Sejumlah centralized crypto exchange (CEX) kini berebut untuk mempublikasikan cadangan dana mereka secara publik. Hal ini dilakukan setelah muncul kekhawatiran kebangkrutan menyusul risiko penularan dari krisis likuiditas yang dialami FTX.
Dalam 24 jam terakhir, setidaknya ada 7 CEX yang secara terpisah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan memulai sertifikasi Merkle-Tree atau audit Proof-of-Reserves (PoR) untuk mendukung transparansi penuh. Ketujuh CEX itu, antara lain: Binance, OKX, Gate.io, KuCoin, Poloniex, Bitget, dan Huobi.
Merkle-Tree adalah struktur data yang digunakan dalam aplikasi ilmu komputasi. Dalam Bitcoin dan kripto lainnya, Merkle-Tree berfungsi untuk mengkodekan data blockchain dengan lebih efisien dan aman.
Merkle Tree juga disebut sebagai binary hash trees. Dalam CEX, setiap aset pengguna dicatat oleh database buku besar (ledger) yang terpusat. Aset yang tercatat dalam database itu adalah jumlah total dari aset pengguna.
Menggunakan Markle-Tree memungkinkan CEX untuk menyimpan nilai hash aset setiap akun pengguna di berbagai leaf node yang ada di Merkle-Tree. Kemudian, tindakan berikutnya yang dapat dilakukan adalah mengaudit aset-aset tersebut di leaf node pada Merkle-Tree dan lalu memverifikasi semua kepemilikan pengguna oleh pihak ketiga.
- Baca Juga: Alami ‘Bank Run’ US$6 Miliar dalam 72 Jam, FTX.com Resmi Hentikan Penarikan Dana Pelanggan
Seruan Melakukan Sertifikasi Merkle-Tree Proof-of-Reserves
Pihak pertama kali menyerukan aksi ini adalah founder & CEO crypto exchange Binance, yaitu Changpeng ‘CZ’ Zhao. Dia mendesak para pelaku industri kripto untuk memberikan Proof-of-Reserves segera setelah ‘menyelamatkan’ FTX yang dipimpin Sam Bankman-Fried (SBF) dari ambang ‘kehancuran’.
“Semua crypto exchange harus melakukan Merkle-Tree Proof-of-Reserves. Bank run [menjadi mimpi buruk hanya bagi mereka yang memiliki] cadangan fraksional. Crypto exchange seharusnya tidak. Binance akan mulai melakukan Proof-of-Reserves segera. Transparansi penuh,” ungkap CZ.
Dalam kesempatan berbeda, Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain layer-1 (L1) TRON, mengatakan bahwa crypto exchange yang terafiliasi dengannya, yaitu Poloniex dan Huobi, akan melakukan tes cadangan Merkle-Tree yang ketiga.
“Saya ingin menggemakan saran CZ. Poloniex dan Huobi keduanya pernah melakukannya. Huobi sebenarnya baru saja menyelesaikannya sekitar sebulan yang lalu. Namun, kami ingin melakukan yang ketiga dengan proposal CZ. Merkle-Tree Proof-of-Reserves 100% sangat penting bagi industri dan transparansi kita,” jelas Justin Sun.
Sebelumnya, OKX juga telah menjelaskan, “Sangat penting bagi semua tempat kripto besar untuk secara publik membagikan bukti cadangan Merkle-Tree atau Proof of Funds (POF) mereka yang dapat diaudit. Kami berencana untuk mempublikasikannya dalam beberapa minggu mendatang (dalam 30 hari). Ini adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan dasar dalam industri.”
Sementara itu, akun Twitter Bitget Insights mengaku bahwa Bitget akan turut menerbitkan Merkle-Tree Proof-of-Reserves pada aset cadangan mereka.
Kemudian, founder Gate.io, Lin Ha, mengatakan, “Sebagai crypto exchange pertama yang menyediakan 100% Proof-of-Reserves dengan verifikasi Merkle-Tree, Gate.io akan mengungkapkan solusi sumber terbuka kami kepada industri dan mendukung rekan-rekan kami yang melakukan PoR untuk mempromosikan transparansi dan mempercepat pengembangan industri yang sehat.”
Pihak Gate.io menyebut akan memberikan dukungan konsultasi kepada rekan-rekan yang menerapkan solusi PoR dari mereka.
Terakhir, CEO KuCoin, Johnny Lyu, menjabarkan, “Melindungi dana pengguna adalah prioritas utama di KuCoin. Kami akan merilis Merkle-Tree Proof-of-Reserves dalam waktu sekitar satu bulan.”
KuCoin mengaku akan bekerja sama dengan lembaga audit resmi untuk memastikan keakuratan dan kebenaran angka dan informasi yang mereka berikan kepada pengguna dan untuk membangun kepercayaan dan transparansi dalam industri.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Krisis FTX
Dalam krisis likuiditas yang dihadapi FTX, CZ memetik dua pelajaran besar. Pertama, jangan pernah menggunakan token kripto yang dibuat sendiri sebagai jaminan. Kedua, jangan meminjam jika menjalankan bisnis kripto. Jangan menggunakan modal ‘efisien’. Milikilah cadangan yang besar.
CZ mengklaim bahwa Binance tidak pernah menggunakan native token mereka, yaitu BNB, sebagai jaminan dan mengaku tidak pernah berutang.
Dalam kesempatan berbeda, CZ itu mengatakan, “Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi harga kripto baru-baru ini, Binance telah menambah dana asuransi SAFU (Secure Asset Fund for Users) menjadi setara dengan US$1 miliar lagi. Rinciannya, untuk stablecoin Binance USD (BUSD) dan ekosistem BNB senilai US$700 juta. Sementara untuk Bitcoin senilai US$300 juta.”
Sebagai informasi, SAFU adalah dana asuransi darurat yang didirikan oleh Binance pada Juli 2018 untuk melindungi dana pengguna.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah para crypto exchange yang berniat untuk mengungkapkan cadangan dana mereka secara publik? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.