Pasar aset kripto mulai kembali pulih. Setelah beberapa waktu lalu mengalami turbulensi hebat akibat kebijakan tarif dagang yang digaungkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap banyak negara, Bitcoin (BTC), aset kripto yang berkontribusi terhadap lebih dari 50% nilai pasar kripto global berhasil menembus level psikologis US$90.000.
Memandang hal itu, Presiden Direktur Bittime Ronny Prasetya menjelaskan, imbas kebijakan tarif dagang AS memang berdampak terhadap pasar modal dan industri kripto. Namun menariknya, kripto sebagai kelas aset baru mampu menunjukkan daya tahannya sebagai salah satu alternatif investasi di tengah gejolak ekonomi global.
“Volatilitas pasar yang merupakan dampak dari ketidakpastian global, juga dirasakan oleh industri kripto. Namun koreksi harga yang terjadi tidak sebesar instrumen finansial lainnya,” jelas Ronny melalui keterangan resmi.
Menurut Ronny, hal itu bisa terjadi lantaran kuatnya keyakinan investor terhadap potensi aset kripto sebagai alternatif investasi. Terlebih aset kripto seperti Bitcoin, nilainya tidak terpengaruh oleh kondisi perekonomian dunia, karena sifatnya yang terdesentralisasi dan tidak terikat.
Jadi Momentum Untuk Mempelajari Kripto
Lebih jauh menurut Ronny, kondisi saat ini bisa menjadi momentum untuk bisa mengenal dan mempelajari aset kripto sebagai salah satu opsi investasi.
“Perkembangan teknologi dan regulasi yang semakin jelas, memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya investor untuk menjelajahi dunia keuangan dengan percaya diri,” tambah Ronny.
Sebagai catatan, saat pasar bergerak volatil, kalangan atas di Indonesia menjadikan aset kripto sebagai instrumen untuk melindungi hartanya. Laporan Bloomberg beberapa waktu lalu menyebutkan, selain emas dan real estat, mata uang kripto khususnya stablecoin USDT yang memiliki dukungan dolar AS, menjadi rujukan para konglomerat mengamankan nilai kekayaannya.
Seorang bankir swasta menyebutkan, bahwa beberapa klien Indonesia dengan kekayaan bersih US$100 juta hingga US$400 juta. Telah mengonversi sekitar 10% asetnya menjadi kripto. Kondisi itu sudah berjalan sejak Oktober tahun lalu. Situasinya bertambah cepat secara substansial setelah nilai tukar rupiah mengalami penurunan di bulan Maret kemarin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
