Kembali

SEC Beralih ke Edukasi Investor dengan Panduan Penyimpanan Aset Kripto

editor avatar

Diedit oleh
Mohammad Shahid

14 Desember 2025 18.01 WIB
Tepercaya
  • US SEC terbitkan panduan baru untuk bantu investor ritel memahami risiko menjadi holder aset kripto
  • Buletin ini menjelaskan bagaimana berbagai model kustodi, termasuk platform pihak ketiga, bisa membuat investor berisiko mengalami kerugian.
  • Langkah ini menandakan pergeseran menuju edukasi investor karena kepemilikan aset kripto semakin berkembang di luar sistem keuangan tradisional.
Promo

Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat telah merilis panduan baru untuk membantu investor ritel melindungi aset kripto mereka dengan lebih baik.

Pada 12 Desember, Office of Investor Education and Advocacy dari SEC menerbitkan Bulletin Investor. Dokumen ini menjelaskan model penyimpanan aset kripto yang umum digunakan dan risiko yang terkait dengan menyimpan aset digital.

Sponsored
Sponsored

SEC Ingatkan Investor Ritel Tentang Risiko Tersembunyi dalam Penyimpanan Aset Kripto

Penekanan dari SEC ini muncul seiring bisnis pengamanan aset digital terus tumbuh.

Menariknya, perkiraan industri menunjukkan bahwa sektor penyimpanan aset kripto tumbuh nyaris 13% per tahun dan akan mencapai US$6,03 miliar pada tahun 2030.

Pertumbuhan ini menyoroti besarnya aset yang kini tersimpan di luar infrastruktur keuangan tradisional dan besarnya risiko yang terlibat dalam pengelolaan aset tersebut.

Dalam konteks itu, agensi ini mendesak investor agar memeriksa secara cermat pihak ketiga penyimpan dan memahami bagaimana platform mengelola dana pelanggan.

“If the third-party custodian is hacked, shuts down, or goes bankrupt, you may lose access to your crypto assets,” the SEC warned.

Sponsored
Sponsored

Bulletin itu juga mencatat bahwa beberapa perusahaan mungkin melakukan rehypothecate, atau meminjamkan, aset milik klien, sementara perusahaan lain menggabungkan dana pelanggan alih-alih memisahkannya.

Menurut SEC, praktik-praktik seperti ini pada situasi tekanan pasar sebelumnya telah memperbesar kerugian karena menyebarkan risiko ke berbagai institusi.

Karena itu, SEC mendorong investor untuk mengecek apakah penyimpan aset punya catatan kepemilikan yang jelas. Selain itu, investor juga disarankan menilai bagaimana platform akan memperlakukan aset mereka jika terjadi kegagalan.

Panduan tersebut menekankan bahwa pengaturan penyimpanan bisa sangat memengaruhi hasil investasi saat terjadi gangguan, meski harga pasar utama tidak berubah.

Bulletin ini juga membahas self-custody, dan mengakui daya tarik bagi investor yang ingin kendali langsung atas asetnya sendiri.

Pada saat yang sama, SEC juga memperingatkan bahwa mengelola wallet sendiri berarti seluruh tanggung jawab menjaga private key ada di tangan investor. Jika kredensial hilang, SEC menekankan, biasanya aset itu hilang permanen dan kemungkinan untuk memulihkannya sangat kecil.

“Self-custody also means that you have sole responsibility for the security of your crypto assets’ private keys. If your crypto wallets are lost, stolen, damaged, or hacked, you may permanently lose access to your crypto assets,” SEC stated.

Sementara itu, fokus ini memperlihatkan perubahan sikap yang lebih luas dari regulator.

Dengan kepemilikan aset kripto ritel yang sudah meluas, SEC kini memprioritaskan edukasi daripada penegakan hukum, dengan menyoroti risiko operasional daripada perdebatan soal apakah aset digital layak ada di dalam portofolio investasi.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori