Apakah Dr. Craig Wright benar-benar sosok di balik Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, akan ditentukan dalam sidang yang dijadwalkan dimulai pada Januari 2024.
Ini adalah perkembangan terbaru dari kasus Craig Wright yang mengklaim sebagai Satoshi Nakamoto. Dia akan dapat memperdebatkan kasusnya bahwa ‘format file Bitcoin’, urutan header dan daftar berbagai transaksi yang bersama-sama membentuk sebuah blok, harus memiliki perlindungan hak cipta di bawah hukum Inggris.
Dalam perkembangan terbaru pada 20 Juli lalu, kasus ini terus maju setelah 3 hakim Inggris menerima bandingnya terkait penolakan atas keputusan dalam pengadilan sebelumnya.
Pengadilan Inggris Telah Tolak Klaim Craig Wright
Sebelumnya pada 7 Februari lalu, pengadilan Inggris menolak permohonan Craig Wright bahwa dia seharusnya dapat memblokir pengoperasian Bitcoin (BTC) dan hard fork dari blockchain itu, yaitu Bitcoin Cash (BCH). Sebab, kedua blockchain itu diklaim melanggar hak kekayaan intelektual (IP) dari Craig Wright.
Klaim Craig Wright dibuat terhadap sejumlah tergugat (sekitar 26 pihak) yang terkait dengan Bitcoin, termasuk sejumlah developer serta beberapa entitas seperti Block Inc., Blockstream, dan Coinbase.
Pria berkebangsaan Australia itu mengklaim Bitcoin Satoshi Vision (BSV), yang muncul dari hard fork dari BCH, adalah blockchain otentik di balik Bitcoin.
Hakim Hanya Setujui Pengajuan Banding
Bitcoin Legal Defense Fund mengatakan keputusan terbaru dari para hakim ‘hanya setuju’ bahwa Craig Wright harus diizinkan berpendapat bahwa format file Bitcoin cukup terdefinisi dengan baik untuk menerima perlindungan hak cipta di bawah hukum Inggris.
Adapun Bitcoin Legal Defense Fund pertama kali diperkenalkan pada Januari 2022. Organisasi nirlaba ini didukung Jack Dorsey, yang merupakan co-founder dan mantan CEO Twitter serta pendiri dan CEO Block Inc.
Bitcoin Legal Defense Fund didirikan untuk membantu para developer Bitcoin menghadapi tuntutan hukum, termasuk 13 developer Bitcoin yang digugat oleh Craig Wright.
Dalam pernyataan terbarunya, Bitcoin legal Defense Fund menulis, “Keputusan tersebut [para hakim terkait permintaan Craig Wright] ‘tidak menjawab pertanyaan’ apakah format file Bitcoin harus menerima perlindungan hak cipta dan apakah hak cipta itu milik Craig Wright.”
Masalah tentang perlindungan hak cipta akan diputuskan pada sidang penuh pada tahun 2024. Namun, hal itu hanya jika Craig Wright dapat menunjukkan bukti bahwa dia adalah Satoshi Nakamoto.
- Baca Juga: Jack Mallers Uraikan 3 Alasan Mengapa Pernyataan Bos FTX tentang Bitcoin Sangat Menyesatkan
Craig Wright Tidak Bisa Buktikan sebagai Satoshi
Bitcoin Legal Defense Fund mengurai sejumlah permasalahan dalam klaim Craig Wright atas hak cipta format file Bitcoin, yaitu whitepaper Bitcoin dan hak basis data untuk blockchain Bitcoin.
Sebanyak 26 pihak, yang disebut oleh Craig Wright sebagai kemitraan BTC (BTC partnership), digugat dengan alasan bahwa penggunaan dan pengembangan blockchain Bitcoin mereka melanggar klaim hak cipta dan klaim hak basis data dari Craig Wright.
Dalam poin pertama, Bitcoin Legal Defense Fund menegaskan tidak ada yang namanya BTC partnership.
“Ini adalah entitas yang dibuat oleh Craig Wright untuk melayani kepentingannya sendiri. Blockchain Bitcoin adalah jaringan terdesentralisasi yang bebas digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja. Tidak pernah ada kemitraan formal antara para developer yang disebutkan dalam kasus tersebut,” tegas Bitcoin Legal Defense Fund.
Dalam poin kedua untuk membantah klaim Craig Wright, whitepaper dan basis data Bitcoin semuanya dibuat oleh pencipta dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.
“Craig Wright telah mengklaim sebagai Satoshi setidaknya sejak tahun 2016 (atau 2015) tanpa memberikan sedikit pun bukti untuk mendukung klaim itu,” tambah Bitcoin Legal Defense Fund.
Organisasi nirlaba ini menyebut bahwa software Bitcoin itu gratis dan open-source untuk dikembangkan, serta didistribusikan di bawah lisensi MIT oleh pembuatnya. Artinya, setiap orang telah diberi izin untuk menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan software Bitcoin.
“Merupakan suatu hal yang tidak masuk akal jika seseorang yang mengaku sebagai pembuat program open-source menuduh pelanggaran hak cipta terhadap orang-orang yang mendapat manfaat dari lisensi open-source tersebut,” catat Bitcoin Legal Defense Fund.
Bitcoin Legal Defense Fund menyebut bahwa Craig Wright harus membuktikan bahwa dia adalah Satoshi Nakamoto sebelum pengadilan dapat mengambil keputusan terkait hak cipta Bitcoin.
Sebagai catatan, dalam kasus yang disidangkan di Oslo, Norwegia, pada September 2022, beberapa saksi menawarkan bukti forensik bahwa dokumen yang diberikan oleh Craig Wright yang dimaksudkan untuk ‘mendukung klaimnya’ sebagai Satoshi Nakamoto ‘mengandung ketidaksesuaian’.
Pengadilan Inggris Memberi Preseden Berbahaya
Meski begitu, Bitcoin Legal Defense Fund mencatat fakta bahwa pengadilan Inggris mengizinkan argumen Craig Wright adalah suatu hal yang memprihatinkan. Selain itu, hal tersebut menetapkan presiden berbahaya ketika para developer dapat dituntut karena melanggar format file software open-source yang diklaim telah dibuat oleh orang lain.
Di sisi lain, pengacara Craig Wright mengatakan dia senang dengan perkembangan terbaru dari kasus kliennya.
“Putusan signifikan ini, memungkinkan Craig Wright untuk memajukan klaimnya atas hak cipta dalam format file Bitcoin yang berpotensi memengaruhi semua penggunaan dan pemasaran Bitcoin di masa mendatang dan akan terbukti menjadi perkembangan penting dalam hukum kekayaan intelektual,” kata Damon Parker, seorang mitra di firma hukum Inggris bernama Harcus Parker.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.