Salah satu bank terbesar di Australia, Commonwealth Bank of Australia (CBA), membantah isu yang mengatakan bahwa perusahaan telah mengikat kerjasama dengan salah satu platform kripto. Hal itu dikemukakan lantaran adanya berita palsu yang mengatakan bahwa CBA telah bermitra dengan perusahaan kripto untuk mendorong arus investasi disana.
Dilansir Reuters, CBA juga sudah melaporkan berita palsu tersebut ke otoritas terkait. Termasuk didalamnya meminta pada penyedia media sosial, termasuk Facebook untuk menghapus artikel tersebut.
Dalam laman resmi perusahaan, CBA juga menjelaskan bahwa aksi itu merupakan penipuan yang dirancang untuk menarik banyak orang. Tujuannya untuk mengecoh kecurigaan masyarakat, untuk kemudian masuk ke situs web scammer serta memberikan data pribadi dan juga uang.
Bukan Hanya CommBank
Laporan tersebut muncul dalam beberapa bulan setelah salah satu orang terkaya di Negeri Kanguru, Andrew Forest, mengajukan gugatan kepada pemilik Facebook Meta Platform.
Tuduhan yang dilayangkan oleh Ketua Fortescue Metals Grup itu terkait tentang Undang-Undang Anti Pencucian Uang, serta adanya aktivitas yang menggunakan citra dirinya untuk mempromosikan konsep cryptocurrency.
Tidak berhenti di situ, laporan juga dilayangkan oleh Pengawas Kompetisi Australia yang mengajukan gugatan terhadap Meta. Tuduhannya juga mirip, yakni mempromosikan iklan cryptocurrency palsu yang menampilkan orang-orang kenamaan.
Australia Lebih Terbuka dengan Kripto
Di saat banyaknya negara yang menolak kehadiran aset kripto dan malah memilih untuk menjadikannya aset komoditas, Australia malah beranggapan lain.
Negara yang mendapatkan predikat sebagai “benua hijau” itu justru tengah merancang Undang-Undang yang nantinya mampu mengakomodir perizinan aset digital sebagai sistem pembayaran.
Menteri Keuangan Australia, Jane Hume, menjelaskan bahwa dengan adanya undang-undang terkait kripto, setiap pengguna aset kripto bisa mendapatkan jaminan perlindungan. Hal itu perlu dilakukan di tengah tingginya adopsi aset digital di Australia.
Jane juga menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa menjamin harga aset kripto lebih baik dari lukisan ataupun saham di perusahaan tetapi yang pasti, pemerintah setempat akan bekerja keras untu memastikan bursa, kustodian, serta pialang di Australia bekerja dalam kerangka peraturan yang lebih baik.
Jika tidak ada aral melintang, kebijakan anyar tersebut rencananya bakal dikenalkan ke publik pada Mei mendatang. Untuk memperkuat pemahaman tentang aset kripto, pemerintah bahkan berniat untuk menggunakan tenaga ahli khusus dalam membuat aturan kripto.
Kebijakan tersebut ditempuh untuk membangun reputasi sebagai negara yurisdiksi yang ramah terhadap aset digital, termasuk didalamnya kripto.
Tingkat adopsi aset kripto masyarakat Australia pada tahun 2021 lalu juga mengalami peningkatan, yaitu dari 18,4% di 2020 menjadi 28,8%, di akhir tahun lalu.
Dalam survei yang dilakukan oleh Independent Reserve Cryptocurrency Index (IRCI), menyebutkan bahwa 89% dari seluruh pemegang aset kripto mengaku meraih keuntungan atau paling tidak mendapatkan pengembalian modal dari investasi yang dilakukan. Jumlah tersebut juga meningkat dari posisi sebelumnya yang mencapai 78%.
CEO Independen Reserve Adrian Przelozny mengatakan cryptocurrency berhasil membukukan kinerja yang lebih baik dari aset apapun selama setahun.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.