Blum — mini app berbasis Telegram yang tahun lalu sempat meroket dengan 42 juta pengguna bulanan — akhirnya mengumumkan syarat dan jadwal snapshot untuk airdrop mereka, setelah pengembangan yang memakan waktu lebih dari satu tahun.
Proyek ini telah bertransformasi dari model tap-to-earn menjadi trade-to-earn. Kini Blum secara perlahan memosisikan dirinya sebagai decentralized exchange (DEX). Namun, berdasarkan data yang tersedia, hingga saat ini Blum belum mampu mencuri perhatian besar di tengah sengitnya persaingan antar platform DEX.
Blum Beberkan Syarat Airdrop & Jadwal Snapshot
Dalam pengumuman terbarunya, tim menyatakan snapshot akan dilakukan pada tanggal 7 Juni. Snapshot ini akan mencatat saldo dan aktivitas pengguna sebagai dasar penentuan kelayakan airdrop. Distribusinya diperkirakan akan menyusul tak lama setelahnya.
Blum juga memaparkan 3 kriteria kelayakan untuk ikut serta. Partisipan wajib memenuhi minimal satu dari persyaratan berikut:
- Memiliki lebih dari 100.000 Blum Points (BP),
- Mengumpulkan minimal 750 Meme Points (MP) atau menunjukkan bukti keterlibatan aktif,
- Merujuk minimal dua pengguna dan lolos verifikasi Sybil (untuk memastikan bukan akun bot ataupun duplikat).
Syarat-syarat ini memicu reaksi yang beragam di kalangan komunitas Blum. Ada pengguna yang senang karena masuk kualifikasi, namun tak sedikit pula yang merasa kecewa akibat ketentuan yang dianggap terlalu ketat.
Sebagai contoh, seorang pengguna X membagikan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa ia tak lolos meski sudah login selama 67 hari berturut-turut. Pengguna lain menyebut syarat Meme Points sebagai “sangat tidak adil”, terutama bagi para pendukung lama yang telah setia sejak awal.
Respons-respons ini menggambarkan dilema yang Blum hadapi: bagaimana menyeimbangkan prinsip keadilan dengan upaya menghalau penyalahgunaan melalui anti-Sybil.
Walaupun Blum sudah merilis tanggal snapshot dan aturan airdrop, mereka masih belum mengungkap struktur tokenomics. Kekosongan informasi ini membuat holder sulit menghitung estimasi nilai potensial dari airdrop yang akan mereka terima.
Blum Berusaha Kembalikan Kepercayaan Komunitas Pasca Penangkapan Co-Founder
Pengumuman terkait airdrop dan snapshot ini datang hanya berselang tak lama dari kabar mengejutkan: penangkapan co-founder Vladimir Smerkis atas tuduhan penipuan.
“Kami memahami antusiasme komunitas atas peluncuran token. Meski diterpa badai pasca kepergian Vladimir Smerkis, kami tetap sangat percaya pada visi Blum serta kemampuan proyek ini dalam memberikan nilai dan imbal hasil luar biasa,” tulis pihak proyek.
Sementara itu, volume perdagangan harian Blum anjlok brutal di tahun 2025. Berdasarkan data Dune Analytics, volume perdagangan harian di platform Blum.io turun drastis, dari lebih dari US$700.000 pada Februari menjadi sekitar US$6.000 per Juni.
Kejatuhan ini secara signifikan melumpuhkan daya saing Blum di arena DEX — kemunduran besar bagi proyek yang sebelumnya sempat melambung berkat euforia tap-to-earn dan berhasil meraup puluhan juta pengguna.

Sebelumnya, Blum berhasil menggalang dana US$5 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh gumi Cryptos Capital. Putaran tersebut juga melibatkan sejumlah perusahaan ventura besar lainnya seperti Spartan, No Limit Holdings, YZi Labs, dan OKX Ventures.
Pada waktu publikasi, harga pre-market token Blum bertahan di kisaran US$0,0015 — turun 90% dari puncaknya di awal tahun. Ini mencerminkan skeptisisme investor yang masih menggelayuti proyek, dan menempatkan Blum di posisi yang cukup genting.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengumuman tanggal snapshot airdrop Blum pasca ditangkapnya sang co-founder? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
