Bitcoin (BTC) telah diperdagangkan dalam rentang sempit selama beberapa minggu terakhir, gagal stabil di atas US$100.000 sejak awal tahun.
Menurut seorang analis kripto, stagnasi harga ini bisa disebabkan oleh penurunan signifikan dalam aktivitas jaringan Bitcoin.
Bitcoin Mengalami Penurunan dalam Aktivitas Jaringan
Dalam sebuah laporan terbaru, analis CryptoQuant dengan nama samaran Yonsei_Dent menemukan bahwa penurunan aktivitas di jaringan Bitcoin bertanggung jawab atas konsolidasi harga dalam beberapa minggu terakhir.
Dent menilai jumlah alamat aktif Bitcoin dan menemukan bahwa “death cross” telah terbentuk antara rata-rata pergerakan 30 hari (30DMA) dan rata-rata pergerakan 365 hari (365DMA), menandakan perlambatan aktivitas pasar.
Pola ini menunjukkan bahwa keterlibatan investor jangka pendek menurun karena tren jangka pendek (30DMA) turun di bawah tren jangka panjang (365DMA). Ini menunjukkan penurunan perdagangan dan partisipasi di jaringan dalam jangka pendek.
“Secara historis, pola serupa dalam Alamat Aktif sering bertepatan dengan kondisi pasar bearish, menjadikannya indikator yang berpotensi negatif,” terang dia.
Seperti yang diharapkan, penurunan jumlah alamat aktif di jaringan Bitcoin telah mempengaruhi jumlah transaksi harian di blockchain layer-1. Menurut laporan Dent, “jumlah transaksi telah menurun sejak Q4 2024, semakin memperkuat kemungkinan stagnasi pasar jangka menengah hingga panjang.”
Prediksi Harga BTC: Setup Bullish Bisa Picu Kenaikan Harga di Atas US$102.000
Sejak 19 Desember, Bitcoin menghadapi resistance di US$102.722 dan menemukan support di US$91.431. Penilaian terhadap moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan potensi breakout di atas resistance dalam waktu dekat. Pada saat publikasi, garis MACD koin (biru) berada di atas garis sinyalnya (oranye).
Indikator ini mengukur tren harga dan momentum aset serta mengidentifikasi potensi sinyal beli atau jualnya. Ketika diatur seperti ini, momentum bullish menguat. Ini menunjukkan bahwa tekanan beli meningkat dan harga BTC bisa melonjak.
Breakout yang berhasil di atas level resistance US$102.722 akan mendorong harga BTC menuju rekor tertinggi sepanjang masa di US$108.230.
Upaya yang gagal untuk menembus resistance ini bisa mengarahkannya menuju support di US$91.431. Jika para bull gagal mempertahankan level ini, harga BTC bisa turun ke US$86.531.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.