Lihat lebih banyak

BRICS Akan Buat Sistem Pembayaran berdasarkan Mata Uang Digital dan Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BRICS berniat menciptakan sistem pembayaran berdasarkan teknologi mata uang digital digital dan blockchain.
  • Yury Ushakov, perwakilan dari pemerintah Rusia, mengatakan pihaknya percaya bahwa menciptakan sistem pembayaran BRICS yang independen adalah tujuan penting di masa depan.
  • Upaya ini merupakan bagian dari tugas khusus tahun ini untuk meningkatkan peran BRICS dalam sistem moneter dan keuangan internasional.
  • promo

BRICS, organisasi antar pemerintah yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan, serta sejumlah negara lainnya, berniat menciptakan sistem pembayaran berdasarkan teknologi mata uang digital digital dan blockchain.

Yury Ushakov, perwakilan dari pemerintah Rusia, mengatakan bahwa, “Kami percaya bahwa menciptakan sistem pembayaran BRICS yang independen adalah tujuan penting di masa depan, yang akan didasarkan pada alat-alat canggih seperti teknologi digital dan blockchain.”

Dalam laporan TASS yang terbit pada hari Selasa (5/3), dia menerangkan hal yang utama adalah memastikan sistem pembayaran ini nyaman digunakan bagi pemerintah, masyarakat umum, dan dunia usaha, serta hemat biaya dan bebas politik.

Upaya ini merupakan bagian dari tugas khusus tahun ini untuk meningkatkan peran BRICS dalam sistem moneter dan keuangan internasional.

Perkuat Platform Pembayaran Antar Negara BRICS

Dalam Deklarasi Johannesburg pada Agustus 2023, para pemimpin BRICS menetapkan fokus mereka pada peningkatan penyelesaian dalam mata uang nasional dan memperkuat jaringan perbankan koresponden untuk mengamankan transaksi internasional.

“Pekerjaan akan terus dilakukan untuk mengembangkan Pengaturan Cadangan Kontinjensi, terutama mengenai penggunaan mata uang yang berbeda dari dolar AS,” imbuh perwakilan dari pemerintah Rusia itu.

Selama beberapa waktu, BRICS telah melakukan upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada mata uang fiat dolar Amerika Serikat (USD) dalam penyelesaian transaksi. Istilah untuk menggambarkan sikap tersebut umumnya dikenal sebagai dedolarisasi.

Sebelumnya, laporan TASS pada 28 Februari lalu menerangkan bahwa Kementerian Keuangan Rusia, Bank Rusia, dan para mitra BRICS akan menciptakan platform pembayaran multisisi BRICS Bridge dalam upaya meningkatkan sistem moneter dan keuangan internasional.

Hal ini diharapkan dapat membantu membawa pasar keuangan negara-negara anggota BRICS lebih dekat dan meningkatkan perdagangan timbal balik.

Presiden Rusia Puji Sistem Keuangan Internasional yang Terdesentralisasi

Mundur pada Mei 2023, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sempat mengatakan bahwa ekonomi global akan mendapat manfaat dari pembentukan sistem keuangan internasional yang terdesentralisasi.

Menurutnya, penting untuk mengoordinasikan upaya bersama dalam pembentukan sistem keuangan global baru yang terdesentralisasi. Sebab, stabilitas semua keuangan global dinilai akan sangat bergantung pada desentralisasi tersebut.

“Semakin terdesentralisasi, semakin baik bagi ekonomi global. Itu akan ‘kurang bergantung’ pada perkembangan krisis di negara-negara yang masih memiliki keunggulan seperti sebagai mata uang cadangan global [yang mungkin merujuk pada dominasi dolar AS],” kata Putin dalam Eurasian Economic Forum.

Presiden Rusia itu menilai desentralisasi akan meningkatkan keamanan, tidak hanya untuk pembayaran, tetapi juga seluruh ekonomi global. Dia menilai, hal tersebut akan membuat pekerjaan di bidang ekonomi mengalami depolitisasi.

Sebenarnya, kata “desentralisasi” yang digunakan Putin sudah lebih lazim diadopsi dalam dunia kripto. Semua proyek kripto, utamanya mengejar janji desentralisasi, meski dalam praktiknya tidak selalu seperti itu.

Bitcoin, blockchain dan cryptocurrency pertama di dunia, membuat kata desentralisasi mulai sering digunakan dan bahkan disebut sebagai satu-satunya proyek kripto yang paling terdesentralisasi di dunia hingga saat ini.

Sebagai informasi, Rusia berusaha untuk mengurangi porsi mata uang dari negara-negara yang tidak ramah dalam pembayaran timbal balik. 

Selain itu, Rusia berencana untuk bekerja lebih aktif lagi dengan mitra di seluruh dunia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), khususnya untuk peralihan penuh ke mata uang nasional.

“Banyak negara dengan ekonomi berkembang cepat lainnya juga beralih ke penggunaan mata uang nasional dalam penyelesaian perdagangan luar negeri, termasuk Cina, India, serta negara-negara Amerika Latin,” kata Putin.

Pada Juni 2022, Putin mengatakan bahwa negara-negara yang tergabung dalam BRICS sedang berupaya mengembangkan mata uang baru yang didukung dengan aset seperti emas atau minyak.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori