Casio Computer Co.,Ltd, salah satu raksasa elektronik asal Jepang, bakal ikut meramaikan pasar Web3. Casio baru saja menjalin kerja sama dengan Polygon Labs untuk bersama-sama mendorong adopsi non-fungible token (NFT) kian moncer.
Sebagai langkah awal, Casio bakal merilis 15 ribu NFT G-SHOCK Creator Pass yang bakal berfungsi sebagai tiket masuk ke komunitas virtual G-SHOCK di Polygon. Belasan ribu aset digital tersebut akan dibagikan secara gratis mulai tanggal 23 September mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, manajemen Casio mengungkapkan koleksi digital dari G-SHOCK akan tersedia bagi mereka yang berada di wilayah Jepang, Amerika Serikat (AS), Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, Portugal, Australia, India, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
“Lewat pemanfaatan metaverse dan NFT, perusahaan berharap bisa memperluas basis pengguna, khususnya untuk komunitas virtual,” jelas manajemen perusahaan.
Langkah yang dilakukan Casio akan menambah panjang deret perusahaan tradisional yang memperluas bisnisnya hingga ke wilayah virtual. Sebelumnya, dua merek global lainnya, yakni Adidas dan Prada, juga sudah masuk lebih dulu ke jaringan Polygon untuk mengembangkan ekosistem virtual.
Paten Merek Casio Sudah Didaftarkan untuk Metaverse dan NFT
Selain NFT, kuat dugaan Casio juga akan masuk mengembangkan metaverse. Pada 22 Agustus kemarin, Casio juga sudah mengajukan permohonan merek dagang untuk pakaian virtual, jam tangan virtual, media yang didukung NFT, robot, toko artificial intelligence (AI), serta beberapa produk lain yang mendukung virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).
Kiprah Casio di ranah maya sebenarnya juga sempat disinggung oleh Masuda Yuichi, selaku Presiden di Casio. Dalam laman resminya, Yuichi menjelaskan bahwa sejak didirikan, Casio terus berupaya menciptakan permintaan sejalan dengan evolusi teknologi. Namun, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi digital, tidak mungkin bisa memenangkan pasar hanya dengan mengandalkan fungsi dan kinerja.
“Di zaman sekarang ini, saya merasa sangat penting bagi kita untuk menggunakan kekuatan kreativitas dan juga kontribusi Casio untuk memperkaya pikiran masyarakat,” ungkap Yuichi.
Selain Casio, produsen jam tangan global lainnya, yaitu Rolex, juga sudah memantapkan diri untuk memasuki metaverse. Rolex mengajukan paten untuk merek “Rolex” di Kantor Paten dan Merek Dagang (USPTO) Amerika Serikat (AS) pada 31 Oktober 2022 kemarin.
Beberapa proyek yang akan digarap adalah NFT dan layanan pendukung lain yang memungkinkan produk miliknya digunakan dalam video game ataupun game berbasis play-to-earn (P2E).
Minat terhadap Non-fungible Token Tetap Tinggi
Di tengah pasar aset digital yang bergejolak, nyatanya pengajuan paten atas merek untuk masuk ke ruang NFT terus meningkat. Data dari Kantor Hukum Michael Kondoudis, pengacara merek dan paten AS, mengungkapkan bahwa terdapat 4.600 pengajuan paten yang berhubungan dengan NFT. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding posisi 2021 yang hanya mencapai 2.142 pengajuan.
Bulan Maret menjadi periode tersibuk. Dalam periode itu, terdapat 1.064 aplikasi pengajuan paten merek untuk NFT. Sementara itu, untuk pengajuan merek yang berhubungan dengan mata uang kripto atau produk turunannya, sepanjang 2022 kemarin, tercatat terdapat 4.300 aplikasi yang masuk ke USPTO.
Jumlah tersebut juga jauh lebih tinggi dari posisi 2021 yang mencapai 3.547 pengajuan merek dagang untuk kripto. Menurut Kondoudis, pengajuan paten dan merek untuk NFT menjadi penting untuk menjaga mereknya tetap eksklusif.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.