Trusted

Blockchain Association: RUU Anti Pencucian Uang Aset Digital Bunuh Sektor Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Blockchain Association menyebut UU DAAMLA yang diusung Elizabeth Warren akan membunuh sektor kripto dan mendorong perkembangannya ke luar AS.
  • Kristin Smith, selaku CEO Blockchain Association, mendesak anggota parlemen untuk mempertimbangkan implikasi rancangan kebijakan tersebut terhadap keamanan nasional dan daya saing ekonomi.
  • Sebelumnya, dalam surat yang dikirim tertanggal 9 Januari 2024, Kristin Smith juga sudah secara tegas menolak upaya Senator Warren untuk mengatur kripto.
  • promo

Ketegangan antara industri kripto dan pemerintah Amerika Serikat (AS) sepertinya masih akan berjalan panjang. Satu per satu pelaku usaha di sektor kripto mulai menyuarakan pandangannya. Mereka menentang pandangan Senator Elizabeth Warren yang menyebut bahwa mereka sengaja merekrut mantan pejabat pemerintah sebagai strategi untuk melemahkan suara parlemen dalam membuat Undang-Undang Anti-Pencucian Uang Aset Digital (DAAMLA).

Akhir Desember kemarin, Coinbase sudah angkat bicara dan membantah seluruh tuduhan Senator Warren. Faryar Shirzard, selaku Kepala Kebijakan Global Coinbase, mewakili perusahaan dengan menyebut bahwa langkah yang dilakukannya justru merupakan bentuk keberpihakan terhadap anti pendanaan terorisme. Pasalnya, kemampuan para mantan pejabat pemerintah dianggap bisa memberikan cara pandang baru untuk mengatasi hadirnya aktivitas gelap di sektor kripto.

Dalam perkembangan terbaru, Blockchain Association ikut merespon tuduhan tersebut. Melalui surat yang ditandatangani oleh 80 mantan profesional militer dan keamanan nasional, Blockchain Association menyebut bahwa usulan undang-undang yang diperkenalkan oleh Senator Warren malah berpotensi menghambat pengembangan sektor aset digital di Amerika Serikat.

Menurutnya, perlu adanya lanskap dinamis bagi industri kripto untuk bisa berkembang. Kalaupun tetap dipaksakan untuk dibatasi, asosiasi tersebut memperingatkan bahwa terdapat konsekuensi yang harus dihadapi oleh pemerintah AS, utamanya yang berkaitan dengan daya saing negara di bidang kripto.

Chief Executive Officer (CEO) Blockchain Association, Kristin Smith, mengatakan UU Peningkatan dan Penegakan Keamanan Nasional Aset Kripto (CANSEE) dan DAAMLA berpotensi mengancam kemajuan dan menghambat terjadinya inovasi dalam ruang aset digital.

“Kami menyaksikan momen penting dimana masa depan pengembangan aset digital berada dalam ketidakpastian.”

Kristin Smith, CEO Blockchain Association

Blockchain Association Desak Parlemen untuk Pertimbangkan Implikasi

Dalam surat setebal 15 halaman, Kristin Smith juga mendesak anggota parlemen untuk mempertimbangkan implikasi rancangan kebijakan tersebut terhadap keamanan nasional dan daya saing ekonomi.

Dari kacamata Smith, peran aset digital sangat berharga dalam mendorong kemajuan teknologi sekaligus melindungi keamanan negara. Blockchain Association menggarisbawahi hadirnya DAAMLA justru hanya akan menimbulkan risiko strategis terhadap keuntungan negara.

Andaikata DAAMLA berlaku, maka puluhan ribu lapangan pekerjaan di AS akan berpotensi hilang dan hanya memberikan dampak yang relatif kecil terhadap aktor terlarang.

“UU DAAMLA yang diusung oleh Elizabeth Warren secara tidak sengaja akan menghambat upaya penegakan hukum dan keamanan nasional dengan mendorong sebagian besar industri aset digital ke luar negeri,” tambah Smith.

Di samping itu, crypto exchange luar negeri, yang notabene tidak diatur oleh AS, malah akan kebanjiran likuiditas. Saat hal itu benar terjadi, AS pun hanya bisa kehilangan keahlian dan visibilitas yang berharga di bidang blockchain.

Menolak Pengawasan Warren

Sebelumnya, dalam surat yang dikirim oleh Blockchain Association tertanggal 9 Januari 2024, Kristin Smith juga sudah secara tegas menolak upaya Senator Warren untuk mengatur kripto.

Menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk menghambat pengembangan blockchain di AS dengan UU sangat besar dibanding manfaatnya. Oleh karena itu, Blockchain Association menegaskan akan terus menggunakan hak konstitusionalmya untuk mengajukan petisi kepada pemerintah dan berbicara secara bebas mengenal masalah ini.

Kisruh ini bermula ketika pada 19 Desember lalu, Senator Warren mengirim surat kepada tiga entitas kripto, yaitu Blockchain Association, Coin Center, dan Coinbase. Lewat surat itu, Senator Warren mempertanyakan niatan masing-masing entitas menarik mantan petinggi negara ke dalam struktur perusahaan.

Menurut Warren, aksi yang dilakukan perusahaan tidak lebih sebagai trik lobi untuk memberikan lapisan legitimasi atas keinginannya melemahkan aturan pembatasan kripto dalam pendanaan terorisme.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori