Dalam sebuah laporan, Coinbase menyebut bahwa orang Amerika menghabiskan lebih dari US$12 miliar per tahun hanya untuk biaya pengiriman uang ke luar negeri. Jumlah tersebut setara dengan Rp179 triliun. Menariknya, mereka menyebutkan bahwa angka tersebut bisa ditekan sampai 96%, jika menggunakan teknologi kripto.
Remitansi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh banyak negara. Betapa tidak, untuk menciptakan inklusi keuangan di luar jalur perbankan, mereka harus siap merogoh kocek yang sangat mahal.
Remitansi alias pengiriman uang lintas batas biasa terjadi pada mereka yang tidak memiliki akses terhadap sistem perbankan. Jika melihat secara jumlah, terdapat 1 miliar orang yang menggantungkan hidupnya terhadap remitansi dengan jumlah pengiriman uang sebesar US$781 miliar secara global.
“Mengingat perannya yang besar, sangat penting untuk memastikan bahwa proses pengiriman uang bisa berjalan dengan efisien, cepat dan juga mudah,” jelas Coinbase dalam laman perusahaan.
Coinbase menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan menggunakan Bitcoin (BTC) ataupun Ethereum (ETH), biaya pengiriman uang untuk masing-masing aset hanya berkisar di level US$41,50 dan US$0,75 per transaksi. Sementara itu, jika konsumen menggunakan bank, maka pengguna harus siap merogoh kocek 10,8% untuk biaya transfer.
Hingga saat ini, bank masih menjadi lembaga dengan biaya termahal dalam hal remitansi. Operator pengiriman uang saja hanya membutuhkan biaya sekitar 6,2%, sedangkan pengiriman uang via kantor pos membutuhkan biaya sebesar 5,5% dari nilai transaksi.
Waktu Pengiriman Lebih Lama
Selain itu, waktu pengiriman uang menggunakan sistem keuangan tradisional juga lebih lama. Setidaknya dibutuhkan waktu mulai dari 1 hingga 10 hari agar uang bisa sampai ke tangan penerima.
Hal itu dikarenakan sistem keuangan tradisional masih menggunakan international wire transfer yang memerlukan beberapa perantara dan bergantung pada jam operasional perbankan.
Sebagai perbandingan, jika menggunakan aset kripto, Coinbase menyebutkan bahwa waktu pengiriman hanya membutuhkan 10 menit.
Namun, bukan berarti penggunaan mata uang fiat menjadi tidak dibutuhkan. Para pengguna hanya membutuhkan teknologi kripto dalam pengiriman uang, namun untuk bertransaksi sehari-hari mereka tetap harus mengonversinya ke dalam mata uang fiat.
Oleh karena itu, kini banyak bermunculan beragam proyek untuk mangambil alih peran pemain yang lebih dulu berkecimpung di bisnis remitansi. Salah satunya adalah Stellar. Jaringan terbuka berbasis blockchain yang berfungsi untuk menyimpan dan memindahkan uang itu dipercaya mampu mendisrupsi pasar pengiriman uang.
Manfaat lain yang tidak kalah penting dari pengiriman uang menggunakan kripto adalah transparansi. Dengan teknologi blockchain, setiap transaksi akan dicatat di buku besar yang bisa diakses oleh publik, sehingga membuat lebih mudah untuk proses pelacakan dan mencegah penipuan serta pencucian uang.
- Baca Juga: Lightnet Kantongi Komitmen US$50 Juta, Kembangkan Layanan Pengiriman Uang Berbasis Blockchain
Perusahaan Keuangan Tradisional Tertarik terhadap Kripto
Oktober lalu, raksasa di bidang remitansi, Western Union sudah mengajukan merek dagang untuk 3 sektor, yakni aset kripto, metaverse, dan Web3. Pengajuan paten dilakukan untuk bidang keuangan, pengiriman uang, kripto, penerbitan token, dan beberapa bidang lainnya.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa perusahaan juga sepaham bahwa dengan pemanfaatan kripto mampu mengakselerasi bisnis yang tengah digelutinya. Ditambah lagi, pada 2018 lalu, perusahaan juga pernah menyebut bahwa dengan teknologi blockchain, proses penyimpanan dan informasi perdagangan menjadi lebih efisien dan efektif.
“Mata uang kripto mungkin menjadi salah satu opsi tambahan untuk melakukan pertukaran aset secara lintas batas. Jika itu sudah terjadi, perusahaan siap meluncurkannya,” tambah Western Union.
Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat Coinbase perihal pemanfaatan kripto dalam remitansi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.