kripto 401(k) dan antisipasi penurunan suku bunga AS, dapat mempertahankan momentum kenaikan.
Semua itu menciptakan permintaan yang terasa berbeda dari siklus sebelumnya. Hal ini bukan hanya sekadar gelombang antusiasme spekulatif. Tetapi adalah dasar untuk integrasi kripto ke dalam portofolio umum.
“Apresiasi harga yang cepat juga menimbulkan kekhawatiran tentang spekulasi yang berlebihan. Berpotensi menyebabkan peningkatan volatilitas jika kondisi ekonomi makro berubah atau aksi take profit meningkat. Tantangan bagi para investor saat ini adalah menyeimbangkan partisipasi dalam proses ini. Dengan kesadaran akan betapa cepatnya kondisi dapat berubah,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penembusan Bitcoin yang melampaui US$124.000, menunjukkan kekuatan teknikal yang memperkuat perannya sebagai jangkar pasar, bahkan ketika modal berputar ke Ethereum dan altcoin tertentu.
Namun apakah ini menandai babak pembuka dari ekspansi pasar bullish multi-kuartal atau puncak sebelum fase konsolidasi akan bergantung pada seberapa baik pasar menyerap momentumnya sendiri.
Tetapi apa pun itu, faktor fundamental, adopsi institusional yang semakin dalam, aturan yang semakin jelas, dan infrastruktur yang semakin matang mengarah ke kelas aset yang tidak lagi menggoda dengan legitimasi, melainkan mengeklaimnya secara langsung.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
