Trusted

CEO Robinhood Jelaskan Cara Agar Dogecoin Jadi Mata Uang Internet Masa Depan

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO Robinhood, Vlad Tenev, membuat sebuah utas Twitter berisi penjelasan bagaimana Dogecoin bisa menjadi mata uang internet di masa mendatang.
  • Banyak pro dan kontra yang timbul atas cuitan Tenev tersebut.
  • Robinhood diketahui memiliki lebih dari 30% Dogecoin yang beredar di pasaran.
  • promo

Vlad Tenev, co-founder & CEO Robinhood, mencoba menjabarkan bagaimana cara agar Dogecoin (DOGE) dapat menjadi mata uang masa depan internet dan masyarakat.

Dalam rangkaian 12 cuitan yang dibagikan ke lebih dari 200.000 followers, Dia menguraikan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mengubah Dogecoin menjadi kripto yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi sehari-hari.

Dia merekomendasikan agar memecoin itu dapat meningkatkan kapasitas ‘waktu block’ dan ‘ukuran block’ jika Dogecoin ingin diadopsi secara luas.

Adapun co-creator Dogecoin, Bily Markus, mengatakan bahwa ini adalah thread Twitter yang bagus dan Elon Musk mengamini hal tersebut.

Saran untuk Pengembangan Dogecoin

Vlad Tenev, co-founder & CEO Robinhood | Situs web Robinhood

Sang CEO Robinhood membuka rangkaian cuitan Twitter pada 15 April 2022 dengan pertanyaan, “Bisakah #Doge benar-benar menjadi mata uang masa depan internet dan masyarakat?”

Vlad Tenev mengaku ketika pihaknya telah menambahkan kemampuan untuk mengirim atau menerima DOGE di Robinhood, “Saya telah memikirkan apa yang akan diperlukan.” Pertama, biaya transaksi harus sangat kecil. “Kita sudah ada di sini,” jelasnya.

Pada pembaruan 1.14.5 November 2021, biaya transaksi DOGE di Robinhood adalah berkisar US$0,003. Bandingkan dengan biaya yang mencapai 1% sampai 3% yang dibebankan oleh jaringan utama, seperti kartu debit/kredit.

Kedua, dia mempersoalkan tentang ‘waktu block’ yang harus cukup cepat sehingga transaksi dapat dicatat di block berikutnya dalam waktu yang lebih singkat.

Sebagai informasi, ‘waktu block’ dalam hal ini adalah waktu antara block yang berurutan ditambahkan ke rantai dan untuk memverifikasi transaksi.

Vlad Tenev melanjutkan, tapi hal itu juga tidak boleh terlalu cepat sehingga membuat para penambang mulai membangun terlalu banyak rantai yang bersaing dan membuang banyak energi untuk membangun konsensus.

Sang CEO Robinhood menggarisbawahi tentang ‘waktu block’ Dogecoin saat ini adalah 1 menit. “Ini agak lama untuk transaksi,” katanya.

Sebagai gantinya, ‘waktu block’ yang disarankan adalah 10 detik, bukan 1 menit, karena lebih sebentar daripada waktu yang umumnya dihabiskan untuk menyelesaikan transaksi kredit/debit card.

Saat ini dengan ‘ukuran block’ 1 MB dan ‘waktu block’ 1 menit, throughput atau jumlah tindakan yang dapat diselesaikan dalam kerangka waktu tertentu pada Dogecoin adalah sekitar 40 transaksi per detik (TPS). Sebagai perbandingan, jaringan Visa secara teoretis dapat menangani 65.000 TPS. 

Dia menyarankan DOGE harus mampu secara signifikan mengungguli Visa, sehingga memerlukan peningkatan throughput setidaknya 10.000 kali lipat. “Untungnya, ini mudah diselesaikan hanya dengan meningkatkan batas ‘ukuran block’,” kata CEO Robinhood.

