Lihat lebih banyak

Pasar Kripto Melambat, CoinSwitch Putuskan Pangkas 44 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CoinSwitch mengaku telah memangkas 44 orang karyawan sebagai langkah penyesuaian atas turunnya permintaan pelanggan.
  • Adapun divisi dukungan pelanggan dan operasional menjadi pihak yang terkena terdampak dari keputusan baru tersebut.
  • Sebelum ini, CoinDCX sudah terlebih memutuskan untuk memangkas 12% tenaga kerjanya agar tetap bisa menavigasi pasar yang menantang.
  • promo

Efek dari crypto winter rupanya masih terasa. CoinSwitch, salah satu crypto exchange yang berbasis di India, mulai merasakan dampak penurunan pasar kripto terhadap operasional bisnisnya. Entitas yang didukung oleh Tiger Global dan Sequoia Capital itu mengaku telah memangkas 44 karyawannya sebagai langkah penyesuaian atas turunnya permintaan pelanggan.

Dalam laporan Moneycontrol, disebutkan bahwa langkah perampingan jumlah karyawan CoinSwitch terjadi pada Agustus ini. Adapun divisi dukungan pelanggan dan operasional menjadi pihak yang terkena terdampak.

Juru bicara CoinSwitch mengatakan keputusan ini merupakan bagian dari evaluasi bisnis yang dilakukan perusahaan. Meskipun pahit, namun dengan langkah itu, CoinSwitch bisa tetap ikut berkompetisi sembari mengedepankan inovasi, nilai, dan layanan bagi pelanggan.

“Hal itu berdampak pada 44 anggota kami yang secara sukarela melakukan pengunduran diri,” ungkap juru bicara CoinSwitch.

Akan tetapi, sumber lain yang mengaku dekat dengan CoinSwitch mengatakan hal yang sedikit berbeda. Dia menyebut bahwa perusahaan terus melakukan rekrutmen dan terhubung dengan para mitra untuk memberikan tawaran lapangan pekerjaan yang dibutuhkan.

CoinDCX Juga Lakukan Perampingan

Selain CoinSwitch, di pekan lalu, CoinDCX juga mengurangi jumlah karyawan perusahaan. Unicorn kripto pertama di India itu memutuskan untuk memangkas 12% tenaga kerjanya agar tetap bisa menavigasi pasar yang menantang.

Pendiri CoinDCX, Sumit Gupta dan Neeraj Khandelwal, mengungkapkan bisnis secara global tengah mengalami masa sulit. Kondisi ekonomi makro dan perlambatan pasar yang terjadi di tingkal global menjadi salah satu pemicunya.

Sementara itu, di tingkat lokal, adanya tambahan pungutan pajak sebesar 1% dari sumbernya (TDS) untuk setiap perdagangan kripto di atas 10 ribu rupee juga disebut menambah berat perjalanan perusahaan.

Meski begitu, kedua petinggi CoinDCX tersebut masih menunjukkan optimismenya terhadap kelangsungan bisnis di Negeri Anak Benua.

“Kami tetap optimistis pada peluang pertumbuhan di India dan tetap pada komitmen awal untuk mendorong adopsi kripto dan Web3 ke 50 juta orang di tahun 2025 mendatang,” jelasnya dalam sebuah keterangan resmi.

Pelaku Industri Kripto di India Berharap Pemerintah Melonggarkan Kebijakan

Kondisi pasar aset digital di India memang sedang cukup terguncang. Sejak aturan pajak 30% atas setiap keuntungan kripto berlaku, perdagangan aset kripto di India mulai melambat. Banyak investor yang akhirnya mengalihkan perdagangan aset kriptonya ke crypto exchange asing demi menghindari pungutan pajak capital gain.

Data dari Eysa Center menyebutkan sejak tahun lalu, investor India sudah mengalihkan lebih dari US$3,8 miliar aset yang biasanya diperdagangkan di crypto exchange lokal ke pihak asing. Sebagai imbasnya, beberapa crypto exchange pun menjadi “terjepit”. India Today melaporkan, volume perdagangan kripto di crypto exchange lokal; seperti CoinDCX, SunCrypto, dan WazirX, terjun bebas di tahun lalu. Penurunannya ditaksir mencapai 80% dari rata-rata volume perdagangan normal.

Walau demikian, para pelaku usaha masih positif dalam memandang kebijakan pemerintah. Seperti SunCrypto, misalnya. Perusahaan yakin bahwa pemerintah akan mempertimbangkan penurunan tingkat TDS dalam waktu dekat.

Menurut pihak Sun Crypto, dengan tarif pajak yang lebih rendah, maka akan kembali menarik para trader ke pasar domestik. Di samping itu, juga dapat membantu pemerintah untuk memantau arus keuangan dengan lebih baik, karena semuanya ada di pasar lokal.

SVP Teknologi di Liminal, Dhruvil Shah, menambahkan ketidakpastian aturan yang terjadi di India membuat antusiasme di dalam komunitas aset digital berkurang. Hal itu jika dibiarkan terus menerus akan membuat krisis likuiditas di pasar. Pasalnya, kondisi seperti ini akan menyebabkan semakin banyak orang yang enggan untuk berinvestasi kripto dan memilih aset lain untuk menjadi portofolio barunya.

Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan CoinSwitch untuk mengurangi jumlah karyawan mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori