Aset kripto terdepan Bitcoin (BTC) berhasil mencetak rekor all-time high (ATH) baru di harga US$109.350 pada sesi perdagangan Senin (20/1) pagi. Lonjakan ini terjadi meski pasar kripto secara keseluruhan mengalami koreksi dalam 24 jam terakhir.
Pada saat publikasi, BTC terpantau bertengger di angka US$107.422. Dengan tekanan beli yang terus menguat, koin ini diprediksi bisa melanjutkan reli harganya dalam waktu dekat.
Bull Bitcoin Angkat Harga Lebih Tinggi
Analisis grafik harian BTC/USD menunjukkan permintaan yang terus bertahan untuk BTC, kendati pasar secara umum sedang mengalami tren turun. Salah satu indikatornya adalah Balance of Power (BoP) yang berada dalam tren naik di angka 0,75. Ini mencerminkan bias alias kecenderungan bullish pada raja aset kripto ini.
Adapun fungsi indikator momentum ini adalah mengukur dinamika antara tekanan beli dan jual, menentukan apakah bull (pembeli) atau bear (penjual) yang memegang kendali pasar. Seperti yang terlihat pada BTC, BoP yang positif mencerminkan dominasi pembeli. Hal inilah yang akhirnya mengerek harga naik sebab permintaan lebih besar daripada penawaran.
Secara mencolok, arus spot BTC meningkat ke level tertinggi dalam 30 hari terakhir, menegaskan lonjakan permintaan pada aset kripto ini. Berdasarkan data dari Coinglass, jumlah totalnya mencapai US$316 juta saat publikasi artikel ini.
Ketika arus spot suatu aset melambung, artinya terdapat lebih banyak dana yang masuk ke pasar spot. Hal ini seringkali menandakan aktivitas beli yang meningkat serta minat yang tumbuh pada aset yang bersangkutan. Dengan pasokan yang terbatas, lonjakan permintaan ini mampu mendongkrak harga BTC lebih tinggi.
Prediksi Harga BTC: Akankah Gapai US$110.000?
Jika momentum beli ini terus berlanjut, harga Bitcoin bukan mustahil kembali menembus rekor ATH-nya. Dalam skenario tersebut, harga koin ini diproyeksikan dapat naik menuju level US$110.000, dan berpotensi melampaui angka tersebut.
Namun, jika terjadi lonjakan aksi jual, skenario bullish ini bisa batal. Dalam skenario itu, harga BTC berpotensi terjun ke bawah US$100.000 dan diperdagangkan di kisaran US$99.800.
Bitcoin diproyeksikan mengalami volatilitas yang tinggi selama pelantikan Donald Trump. Spekulasi beredar bahwa ia mungkin akan menyebutkan Strategic Bitcoin Reserve dalam pidatonya.
Dalam sebuah wawancara dengan BeInCrypto, CEO Fluence Tom Trowbridge membahas dampak pemerintahan Trump pada Bitcoin.
“Pemerintahan yang akan datang membuka era baru bagi ekosistem kripto. Skala perubahan yang akan kita lihat sangat sulit untuk dilebih-lebihkan, dan meskipun Bitcoin serta beberapa aset lainnya mengalami kenaikan sejak pemilu, pasar masih sangat meremehkan dampak yang akan datang. Crypto Reserve berpotensi memicu perlombaan di antara negara-negara lain untuk mengakumulasi Bitcoin dan aset lainnya. Selain itu, kebijakan ramah kripto AS kemungkinan besar akan mendorong legislasi pro-kripto secara global,” tutur Trowbridge kepada BeInCrypto.
Bagaimana pendapat Anda tentang harga Bitcoin (BTC) yang lawan tren pasar ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.