Kembali

Pasangan Trading Bitcoin Sempat Crash ke US$24.000 di Binance: Mengapa Trader Perlu Waspada?

author avatar

Ditulis oleh
Nhat Hoang

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

26 Desember 2025 18.55 WIB
Tepercaya
  • Flash crash BTC/US$1 di Binance ungkap risiko likuiditas pada pasangan trading yang baru meluncur.
  • Volume rendah saat liburan serta promosi USD1 sepertinya picu peristiwa pergeseran harga mendadak.
  • Likuiditas BTC/USDT yang dalam membuat flash crash serupa sangat tidak mungkin terjadi.
Promo

Pasangan trading BTC/USD1 di Binance sempat mengalami flash crash singkat. Bitcoin crash hingga US$24.000 sebelum dengan cepat pulih kembali.

Untungnya insiden ini tidak memengaruhi harga Bitcoin pada pasangan trading utama seperti BTC/USDT. Namun, peristiwa tersebut menyoroti risiko likuiditas yang melekat pada pasangan trading yang baru diluncurkan.

Sponsored
Sponsored

Anjloknya BTC/USD1 ke US$24.000 Menyingkap Risiko Likuiditas Rendah

Menurut data pasar dari Binance, insiden ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Harga BTC/USD1 kemudian kembali stabil di atas US$87.000.

USD1 merupakan stablecoin baru yang diterbitkan oleh World Liberty Financial. Proyek ini mendapat dukungan dari keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Grafik dari Binance menunjukkan wick yang sangat tajam. Pergerakan tersebut tidak memicu kerusakan akibat likuidasi apa pun.

BTC/USD1 price performance. Source: TradingView
Performa Harga BTC/USD1 | Sumber: TradingView

Insiden ini terjadi bertepatan dengan periode libur Natal. Pada saat itu, volume trading turun tajam. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa pergerakan tersebut merupakan uji likuiditas pada pasangan trading BTC/USD1.

Joao Wedson, pendiri Alphractal, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini lebih sering muncul dalam fase bear market. Pada fase tersebut, arus masuk modal cenderung melemah.

Sponsored
Sponsored

“Likuiditas rendah pada beberapa pasangan trading di berbagai exchange telah menyebabkan volatilitas tajam. Hal ini memicu dislokasi harga sementara dan masalah arbitrase selama beberapa menit. Kondisi ini lebih umum terjadi daripada yang terlihat ketika pasar berada dalam fase bearish,” jelas Joao Wedson.

Penjelasan lain yang lebih rinci dari komunitas investor mengaitkan insiden ini dengan kampanye promosi USD1 yang digelar Binance. Binance baru-baru ini meluncurkan promosi APY 20% untuk simpanan hingga US$50.000 dalam USD1 per pengguna.

Akun pemantau pasar WuBlockchain melaporkan lonjakan tajam pasokan USD1 setelah peluncuran promosi tersebut. Pasokan meningkat lebih dari 45,6 juta token hanya dalam beberapa jam. Total kapitalisasi pasar USD1 melampaui US$2,79 miliar.

Arus masuk modal yang mendadak ke USD1 mendorong harga stablecoin tersebut naik sekitar 0,2%.

USD1 Price Performance. Source: CoinGecko
Performa Harga USD1 | Sumber: CoinGecko

Akun X bernama Punk menjelaskan bahwa banyak investor mencoba melakukan arbitrase. Mereka meminjam USD1 lalu secara bertahap menjualnya di pasar spot kepada peserta yang mengikuti program promosi.

Sponsored
Sponsored

Sementara itu, sebagian trader memilih menjual melalui pasangan trading BTC/USD1. Likuiditas yang tipis membuat mereka lengah. Harga pun runtuh tajam, memicu hasil seperti yang terjadi.

“Ini hanyalah fluktuasi kecil dalam bear market. Tidak perlu khawatir. Banyak fluktuasi serupa akan muncul ke depannya,” ucap investor Punk.

Apakah Situasi Serupa Bisa Terjadi pada BTC/USDT?

Pertanyaan yang kini menarik perhatian adalah apakah peristiwa serupa dapat terjadi pada pasangan trading BTC/USDT. Pasangan ini memiliki likuiditas tertinggi di pasar. Penurunan mendadak di sana akan memicu kerugian likuidasi dalam skala besar.

Analis Maartunn mengutip data dari Kaiko. Ia mencatat bahwa market depth 1% Bitcoin di Binance telah meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

Sponsored
Sponsored

“Depth tidak hanya pulih. Ia berkembang. Pada puncak Oktober 2025, depth 1% Binance melampaui US$600 juta. Level ini berada di atas kondisi sebelum crash 2022,” papar Maartunn.

Bitcoin Market Depth on Binance. Source: Kaiko
Kedalaman Pasar Bitcoin di Binance | Sumber: Kaiko

Ia juga menekankan bahwa penurunan harga BTC/USDT tidak menggerus likuiditas. Selama lebih dari 100 hari, pasangan trading BTC/USDT turun 21,77% dari US$110.291 ke US$86.089. Dalam periode tersebut, volume spot harian rata-rata mencapai US$19,8 miliar, dengan total akumulasi US$613,5 miliar.

Dengan kedalaman pasar yang lebih besar dan volume yang melimpah, kejadian serupa pada pasangan trading BTC/USDT dinilai sangat kecil kemungkinannya terjadi.

Namun demikian, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi trader. Pemilihan pasangan trading secara cermat adalah krusial, karena pasangan dengan likuiditas rendah dapat memicu slippage ekstrem dan kerugian tak terduga.

Bagaimana pendapat Anda tentang flash crash yang menimpa pasangan trading Bitcoin di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori