Reli harga Bitcoin nampaknya terhenti setelah seminggu mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH). Aset kripto ini sekarang tengah menghadapi rintangan berat.
Momentum bullish yang berhasil mengerek BTC ke US$93.242 kini terpantau mulai melambat. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan potensi koreksi seiring bergesernya kondisi pasar.
Bitcoin Hadapi Risiko Reversal
Rasio NVT (Network Value to Transactions), metrik penting untuk menganalisis harga Bitcoin, terpantau melonjak setelah sebelumnya mencapai level terendah 8 bulan. Rasio NVT yang rendah biasanya menunjukkan aktivitas transaksi jaringan sejalan dengan nilainya, menandakan pasar yang seimbang dan berkelanjutan.
Namun, lonjakan terbaru ini mengindikasikan bahwa nilai jaringan Bitcoin mungkin telah melampaui aktivitas transaksinya. Secara historis, skenario seperti ini seringkali menjadi pendahulu bagi koreksi harga. Karenanya, penting untuk memantau metrik ini dengan saksama. Pasalnya, jika tren ini berlanjut, hal ini dapat menambah tekanan turun pada harga BTC.
Sementara itu, Fear and Greed Index yang merupakan barometer sentimen pasar kini berada di zona “extreme greed“, yang secara historis kerap menjadi sinyal potensi reversal untuk harga Bitcoin. “Extreme greed” acapkali mengindikasikan bahwa investor terlampau optimistis. Fenomena semacam ini membuat pasar rentan akan aksi jual mendadak.
Walau Bitcoin sebelumnya sempat menampilkan ketangguhan dalam kondisi serupa, sentimen yang meningkat ini dapat menjadi titik kritis. Bila kita kombinasikan dengan melandainya aktivitas transaksi, momentum makro BTC mungkin bakal menghadapi tantangan yang semakin besar untuk mempertahankan level harganya saat ini.
Harga BTC Tengah Incar Support
Bitcoin saat ini diperdagangkan di angka US$90.673, bertahan di atas support krusial di US$88.691 sambil menghadapi resistance di US$92.000. Jika BTC mampu mempertahankan pergerakan stabil dalam rentang ini selama beberapa hari ke depan, langkah ini dapat mencegah koreksi lebih luas dan menjaga stabilitas harga.
Namun, seumpama support US$88.691 tumbang, harga Bitcoin bisa terpelanting turun menuju US$85.000. Jika level ini juga gagal bertahan, BTC berisiko tergelincir lebih jauh ke US$80.301, yang bakal memperburuk sentimen bearish.
Sebaliknya, jika Bitcoin berhasil memantul dari level US$88.691 dan menembus resistance di US$92.000, momentum bullish dapat kembali. Hal ini memberi BTC kesempatan untuk membidik level ATH baru di atas US$93.242. Sekaligus, skenario itu akan menghilangkan kekhawatiran terkait reversal serta memperkuat tren naik jangka panjangnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga untuk prediksi harga Bitcoin ke depan mengacu analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
