Cboe Capai Perjanjian Berbagi Pengawasan dengan Coinbase untuk 5 ETF Bitcoin Spot

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cboe BZX Exchange pada hari Selasa (11/7) mengajukan amandemen untuk 5 berkas ETF Bitcoin spot ke SEC AS.
  • Tujuannya menjelaskan Cboe telah ‘mencapai kesepakatan’ dengan Coinbase untuk masuk ke dalam perjanjian berbagi pengawasan.
  • Perubahan itu dibuat untuk 5 berkas dari Fidelity, WisdomTree, VanEck, Invesco dan Galaxy, serta ARK dan 21Shares.
  • promo

Cboe BZX Exchange pada hari Selasa (11/7) mengajukan amandemen untuk 5 berkas exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Hal itu dilakukan untuk menjelaskan bahwa bursa Cboe telah ‘mencapai kesepakatan tentang persyaratan’ dengan Coinbase untuk masuk ke dalam perjanjian berbagi pengawasan.

Adapun pengajuan berkas sebelumnya mengatakan bahwa Cboe ‘mengharapkan untuk masuk ke dalam perjanjian’ dengan crypto exchange terbesar di Negeri Paman Sam itu.

“Pada tanggal 21 Juni 2023, kami mencapai kesepakatan tentang persyaratan dengan Coinbase, selaku operator platform perdagangan Bitcoin spot yang berbasis di AS dan perdagangan Bitcoin berdenominasi dolar AS (USD), untuk masuk ke dalam perjanjian berbagi pengawasan dan mengeksekusi term sheet terkait,” jelas Cboe dalam berkas yang telah direvisi itu.

Perubahan itu dibuat untuk 5 berkas ETF Bitcoin spot, meliputi Wise Origin Bitcoin Trust dari Fidelity, WisdomTree Bitcoin Trust, VanEck Bitcoin Trust, Invesco Galaxy Bitcoin Trust ETF, dan ARK 21Shares Bitcoin ETF.

Menyambut kabar ini, harga saham Coinbase (COIN) yang diperdagangkan di bursa Nasdaq naik kurang lebih sekitar 10,5% dibandingkan sehari sebelumnya.

Sebagai informasi, produk ETF Bitcoin futures pertama telah diperdagangkan sejak tahun 2021. SEC beralasan bahwa produk investasi berjangka lebih sulit dimanipulasi sebagian karena didasarkan pada harga di CME yang diatur oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS.

SEC menolak sejumlah berkas ETF Bitcoin spot karena mengklaim kurangnya transparansi dan kekhawatiran tentang bagaimana melindungi investor dari Bitcoin spot market yang tidak diatur.

BlackRock Lebih Dulu Ajukan Revisi

Dalam parade terbaru pengajuan berkas ETF Bitcoin spot yang dipimpin oleh BlackRock sejak 15 Juni lalu, dan diikuti sejumlah perusahaan manajemen investasi lainnya termasuk Fidelity, diusulkan penggunaan Coinbase sebagai mitra dalam perjanjian berbagi pengawasan.

Pada 3 Juli lalu, bursa Nasdaq telah mengajukan ulang berkas untuk mendaftarkan ETF Bitcoin spot yang dikelola oleh BlackRock.

Pengajuan ulang berkas ETF Bitcoin spot dari BlackRock merujuk pada ‘kesepakatan nyata’ perjanjian berbagi pengawasan antara Nasdaq dan Coinbase yang berlaku efektif sejak 16 Juni lalu. Berkas ETF Bitcoin spot dari BlackRock juga menjelaskan tentang perdagangan Bitcoin di Coinbase mewakili porsi signifikan yang berbasis di AS.

Dalam berkas itu, BlackRock telah menyatakan kepada Nasdaq bahwa Coinbase mewakili sekitar 56% dari pangsa perdagangan Bitcoin dengan dolar AS di seluruh platform berbasis di AS. Total volume year-to-date (YTD) di seluruh platform perdagangan Bitcoin di AS mencapai sekitar US$129 miliar per 28 Juni 2023.

Selain itu, disebutkan bahwa Nasdaq mengharapkan menerima data market untuk pesanan dan perdagangan Bitcoin dari Coinbase. Hal itu akan digunakan dalam pengawasan perdagangan Saham Perwalian Berbasis Komoditas, dalam konteks ini adalah ETF Bitcoin spot dari BlackRock.

Kemudian, Nasdaq juga dapat meminta informasi lebih lanjut terkait aktivitas perdagangan Bitcoin spot di platform Coinbase. Hal ini dapat dilakukan jika Nasdaq memang memerlukan informasi tersebut untuk mendeteksi dan menyelidiki potensi manipulasi dalam perdagangan Saham Perwalian Berbasis Komoditas.

Batas Persetujuan atau Penolakan Sebulan Sebelum Bitcoin Halving

Dalam wawancara dengan CNBC Squawk Box pada hari Senin (10/7) kemarin, mantan Ketua SEC, Jay Clayton, mengatakan bahwa ETF Bitcoin spot memiliki peluang kuat untuk mendapatkan persetujuan dari regulator AS, jika dapat membuktikan bahwa itu adalah cara yang lebih efisien dan efektif bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke cryptocurrency yang paling bernilai.

“Kita memiliki sejumlah institusional yang mengetahui market lebih baik daripada siapa pun, dan mereka menempatkan nama dan reputasi mereka di balik Bitcoin. Saya menemukan itu luar biasa,” kata mantan Ketua SEC.

Meski demikian, Jay Clayton menolak untuk membuat prediksi kapan ETF Bitcoin spot akhirnya disetujui oleh SEC. 

Menariknya, sejumlah komunitas kripto di Twitter menyoroti tentang waktu persetujuan atau penolakan akhir dari semua berkas ETF Bitcoin spot adalah pada bulan Maret 2024, atau tepat sebelum momen Bitcoin halving yang diperkirakan terjadi pada April 2024.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori