Nexo terseret dalam skandal mencengangkan ketika akun Twitter @otteroooo pada hari Minggu (26/6) melempar tuduhan bahwa co-founder dari crypto lending platform itu menggelapkan dana dari badan amal bernama HelpKarma.
Dalam thread cuitan tersebut, otteroooo menuduh bahwa Kosta Kantchev, co-founder & Executive Chairman di Nexo, menyedot dana dari platform crowdfunding amal HelpKarma untuk membangun istana seukuran gedung SMA, membeli real estate, perjalanan pribadi yang mewah, dan lain sebagainya.
Pada hari yang sama saat rumor ini mulai beredar, Nexo dilaporkan telah mengeluarkan somasi (cease and desist letter) dalam upaya untuk membungkam akun Twitter otteroooo. Nexo menerbitkan 2 item di situs web mereka. Salah satunya somasi, sementara lainnya merupakan pernyataan yang berusaha untuk menyanggah beberapa klaim yang dibuat oleh akun Twitter yang menggunakan foto profil berang-berang memeluk Bitcoin itu.
Sebagai informasi, Nexo baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menyewa raksasa perbankan Citigroup untuk memberi nasihat tentang potensi merger dan akuisisi pemain lain di sektor crypto lending platform.
Konstruksi Tuduhan yang Menyerang Co-founder Nexo
Akun Twitter @otteroooo memulai utas Twitter dengan menulis bahwa Nexo didirikan oleh 3 orang Bulgaria, yaitu Kosta Kantchev, Antoni Trenchev, dan Georgi Shulev. Secara hukum, Georgi Shulev telah dihapus dari daftar.
“Mari kita lihat anak-anak ini dan lihat seberapa bisa mereka dipercaya,” tulis otteroooo.
Kosta Kantchev adalah salah satu pendiri Credissimo sebelum memulai Nexo. Antoni Trenchev adalah mantan anggota parlemen Bulgaria. Georgi Shulev adalah putra mantan Wakil Perdana Menteri Bulgaria, Lydia Shuleva. Ketiga pendiri Nexo ini terhubung dengan baik. Mereka menempati jajaran penting di Credissimo.
Dalam whitepaper Nexo ketika melakukan initial coin offering (ICO) pada 2018, otteroooo menilai, “Dengan jelas dinyatakan bahwa Nexo didukung oleh Credissimo. Kata Credissimo disebutkan sebanyak 32 kali dalam whitepaper Nexo.”
Pada tahun 2020, wartawan Bulgaria yang tergabung dalam Bureau for Investigative Reporting and Data (BIRD) mengungkap skandal besar terkait HelpKarma, sebuah charity yang berfokus pada kesehatan anak-anak. Mereka menemukan bahwa sumbangan tersebut digunakan untuk membeli real estate, perjalanan pribadi yang mewah, dan lain sebagainya.
Apa yang ditemukan oleh BIRD pada Maret 2018 adalah, Kalin Kantchev, ayah dari Kosta Kantchev tercatat mengisi posisi Management Board di HelpKarma. Kebetulan, pada Maret 2018 adalah saat Nexo melakukan ICO mereka.
Investigasi tersebut menemukan bahwa HelpKarma mengumpulkan jutaan dolar Amerika Serikat (AS) dan memberikan komisi besar itu kepada the board yang merupakan ayah Kosta Kantchev, founder HelpKarma sepupu Kosta Kantchev, serta gaji fantastis untuk sesama kroni dengan gaji bulanan US$50.000 sementara gaji rata-rata di ibu kota Bulgaria yaitu Sofia adalah US$1.000.
Ini disebut sebagai skandal besar sehingga Wakil Menteri Keuangan Bulgaria harus angkat bicara. Dia menghitung bahwa 12,2% dari donasi dibayarkan sebagai gaji, padahal seharusnya dibatasi 5%. Lebih fantastisnya lagi, hanya ada 17 orang dalam daftar gaji.
Kosta Kantchev kemudian dituduh menggelapkan dana dan melanjutkan untuk membangun palace atau istana seukuran SMA. Padahal, uang itu berasal dari sumbangan lebih dari 130.000 warga Bulgaria yang siap menyumbang untuk apa yang mereka pikir dimaksudkan untuk perawatan medis bagi anak-anak.
Hal yang lebih parah, outlet berita investigatif lainnya di Bulgaria bernama Lupa.bg menemukan bahwa saat sumbangan HelpKarma menumpuk, Credissimo dan CredissimoSuper (pemegang sahamnya sama) mulai melaporkan peningkatan besar dalam modalnya.
Credissimo adalah perusahaan kredit instan di Bulgaria, yang konon menawarkan pinjaman hari gajian dengan tarif yang tinggi. Kosta Kantchev disebut sebagai pemilik manfaat dari Nexo dan Credissimo.
Akun Twitter otteroooo melempar serangan keras dengan menulis, “Mereka tidak bisa kehilangan uang karena mereka selalu bisa mencuri lebih banyak dari amal untuk anak-anak yang sakit demi menutupi kerugian mereka.”
Tanggapan Nexo & Tuduhan bagi otteroooo
Pada hari yang sama ketika thread Twitter menghebohkan ini muncul, Nexo merespon dengan menyatakan, “Mengapa sebuah perusahaan dengan pendapatan ratusan juta dan miliar [dolar AS] yang dikelola, telah diperiksa oleh Fidelity, Mastercard, dan lusinan regulator, harus melakukan pencurian kecil-kecilan, apa lagi dari anak-anak dengan kebutuhan medis? Ini adalah pertanyaan yang logis, tapi diabaikan.”
Motif utama Nexo menyatakan mengapa otteroooo membuat cuitan itu adalah agar mereka dapat memperoleh banyak pengikut dan menjual akun tersebut. Menariknya, Nexo membagikan gambar negosiasi dalam direct message (DM) dari individu yang mencoba membeli akun Twitter itu, tetapi otteroooo meminta minimal 50.000 USD Coin (USDC).
Pada hari Senin (27/6), otteroooo menyatakan bahwa negosiasi itu adalah upaya pihak afiliasi Nexo untuk membungkam dan memfitnah mereka. Akun Twitter anonim itu mengaku menerima tawaran pertama senilai 25.000 Tether USD (USDT) untuk membeli akun mereka tepat setelah melempar cuitan peringatan pada 20 Juni 2022 terkait pembahasan Nexo.
Seorang juru bicara (jubir) Nexo menghubungi CoinDesk untuk mengatakan bahwa individu yang berniat membeli akun Twitter otteroooo tidak berafiliasi dengan Nexo. Jubir Nexo mengatakan akun Twitter yang membangun percakapan dengan otteroooo justru menghubungi tim Nexo dengan informasi mengenai hal tersebut.
Jubir Nexo mengatakan pihak yang berhubungan dengan otteroooo melakukan hal ini untuk membantu menghentikan penyebaran Fear, Uncertainty, dan Doubt (FUD) yang menimbulkan kerusakan tambahan ke seluruh market kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.