Cina membuat kemajuan besar dalam dunia digital. Ketika banyak negara masih sibuk memikirkan konsep dan desain implementasi central bank digital currency (CBDC), Negeri Panda sudah berhasil menyalurkan pinjaman dalam bentuk yuan digital.
Menariknya, fasilitas pinjaman yang diberikan menggunakan konsep jaminan berupa kekayaan intelektual. Hal itu menjadi tonggak penting dalam adopsi mata uang digital, karena untuk pertama kalinya, pemerintah Cina berhasil menyalurkan pinjaman dalam bentuk digital.
Penyaluran dana pinjaman tersebut merupakan buah kerja sama dari Biro Pengawasan Keuangan Zhangjiagang, Biro Pengawasan Pasar dan Pemerintah Kota Nanfeng, serta kerja sama tripartit antara pemerintah, bank, dan perusahaan.
Adalah Bank Pedesaan Zhangjiagang yang memberikan fasilitas kredit tersebut kepada perusahaan manufaktur peralatan perlindungan lingkungan di Suzhou, yakni sebuah kota yang berada sekitar 2 jam dari Shanghai.
Lembaga keuangan tersebut memberikan pinjaman senilai 500.000 renminbi digital (yuan digital/e-CNY). Sohu melansir, sejak berdirinya Digital RMB Application Research Center, pemberian kredit ini merupakan kali pertama yang ada di Cina.
Hal itu semakin menunjukkan bahwa yuan digital memang bisa diterapkan dalam skenario kredit sekalipun; sama seperti mata uang yuan fisik yang beredar di masyarakat.
Debitur yuan digital tersebut merupakan perusahaan yang terlibat dalam desain, produksi, dan pemasangan peralatan perlindungan lingkungan. Khususnya untuk melayani kebutuhan perusahaan baja berskala besar yang memiliki siklus proyek cukup panjang.
“Perusahaan mengajukan pinjaman 500.000 yuan untuk memenuhi kebutuhan bisnis harian. Pencairan langsung dilakukan melalui dompet yuan digital perusahaan,” seperti dikutip dalam harian Sohu.
Ke depannya, Bank Komersial Pedesaan Zhangjiagang berniat untuk terus melakukan eksplorasi guna memberikan layanan pinjaman yang lebih baik.
Diterima di Lebih dari 4 Juta Toko
Pemerintah Cina terus menggenjot penggunaan yuan digital di negaranya. Pada tahun 2021 lalu, transaksi yang menggunakan yuan digital mencapai 87,565 miliar yuan. Sampai dengan Mei kemarin, pemerintah setempat mengklaim telah melayani 264 juta transaksi yuan digital.
Pejabat Bank Rakyat Cina (PBoC), Zou Lan mengatakan total transaksi yuan digital sampai dengan Mei kemarin mencapai 83 miliar yuan atau sekitar US$12,3 miliar. Artinya dalam kurun waktu 5 bulan, nilai transaksi mata uang digital Cina hampir mencapai nilai transaksi selama 1 tahun.
“Jumlah peritel yang sudah menerima pembayaran dalam mata uang digital saat ini sudah mencapai 4,56 juta toko,” katanya.
Proyek yang dimulai pertama kali di Shenzen pada Oktober 2020 lalu itu rencananya bakal diperluas ke 23 kota. Untuk lebih menggenjot penggunaan mata uang digital dalam lingkup global. Cina juga sudah menggandeng Uni Emirat Arab, Hong Kong dan Thailand untuk bergabung dalam inisiatif yang bernama mBridge.
72% Pengguna Pakai Yuan Digital untuk Belanja Online
Pemerintah Cina memiliki cara khusus untuk bisa meningkatkan penetrasi penggunaan yuan digital. Salah satunya adalah dengan menggunakan mekanisme airdrop ke dompet digital yang masyarakat miliki.
Jika kita lihat secara umum, mayoritas pengguna yuan digital memanfaatkan teknologi keuangan baru itu untuk berbelanja online, dengan jumlah persentase mencapai 72%. Sementara, sebanyak 67% mengaku menggunakan yuan digital untuk membayar jasa layanan publik.
Warga Cina melihat manfaat besar yang bisa aplikasi itu tawarkan. Selain itu, banyak juga yang menyebut pengawasan pemerintah dan transfer yang semakin mudah menjadi sebuah keuntungan terbesar. Mereka juga percaya bahwa implementasi ini akan membantu ekonomi Cina tumbuh lebih pesat dan menjadi pemimpin global.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
