Musim dingin yang menyengat industri kripto rupanya masih belum enggan pergi. Setelah kejatuhan FTX dan beberapa entitas kripto global di tahun lalu, efeknya ternyata masih dirasakan pada tahun ini, termasuk oleh perusahaan keamanan blockchain Chainalysis. Perusahaan mengaku sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15% pegawainya agar bisa menyesuaikan operasional dengan kondisi pasar.
Dalam laporan Forbes, Chief Executive Officer (CEO) Chainalysis, Michael Gronager, mengatakan, sekitar 150 karyawan dari total 900 pegawai saat ini harus terkenda dampak dari aksi PHK tersebut.
Gronager dikabarkan mulai mengumumkan informasi PHK ini secara internal melalui email perusahaan pada Senin malam (2/10).
Manajemen Chainalysis mengaku tim yang bakal terkena dampak dari kebijakan ini mayoritas berasal dari tim pemasaran dan pengembangan bisnis.
Sejak harga Bitcoin (BTC) turun dari harga puncaknya di 2021 menjadi US$27.967 pada perdagangan hari ini (3/10), beberapa altcoin pun ikut anjlok. Hal itu membuat perdagangan aset digital semakin lesu, yang pada akhirnya juga membuat permintaan akan bisnis analisis blockchain melempem.
Wakil Presiden bidang Komunikasi Chainalysis, Madeleine Kennedy, menambahkan perusahaan bakal terus fokus pada profitabilitas sembari terus memastikan bahwa pihaknya tanggap dalam menghadapi dinamika pasar.
Di sisi lain, untuk menavigasi bisnisnya, Chainalysis mengeklaim memiliki cukup uang tunai. Meskipun tidak menyebutkan angka pastinya, tetapi menurut Kennedy, jumlahnya cukup untuk mengatasi kondisi pasar yang bearish.
Chainalysis telah Lakukan PHK di Februari
PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Chainalysis. Sebelumnya, pada Februari kemarin, Chainalysis sudah melakukan putaran pertama gelombang PHK dengan memberhentikan kurang dari 5% pegawainya.
Kala itu, perusahaan beralasan bahwa pihaknya memerlukan reorganisasi untuk mencapai fokus yang lebih luas. Namun, dalam pesan yang dirilis oleh pimpinan perusahaan, alasan utama pengurangan jumlah tenaga kerja adalah karena turunnya permintaan dari sektor swasta yang didorong oleh anjloknya harga dan volume perdagangan kripto.
Kabar dari Chainalysis menambah panjang deretan PHK yang dilakukan entitas kripto di tahun 2023. Sebelumnya, KuCoin juga dilaporkan mulai mengurangi struktur pegawainya dengan memangkas 30% dari jumlah pegawai. Kemudian, Robinhood turut disebut melanjutkan gelombang PHK dengan merumahkan 150 karyawan. Jumlah itu setara dengan 7% dari porsi karyawan saat ini.
Perusahaan Teknologi sudah PHK 238.397 Karyawan Sepanjang 2023
Tekanan yang mendera perusahaan teknologi, termasuk kripto, memang cukup berat. Melambatnya perekonomian global imbas dari pandemi Covid-19 dan pengetatan aturan di beberapa yurisdiksi memaksa banyak entitas yang berfokus pada teknologi canggih harus melakukan penyesuaian.
Data dari layoffs.fyi menyebutkan sampai dengan saat ini, sebanyak 1.036 perusahaan teknologi, termasuk di industri kripto hingga SaaS, telah melakukan PHK terhadap 238.397 pegawai.
Dari laporan itu, terlihat bahwa Roblox melakukan PHK terhadap 30 karyawannya pada 22 September kemarin. Sementara itu, Binance.US memberhentikan 100 pegawai di 12 September.
Kemudian, R3, yang merupakan pendatang baru di industri blockchain, mengaku mengurangi seperlima tenaga kerjanya untuk menghemat biaya dan menghadapi efisiensi.
Tidak mau kalah, Epic Games juga terekam melakukan PHK terhadap 870 pegawainya atau setara dengan 16% dari total karyawan pada 28 September kemarin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.