Menurutnya, pindah ke batas ‘ukuran block’ dari 1 MB ke 1 GB (dan kemudian sampai ke 10GB) akan memberikan semua throughput yang dibutuhkan mata uang global di masa mendatang. Sehingga, solusi layer-2 tidak diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.

Kritik yang Mungkin Muncul

Vlad Tenev juga menjabarkan dua kritik yang mungkin akan muncul terkait pernyataannya.

Pertama, kritikus akan mengklaim bahwa meningkatkan ‘ukuran block’ akan merugikan para developer yang dapat menjalankan node penuh misalnya pada Raspberry Pi di rumah mereka masing-masing. 

Dalam artian lain, ini dapat menghasilkan tingkat sentralisasi yang lebih tinggi karena seseorang diharapkan mengoperasikan perangkat keras yang lebih mahal untuk menjalankan node secara penuh.

Memproses 10 GB dalam block per menit akan membutuhkan perangkat keras yang lebih canggih, dan CEO Robinhood mengakui bahwa, “saya pikir itu sebenarnya adalah konsekuensi yang adil.”

Kedua, kritik lain terhadap DOGE adalah bahwa ada inflasi dan pasokannya tidak terbatas. Hal ini jelas sangat kontras dengan persediaan Bitcoin yang hanya mencapai 21 juta BTC.

Dia menerangkan bahwa ada 5 miliar DOGE baru dibuat setiap tahun, dan pasokan saat ini sekitar 132 miliar DOGE. Ini menghasilkan tingkat inflasi kurang dari 5% daripada dolar AS.

“Selain itu, penerbitan Doge baru yang tetap setiap tahun berarti bahwa tingkat inflasi benar-benar menurun dari waktu ke waktu, dan dalam beberapa dekade akan di bawah 2%,” ungkapnya.

Dia lantas menutup thread Twitter ini dengan menyatakan, “Hei para developer inti Dogecoin, kami akan fokus pada satu hal: menghasilkan proses yang baik untuk meningkatkan batas ‘ukuran block’ dari waktu ke waktu. Beri tahu saya apa yang Anda semua pikirkan!”

Terkait rangkaian cuitan ini, seorang netizen terlihat mencemooh pemikiran yang disampaikan sang CEO Robinhood.

“Bang, bangun!! Ini bukan tahun 2017 dan pembicaraan tentang ‘blocker’ yang berukuran besar benar-benar telah mati,” tulis akun Twitter @fairness2all.

Dia juga membagikan video yang menunjukkan Lightning Network dapat menangani 40 juta TPS atau lebih dari 1.000 kali lipat kapasitas Visa.

Hadirnya Lightning Network sebagai solusi skalabilitas pada layer-2 dinilai telah menegaskan kembali kemampuan Bitcoin dalam memerankan posisi strategis sebagai mata uang internet.

Padahal, Vlad Tenev sebenarnya juga turut berinvestasi di Lightning Labs yang fokus mengembangkan adopsi Lightning Network sejak Maret 2018 dan pada awal April lalu.

Robinhood Punya 30% Pasokan Dogecoin yang Beredar

Robinhood mulai menawarkan perdagangan Dogecoin kepada para pengguna di platform mereka sejak Juli 2018. Baru-baru ini, Robinhood juga mulai memperdagangkan Shiba Inu (SHIB).

Menariknya menurut akun Twitter @DogeWhaleAlert, Robinhood dikabarkan terus memegang hampir sepertiga dari pasokan Dogecoin yang beredar saat ini.

Pada 14 April 2022, Robinhood disebutkan memiliki 41,01 miliar Dogecoin yang setara US$5,73 miliar. Jumlah tersebut merupakan 30,92% dari total pasokan Dogecoin yang beredar.

Temuan ini berdasarkan jumlah gabungan Dogecoin yang dipegang oleh Robinhood atas nama para pengguna platform mereka yang dapat dipantau pada 2 dompet dan 8 alamat yang diketahui.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori