Trusted

CEO JPMorgan: Pemerintah AS Harus Menutup Dunia Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO dan Ketua JPMorgan Chase, Jamie Dimon, mengatakan kepada sejumlah anggota parlemen AS bahwa jika dirinya memiliki wewenang di pemerintahan, dia akan mencoba menutup dunia kripto.
  • Jamie Dimon mengatakan bahwa dia selalu sangat menentang kripto dan mengaitkan kripto dengan penjahat, pengedar narkoba, pencucian uang, dan penghindar pajak.
  • Sebelumnya, Dimon pernah menyebut kripto sebagai skema ponzi terdesentralisasi dan Bitcoin adalah penipuan.
  • promo

CEO dan Ketua JPMorgan Chase, Jamie Dimon, mengatakan kepada sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bahwa jika dirinya memiliki wewenang di pemerintahan, dia akan mencoba menutup dunia kripto.

Dalam sidang Komite Perbankan Senat AS pada hari Rabu (6/12) tentang pengawasan perusahaan-perusahaan di Wall Street, Jamie Dimon menanggapi pertanyaan dari Senator Massachusetts, Elizabeth Warren.

Dalam kesempatan ini, eksekutif JPMorgan hadir bersama CEO Wells Fargo, Bank of America, Citigroup, BNY MEllon, Goldman Sachs, State Street, dan Morgan Stanley.

Senator Warren mengeklaim bahwa Korea Utara telah mendanai sebagian besar program misilnya menggunakan hasil kejahatan kripto. Hamas, organisasi politik dan militer di Palestina, juga dinilai dapat mengakses pendanaan lewat kripto.

Terkait hal itu, CEO JPMorgan mengatakan bahwa dia selalu sangat menentang kripto dan mengaitkan kripto dengan penjahat, pengedar narkoba, pencucian uang, dan penghindar pajak.

“Saya selalu sangat menentang Bitcoin, kripto, dan lain-lain. Kalau saya jadi pemerintah, saya akan menutupnya [dunia kripto],” kata Jamie Dimon.

Pengawasan Kripto di AS Berpotensi Lebih Ketat

Masih dalam momen itu, Senator Warren bertanya kepada CEO lainnya tentang apakah perusahaan kripto harus tunduk pada peraturan anti-pencucian uang (AML) seperti yang wajib ditegakkan oleh bank-bank AS. Merespon pertanyaan itu, semua CEO bank setuju.

Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, sejumlah anggota parlemen AS mendukung upaya Senator Warren untuk meningkatkan perhatian terhadap peran kripto dalam pendanaan terorisme.

Selain itu, Senator Warren turut mendorong rancangan undang-undang (RUU) Anti-Pencucian Uang Aset Digital. Tujuannya untuk memperluas persyaratan UU Kerahasian Bank, termasuk aturan Kenali Pelanggan Anda (KYC) bagi perusahaan kripto.

JPMorgan Manfaatkan Teknologi Blockchain

Jamie Dimon sebelumnya menyebut kripto sebagai skema ponzi terdesentralisasi dan Bitcoin adalah penipuan.

Meski begitu, CEO JPMorgan itu tampak membedakan antara kripto dan blockchain. Dia melihat blockchain sebagai sesuatu alat yang berguna.

Perlu diketahui, JPMorgan memiliki unit bisnis bernama Onyx Digital Assets yang didirikan pada Oktober 2020. Ini adalah platform tokenisasi aset berbasis permissioned (private) blockchain yang memungkinkan lembaga keuangan, manajer aset, dan fintech, membuka utilitas yang belum dimanfaatkan untuk aset keuangan mereka

JPMorgan pertama kali menguji Tokenized Collateral Network (TCN) secara internal pada Mei 2022. Hal itu dilakukan ketika JPMorgan menguji coba penggunaan Onyx untuk penyelesaian agunan atau jaminan. Sejak bulan Oktober lalu, TCN, yang merupakan aplikasi penyelesaian agunan (collateral settlement) berbasis blockchain, telah aktif.

Senator Warren Bangun Pasukan Anti-Kripto

Sementara itu, nama Elizabeth Warren menarik perhatian karena “peran antagonisnya” di dunia kripto.

Pada 30 Maret lalu, Senator Warren, yang dikenal sebagai senator AS yang kritis terhadap eksistensi industri kripto, mengaku sedang membangun sebuah pasukan anti-kripto (anti-crypto army).

Niat itu termuat dalam kampanye agar dia terpilih kembali sebagai senator AS. Sebenarnya, ungkapan ‘Senator Warren sedang membangun pasukan anti-kripto’ pertama kali mencuat dalam artikel Politico pada 14 Februari lalu.

Menariknya, sang senator AS itu tampaknya menyukai frasa tersebut. Sebab, dia pada kenyataannya menampilkan secara mencolok frasa itu dalam kampanye pemilihan ulangnya.

Senator asal Partai Demokrat itu disebut mulai merekrut sejumlah senator asal Partai Republik konservatif untuk tujuan anti-kripto dan mendapat respon positif awal dari para pelobi bank yang juga ingin mengendalikan para startup aset digital.

Kemitraan Senator Warren dengan senator dari Partai Republik mencerminkan kekuatan yang lebih luas yang siap untuk menyatukan kaum progresif (atau liberal yang merujuk pada Partai Demokrat) dan konservatif, hingga kelompok pengawas dan para bankir, yang memiliki tujuan sama untuk menggagalkan pertumbuhan dunia kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori