Lihat lebih banyak

Cina Dorong Pemanfaatan Blockchain di Luar Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kementerian Sains dan Teknologi Cina restui Microchip Research Insitute pimpin 'penelitian pemanfaatan blockchain untuk sektor industri'.
  • Lembaga baru yang dinamakan Pusat Inovasi Teknologi Blockchain Nasional itu diharapkan bisa beri sumbangsih nyata terhadap kelangsungan industri Cina di masa depan.
  • Nantinya, entitas itu dapat memiliki kemampun untuk membentuk jaringan inovatif yang menghubungkan sumber daya di kancah global.
  • promo

Pemerintah Cina tampak makin serius menggali kemampuan blockchain. Meskipun terlihat menggunakan standar ganda, karena aset kripto dan aset virtual lainnya dilarang beredar dengan alasan spekulatif, tetapi teknologi yang mendasari kripto, yaitu blockchain, terus didorong untuk bisa dimanfaatkan secara luas oleh berbagai bidang usaha.

Terkait hal itu, Kementerian Sains dan Teknologi Cina telah memberikan lampu hijau pada Microchip Research Insitute untuk memimpin jalannya ‘penelitian pemanfaatan blockchain untuk sektor industri’. Lembaga baru yang dinamakan Pusat Inovasi Teknologi Blockchain Nasional itu diharapkan bisa memberikan sumbangsih nyata terhadap kelangsungan industri Cina di masa depan.

Nantinya, entitas itu dapat memiliki kemampun untuk membentuk jaringan inovatif yang menghubungkan sumber daya di kancah global. Sehingga, ‘peningkatan jumlah talenta yang mumpuni’ di bidang blockchain dan ‘ketersediaan teknologi untuk mengintegrasikan blockchain bagi pelaku usaha’ bisa terwujud secara mandiri.

Dipilihnya Microchip Reseach Intitute sebagai pemimpin dalam penelitian ini bukanlah tanpa alasan. Rekam jejak entitas itu yang selama ini terbukti berhasil mengembangkan distributed ledger technology (DLT) menjadi salah satu alasannya. Mereka merupakan entitas yang turut memimpin pengembangan blockchain publik pertama Cina, yaitu Chang’an Chain.

Proyek yang diklaim mulai diadopsi secara masif pada 2022 itu sudah memiliki banyak terobosan teknologi inti, dengan teknologi komunikasi jaringan peer-to-peer (P2) skala Liquid Ruoshui sudah mampu mendukung jaringan dinamis dari jutaan node.

Adapun Pusat Inovasi Teknologi Blockchain Nasional akan fokus pada teori dasar blockchain, teknologi utama software dan hardware, platform dasar dan jaringan verifikasi, serta layanan umum.

Revolusi Industri Berbasis Blockchain

Pengembangan blockchain sebagai teknologi jitu untuk mendorong fungsi negara sebenarnya sudah memulai debutnya sejak Januari 2021 lalu. Kala itu, pemerintah kota Beijing melalui Chang’an Chain atau yang juga dikenal sebagai ChainMaker bermaksud untuk mengintegrasikan sistem informasi Beijing yang ada di seluruh kementerian dan perusahaan.

Hal yang tengah digenjot oleh Cina mengingatkan akan terjadinya revolusi industri di Inggris yang terjadi pada medio 1733 sampai 1913. Kala itu, terjadi pegeseran pola dari yang sebelumnya berbasis ekonomi agraris dan kerajinan, lantas menjadi ekonomi yang didominasi oleh industri dan manufaktur mesin.

Pada saat itu, kehadiran teknologi menciptakan hal baru yang pada akhirnya mengubah masyarakat secara fundamental, baik dari sisi pekerjaan maupun kehidupan. Hal yang sama tampaknya juga berpotensi terjadi di Cina, walau memang masih harus diakui bahwa pemanfaatan blockchain masih cukup jauh untuk bisa diadopsi secara massal.

Namun, hal itu bukan berarti tidak mungkin terjadi. Pasalnya, hasil akhir dari kehadiran Pusat Inovasi Teknologi Blockchain Nasional memang dimaksudkan untuk bisa mempercepat industrialisasi yang memiliki kemandirian teknologi tingkat tinggi.

Sebagai catatan, penerapan Chang’an Chain sendiri saat ini diklaim mampu membantu banyak perusahaan besar asal Cina untuk berpartisipasi dalam pembagian kerja di industri global dan sekaligus meningkatkan daya saing. Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan blockchain tersebut adalah China Petroleum & Chemical Corp, China Telecom, serta State Grid Corporation of China.

Pengadilan Cina telah Gunakan Blockchain

Adopsi Teknologi Blockchain

Pemanfaatan blockchain pun sudah dilakukan pada sistem peradilan Cina. Negeri Tirai Bambu bahkan sudah membangun platform blockchain yudisial yang diprakarsai oleh Mahkamah Agung Cina.

Sistem yang merupakan konsorsium blockchain itu diklaim mampu menghubungkan setiap pengadilan lokal secara langsung. Teknologi itu sejak Mei 2022 sampai dengan Oktober 2022 sudah berhasil menghimpun lebih dari 2,6 miliar bukti atau meningkat 18%.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori