Circle, penerbit stablecoin USD Coin (USDC), dan Paxos, platform infrastruktur blockchain dan penerbit stablecoin Pax USD (USDP), pada hari Selasa (1/10) mengumumkan bahwa masing-masing dari mereka telah mengantongi lisensi untuk beroperasi di Singapura.
Paxos menerima persetujuan sebagai pemegang lisensi lembaga pembayaran dari Monetary Authority of Singapore (MAS), sementara Circle mengaku telah mendapatkan ‘Persetujuan Prinsip’ (In-Principle Approval) terkait lisensi yang sama dari regulator Singapura.
Hal ini memungkinkan keduanya menawarkan produk token pembayaran digital (digital payment token), layanan lintas batas dan domestik di Singapura. Dengan demikian, kedua perusahaan dapat memunculkan generasi baru dari layanan keuangan dan aplikasi perdagangan.
Singapura sebagai Pusat Utama Circle di Asia
Menyambut hal ini, Chief Strategy Officer (CSO) & Global Head of Public Policy Circle, Dante Disparte, mengatakan bahwa hal ini memungkinkan mereka untuk bekerja dengan semua pemangku kepentingan yang relevan dan menunjukkan potensi mata uang digital, sistem pembayaran terbuka, peraturan financial technology (fintech) terdepan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat posisi Singapura sebagai pusat global untuk aset digital.
Sementara itu, co-founder & CEO Circle, Jeremy Allaire, mengatakan bahwa Singapura sebagai salah satu pusat keuangan terkemuka di dunia berperan penting bagi rencana ekspansi regional dan global Circle dalam meningkatkan kemakmuran ekonomi global.
“Kami merasa terhormat untuk menerima principle license ini, dan menantikan lebih banyak kolaborasi dengan regulator Singapura untuk mendukung ekosistem kripto dan blockchain yang berkembang serta kemajuan inovasi fintech di Singapura,” jelas CEO Circle.
Sebagai informasi, Circle Internet Financial merupakan perusahaan teknologi keuangan digital yang menerbitkan stablecoin USDC dan Euro Coin (EUROC). Circle sebelumnya mengidentifikasi Singapura sebagai pusat utamanya di Asia dan terus merekrut karyawan untuk melayani bisnis regionalnya yang berkembang di wilayah itu.
Lisensi Singapura Dukung Mitra Paxos Perluas Layanan ke Asia
Sementara itu, Paxos Global Pte Ltd mengaku bahwa lisensi yang diterima memungkinkan mereka menawarkan aset digital dan produk serta layanan blockchain yang tunduk pada persyaratan peraturan Singapura kepada perusahaan yang berdomisili di wilayah tersebut.
Mereka menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk beroperasi dengan transparansi dan integrasi bagi para pelanggan. Lisensi yang didapatkan dari regulator Singapura juga akan membantu Paxos mendukung mitra mereka saat ini dalam memperluas layanan ke Asia.
Terkait hal ini, Rich Teo selaku co-founder & CEO Paxos Asia mengatakan bahwa pihaknya mendirikan Paxos untuk membuatnya lebih aman dan mudah untuk memindahkan aset kapan saja dan di mana saja. Sejak awal, mereka telah berkomitmen untuk berinovasi dalam kerangka peraturan.
“Kami percaya blockchain dan aset digital akan merevolusi keuangan untuk semua orang di seluruh dunia. Namun, pengembangan teknologi ini harus memiliki pengawasan yang jelas dan perlindungan konsumen. Kami senang MAS Singapura menjadi salah satu regulator kami. Paxos akan dengan aman mempercepat adopsi konsumen atas aset digital secara global dalam kemitraan dengan berbagai perusahaan terbesar di dunia,” jelas Rich Teo.
Sekilas tentang Paxos
Paxos menggunakan teknologi mereka untuk melakukan tokenisasi, penyimpanan, perdagangan, dan penyelesaian aset. Mereka membangun solusi blockchain perusahaan untuk institusi; seperti PayPal, Interactive Brokers, Mastercard, MercadoLibre, Nubank, PicPay, Bank of America, Credit Suisse, hingga Societe Generale.
Tidak hanya itu, Paxos diketahui meluncurkan stablecoin Paxos Standard (PAX) pada September 2018. Memasuki Agustus 2021, mereka mengubah namanya menjadi USDP. Paxos turut membantu Binance saat menerbitkan stablecoin Binance USD (BUSD) pada 2019.
Terkait segmen ini, Tether USD (USDT) masih menjadi stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar (market cap), yaitu sekitar US$69 miliar. Posisi kedua diisi USDC, dengan market cap hampir US$43 miliar. Lalu, BUSD berada di urutan ketiga dengan capaian market cap lebih dari US$21 miliar. Sementara itu, USDP hanya berada di posisi keenam, dengan market cap sekitar US$898 juta.
Bagaimana pendapat Anda tentang keberhasilan Circle dan Paxos mendapatkan izin dari regulator Singapura? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.