Sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, Bitcoin bergerak fluktuatif selama beberapa bulan terakhir. Pada awal Oktober kemarin, harga Bitcoin sempat terdongkrak 5,2%, namun demikian harganya belum mampu menembus batas US$66.000 sejak akhir Juli lalu.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, salah satu faktor utama yang membuat pergerakan Bitcoin menjadi terbatas adalah menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, sejak akhir September lalu, harga dolar AS menunjukkan tren penguatan dengan Indeks Dolar AS (DXY) naik menjadi 102,5 pada awal Oktober, dari posisi sebelumnya 100,4.
“Kuatnya nilai tukar dolar AS menandakan bahwa investor memilih memegang dolar ketimbang aset berisiko seperti Bitcoin. Kondisi itu tetap terjadi meskipun terdapat kekhawatiran tentang utang pemerintah AS,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Tidak hanya itu, meningkatnya ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan pemilihan presiden AS mendatang juga ikut menambah berat pergerakan Bitcoin.
Pada 4 Oktober kemarin, pemerintah AS merilis data pekerjaan yang menunjukkan bahwa ekonomi di Negeri Paman Sam itu masih tetap kuat, yang sekaligus meredakan kekhawatiran akan terjadinya resesi. Tetapi hal itu ditambahkan Fyqieh mengurangi peluang pemotongan suku bunga The Fed.
Donald Trump Menang Pemilu AS, Bitcoin Bisa Tembus US$90.000
Pemerintah AS baru saja merilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS selama 12 bulan yang berakhir di September. indeks tersebut naik ke angka 2,4%, yang menjadi kenaikan tahunan terkecil sejak Februari 2021.
Meski demikian, stabilnya CPI memberikan peluang bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan suku bunga rendahnya. Namun pasar sepertinya masih belum tergerak, karena harga Bitcoin pada perdagangan hari ini masih betah berada di kisaran US$60.428, yang mencatatkan koreksi tipis 0,7% dalam 24 jam terakhir.
“Selain kebijakan moneter, semakin dekatnya pemilihan presiden AS berpotensi menambah volatilitas di pasar. Jelang Pemilu biasanya akan dipenuhi oleh ketidakpastian, investor cenderung memilih menahan modalnya. Tetapi jika Donald Trump unggul dalam pemilu, harga Bitcoin bisa mencapai US$90.000,” tutur Fyqieh.
Kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi Bitcoin. Tetapi hasil akhirnya tetap bergantung bagaimana pasar merespons hasil pemilu secara keseluruhan.
Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan Bitcoin ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.