Lihat lebih banyak

CEO Grayscale: Dana Pensiun sedang Aktif Eksplorasi Aset Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Michael Sonnenshein, CEO Grayscale, mengatakan bahwa perusahaan pengelola dana pensiun dan dana abadi sedang aktif mendiskusikan rencana untuk memasukkan aset kripto ke dalam portofolio mereka.
  • Aset kripto pertama kali dimasukkan ke dalam dana pensiun di tahun 2021.
  • Simpanan dana pensiun memang memiliki sejarah memasukkan aset-aset volatil ke dalam portofolionya.
  • promo

Michael Sonnenshein, CEO Grayscale, mengatakan bahwa lebih banyak perusahaan pengelola dana pensiun berniat untuk menambahkan kripto ke dalam portofolio kliennya.

Saat berbicara kepada CNBC, Michael Sonnenshein mengatakan, masih ada minat mencantumkan aset kripto ke dalam portofolio dana pensiun masyarakat, terlepas dari volatilitas pasar belakangan ini. Ia menyebutkan bahwa perusahaan pengelola dana pensiun yang mengeksplorasi kemungkinan tersebut jadi lebih banyak. Namun, mereka melakukan hal itu sambil mengawasi lanskap peraturan yang ada.

“Kami menghabiskan waktu dengan politikus dan beberapa dari [perusahaan dana] pensiun dan [dana] abadi berfokus pada diversifikasi portofolio mereka dan mengeksplorasi alokasi kripto secara aktif. Ini adalah jenis konsensus yang berbeda,” tutur Sonnenshein kepada CNBC.

Di tahun 2019, Fairfax County, Virgina, adalah salah satu wilayah di Amerika Serikat (AS) yang menginvestasikan lebih dari 8% dana pensiun milik nasabahnya dalam instrumen aset kripto. Mereka menggunakan yield farming untuk menghasilkan keuntungan sebesar 9% atau lebih. Selain itu, Sistem Pensiun Petugas Kepolisian Virginia juga menginvestasikan dana sejumlah US$50 juta kepada fund milik Parataxis Capital Management yang membeli aset kripto dan aset derivatif kripto.

Tahun lalu, sebuah perusahaan dana pensiun Israel bernama Altshuler Shaham menginvestasikan US$100 juta di Grayscale Bitcoin Trust, yang memungkinkan nasabahnya mengakses Bitcoin. Kemudian, di bulan Oktober tahun yang sama, Houston Firefighters’ Relief and Retiremend Fund mengumumkan sebuah investasi pada Bitcoin dan Ether bernilai US$25 juta, dilansir oleh Bloomberg. Dana itu merupakan dana pensiun publik pertama yang menawarkan kripto kepada 6.600 orang penerima manfaat.

Lalu, ada pula dana pensiun California yang memiliki saham pada perusahaan raksasa tambang Riot Blockchain. Queensland Investment Corporation di Australia, yang notabene merupakan salah satu dari 5 dana pensiun teratas di sana, juga telah mengemukakan ketertarikannya terhadap aset kripto.

Pejabat Pemerintah Tidak Sepakat dengan Gagasan Mencantumkan Kripto dalam Dana Pensiun

Bulan April kemarin, Fidelity Investments mengumumkan bahwa mereka akan memberikan anggota rencana 401(k) pilihan untuk mengalokasikan hingga 20% dari portofolio investasinya ke aset kripto atas kebijaksanaan dari tempat mereka bekerja.

Sayangnya, rencana itu mendapatkan tentangan dari Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat pada saat itu.

“Investasi ini menghadirkan risiko yang signifikan dan tantangan bagi rekening pensiun peserta, termasuk risiko penipuan, pencurian, dan kerugian yang signifikan,” tegas departemen tersebut.

Senator Elizabeth Warren, yang terkenal sebagai sosok “kritikus kripto”, juga menentang rencana tersebut. Ia menyebut kripto sebagai “bank bayangan baru” yang dijalankan oleh kelompok developer “tanpa wajah”.

Aset Kripto Dinilai Terlalu Volatil

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan, kripto terlalu volatil untuk dimasukkan ke dalam dana pensiun. Namun, faktanya dana pensiun yang lebih besar sudah berinvestasi dalam instrumen berisiko, seperti komoditas dan ekuitas swasta. Ketika era ’70-an di Inggris Raya, dana pensiun perkeretaapian memasukkan uang tunai ke dalam karya seni untuk melindungi nilai dari inflasi, sebagaimana dilansir oleh The Times.

Senada dengan fakta di atas, Michael Sonnenshein pun tidak setuju dengan Yellen. Ia mengatakan Yellen “berpandangan pendek”. Menurutnya, investor mengetahui keuntungan jangka panjang dari aset kripto.

Ini bukanlah kali pertama bagi Michael Sonnenshein dan Grayscale mengalami perbedaan pendapat dengan pejabat pemerintahan. Grayscale diketahui sedang menunggu tanggapan dari SEC perihal konversi produk Grayscale Bitcoin Trust menjadi ETF Bitcoin spot. SEC diharapkan bakal memberikan keputusan finalnya pada tanggal 6 Juli mendatang.

Sambil menunggu hari penentuannya tiba, Be[In]Crypto melaporkan bahwa beberapa hari lalu, Grayscale berupaya meningkatkan tim hukumnya dengan menggaet mantan pengacara umum Donald Verrilli. Mereka sedang mempersiapkan litigasi terkait kemungkinan “pertarungan” di pengadilan dengan SEC.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori