Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan perintah untuk mengajukan dan menyelesaikan tuntutan terhadap salah satu organisasi otonom terdesentralisasi alias decentralized autonomous organization (DAO) bernama bZeroX atas aktivitas ilegal yang dijalankannya.
bZeroX beserta pendirinya, yaitu Tom Bean dan Kyle Kistner, diketahui melakukan penawaran ilegal untuk bisnis leverage dan transaksi komoditas bagi ritel dalam aset digital. Hal tersebut seharusnya hanya bisa dilakukan oleh pedagang komisi berjangka yang terdaftar di CFTC.
Selain itu, platform tersebut juga gagal mengadopsi program identifikasi pelanggan sebagai bagian dari program kepatuhan Bank Secrecy Act (CEA). Padahal, program tersebut merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pedagang komisi berjangka alias futures commission merchants (FMC).
“bZeroX menjalankan protokol berbasis blockchain terdesentalisasi yang fungsinya mirip dengan platform perdagangan. Karena keterlibatan itu, perusahaan harus membayar denda sebesar US$250.000 dan berhenti melakukan aktivitas tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Pertukaran Komoditas dan peraturan CFTC,” jelas CFTC.
Ketua CFTC, Rostin Behnam, mengatakan bahwa tindakan tegas yang dilakukan pihaknya terhadap bZeroX merupakan bentuk komitmen CFTC untuk terus mengejar individu atau institusi yang dengan sengaja berusaha menghindari pengawasan peraturan dengan mengorbankan konsumen ritel.
Apalagi, lingkungan keuangan terdesentralisasi di AS diklaim terus berkembang dengan pesat. Sehingga, perlu aturan tegas untuk bisa menciptakan ekosistem yang baik dan ramah, khususnya terhadap investor ritel.
“Perdagangan aset digital yang menggunakan margin, leverage atau yang dibiayai, hingga yang ditawarkan kepada investor ritel harus dilakukan di bursa serta terdaftar dan diatur sesuai dengan UU yang berlaku,” tambah Direktur Penegakan CFTC, Gretchen Lowe.
CFTC Juga Layangkan Gugatan pada Ooki DAO
Dalam kesempatan yang sama, CFTC juga mengajukan gugatan terhadap Ooki DAO, yang pada tahun 2021 lalu digunakan untuk mengatur protokol terdesentralisasi. CFTC menuduh Ooki DAO ‘mengakali’ pengawasan peraturan.
Sebagai informasi, Ooki DAO Sendiri merupakan nama lain dari bZx DAO yang menjalankan protokol bZx yang sekarang bernama protokol Ooki. Adapun bZeroX dan para pendirinya merupakan pengembang dari protokol bZx ini.
Berdasarkan keterangan CFTC, tujuan dari pengalihan kendali tersebut lantaran Ooki DAO menganggap bahwa DAO tidak memiliki badan hukum sehingga memiliki imunitas terhadap aturan yang berlaku. Padahal, transaksi yang dilakukan oleh entitas tersebut secara jelas melanggar hukum karena wajib dilakukan d pasar kontrak yang sudah ditentukan.
Tidak hanya itu, menurut CFTC, Ooki DAO juga menawarkan dan menerima order dalam transaksi komoditas untuk ritel serta menerima uang atau properti lainnya sebaga pengganti jaminan untuk memmberikan transaksi marjin.
- Baca Juga: Senator AS Perkenalkan RUU Kripto yang Kedua; Tetapkan CFTC sebagai Regulator Industri Kripto
Komisaris CFTC Punya Pendapat Lain
Atas tindakan tegas yang dilakukan CFTC, Komisaris CFTC, Summer K Mersinger, justru berbeda pandang terkait tuntutan tersebut. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa dirinya tidak dapat mendukung pendekatan yang dilakukan oleh CFTC.
“Meskipun begitu, saya tidak bisa memaafkan entitas atau individu yang secara terang-terangan melanggar aturan kami. Namun, kita juga tidak bisa bertindak sewenang-wenang dalam memutuskan siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap aturan tersebut,” jelas Mersinger.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ada beberapa poin yang menurutnya tidak tepat. Salah satunya adalah pendekatan yang mendefisinisikan Ooki DAO sebagai asosiasi tidak berbadan hukum tetapi tetap diberikan sanksi secara tidak adil. Dalam hal ini, hukuman diberikan hanya karena anggota asosiasi, yaitu pemegang token DAO, tidak berbadan hukum.
Summer K Mersinger menuturkan bahwa tidak ada ketentuan dalam CEA yang menyatakan bahwa anggota asosiasi nirlaba yang tidak berhubungan secara pribadi bertanggung jawab atas pelanggaran aturan CEA atau CFTC.
Perlu diketahui, protokol bZx sempat membuat gaduh dunia kripto lantaran terjadi eksploitasi senlai US$645 ribu pada tahun 2020. Beberapa pakar siber menduga bahwa ada yang janggal dengan eksploitasi tersebut dan meminta adanya audit dan penyelidikan atas peristiwa itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang gugatan yang diajukan oleh CFTC terhadap bZeroX ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.