BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, pada hari Rabu (15/11) malam secara resmi mengajukan berkas exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).
ETF BlackRock yang dijuluki iShares Ethereum Trust itu berupaya mencerminkan kinerja yang sama dengan harga ETH.
Formulir S-1 untuk ETF Ethereum spot ini hadir seminggu setelah BlackRock mendaftarkan entitas iShares Ethereum Trust ke Divisi Perusahaan Delaware.
Kemudian beberapa jam setelahnya, bursa Nasdaq pada 9 November kemarin mengonfirmasi langkah BlackRock yang mengajukan berkas ETF Ethereum spot lewat pengajuan 19b-4.
BlackRock telah memilih Coinbase Custody Trust Company sebagai kustodian untuk aset yang mendasari ETF baru mereka. Selain itu, acuan harga aset ETH menggunakan referensi CME CF Ether dari CF Benchmarks.
Manajer yang mengelola aset lebih dari US$9 triliun ini telah menunjukkan minat yang meningkat pada dunia kripto selama beberapa bulan terakhir. Saat ini, BlackRock sedang menunggu keputusan mengenai permohonan ETF Bitcoin spot dari SEC.
Menyusul kabar ini, berdasarkan pantauan redaksi BeInCrypto, harga Ether (ETH) terkoreksi sekitar 4,6% dalam 24 jam terakhir ke sekitar level US$1.978.
Temukan informasi harga ETH ke rupiah secara real-time di fitur konversi BeInCrypto.
Kemenangan Grayscale Atas SEC Berperan Penting
Pengajuan Nasdaq terkait ETF Ethereum spot dari BlackRock turut mengutip kemenangan hukum Grayscale yang memaksa SEC harus meninjau ulang permohonan konversi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF Bitcoin spot serta mengatasi perlakuan berbeda terhadap ETF futures dan ETF spot.
Pada gilirannya, hal itu memicu optimisme dalam industri untuk melihat kehadiran ETF Bitcoin spot di Negeri Paman Sam.
Nasdaq kala itu mencatat, karena SEC telah menyetujui ETF Ethereum futures, hal itu akan turut memberi jalan bagi produk ETF Ethereum spot.
“Mengingat SEC telah menyetujui ETF yang menawarkan eksposur ke ETF Ethereum futures, yang harganya sendiri didasarkan pada spot market ETH yang mendasarinya, kami percaya bahwa SEC juga harus menyetujui ETF yang menawarkan eksposur ke spot market ETH,” bunyi berkas tersebut.
Analis ETF di Bloomberg Intelligence, James Seyffart, mencatat bahwa selain BlackRock sudah ada 5 pihak yang mengajukan ETF Ethereum spot. Mereka adalah VanEck, ARK dan 21Shares, Hashdex, Invesco dan Galaxy, serta Grayscale yang mengonversi Grayscale Ethereum Trust (ETHE) menjadi ETF Ethereum spot.
Muncul Hoax BlackRock Ajukan Berkas ETF XRP Spot
Pengumuman BlackRock yang mengajukan berkas ETF aset kripto spot umumnya menjadi sinyal positif bagi market. Namun, ada juga pihak-pihak nakal yang memanfaatkan hal tersebut.
Pada hari Senin (13/11) kemarin, muncul hoax atau berita tidak benar bahwa BlackRock mengajukan berkas ETF XRP spot. Hal ini sempat membuat naik harga XRP sekitar 12,3%.
Sebuah pengajuan palsu dirancang agar terlihat seperti BlackRock sedang menyiapkan pengajuan berkas ETF XRP spot. Pengajuan palsu yang mencatut nama manajer aset terbesar di dunia itu diserahkan ke Divisi Perusahaan Delaware dan dipublikasikan di situs web mereka.
Adapun isi pengajuan itu serupa dengan berkas lainnya saat BlackRock mengajukan ETF Bitcoin atau Ethereum spot.
Terkait beredarnya berita bohong ini, juru bicara BlackRock mengonfirmasi bahwa pengajuan tersebut tidak ada hubungannya dengan mereka.
Setelah dilaporkan bahwa pengajuan ETF XRP spot itu palsu, harga XRP kembali turun ke sekitar level sebelum mengalami kenaikan.
Sehubungan dengan insiden itu, analis ETF di Bloomberg Intelligence mengatakan bahwa ini bukan tampilan terbaik untuk industri kripto dan jelas merusak kredibilitas para pelaku yang memang baik di bidang ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.