Pemanfaatan teknologi yang mendasari aset kripto, blockchain digadang mampu menjadi solusi inovatif untuk menyelesaikan berbagai permalahan yang ada. Namun sayangnya, sampai saat ini integrasi teknologi canggih tersebut di ruang tradisional tanah air masih sangat sempit.
Salah satu perbankan pelat merah Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi salah satu entitas yang melangkah maju untuk mengembangkan proyek berbasis blockchain. Beberapa waktu lalu, perusahaan mengaku tengah mengembangkan proyek percontohan berbasis blockchain untuk memastikan transparansi dan juga keamanan dalam transaksi bisnis serta rantai pasokan.
Pihaknya berkomitmen untuk mengeksplorasi Web3 dan mengembangkan solusi berbasis blockchain dengan membentuk tim sertifikasi khusus. Hal itu sengaja dikedepankan sebagai salah satu strategi untuk mengakselerasi infrastruktur digital dan kemampuan inovatif perusahaan.
Secara terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae baru-baru ini mengaku bahwa pihaknya masih fokus mempelajari dampak dan risiko dari pemanfaatan teknologi blockchain ke industri perbankan.
Meski demikian, ia sepakat bahwa teknologi blockchain kini sudah menjadi bagian dari inovasi di sektor perbankan dalam banyak negara.
Blockchain Mampu Memainkan Peran Vital
Memandang hal itu, Chief Marketing Officer (CMO) Bittime, Immanuel Giras Pasopati menilai penggunaan blockchain bagi industri finansial terutama perbankan sangatlah tepat. Menurutnya, blockchain terbukti mampu merevolusi kecepatan, verifikasi, dan efisiensi transaksi.
Selain itu lanjut Giras, teknologi blockchain dapat memainkan peran positif dalam berbagai industri dan sektor. Termasuk perbankan, perdagangan, kesehatan, asuransi, dan pemerintahan.
“Dampak pada perbankan sangat vital. Seperti kemajuan kemampuan penyelesaian transaksi secara real-time, mengurangi risiko kesalahan verifikasi, dan meningkatkan otomatisasi,” ujar Giras kepada BeinCrypto.
Dengan blockchain untuk identitas digital di perbankan, proses kepatuhan regulasi seperti Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML) menjadi lebih efisien.
“Data nasabah tersimpan dengan aman di blockchain. Sehingga memungkinkan bank memverifikasi identitas dengan cepat tanpa harus mengumpulkan informasi yang sama berulang kali,” pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
