Co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) bekerja sama dengan co-founder dari crypto yield platform CoinFLEX untuk mendirikan Open Exchange (OPNX).
Resmi diperkenalkan pada hari Kamis (9/2) dengan tujuan menjadi centralized crypto exchange (CEX) paling transparan, Open Exchange, yang sebelum disebut akan bernama GTX, akan dimulai sebagai marketplace publik pertama di dunia yang menawarkan crypto claim trading dan produk derivatives.
Crypto claim dimaksudkan bagi mereka yang memiliki aset atau uang yang terperangkap di sejumlah platform kripto yang mengalami masalah. Disebutkan bahwa OPNX adalah tempat bagi para pelanggan yang memiliki klaim di FTX, Genesis, Celsisus, BlockFi, Voyager, 3AC, Hodlnaut, Mt. Gox, Vauld, hingga Zipmex.
Ambil Pelajaran Sulit untuk Majukan Industri Kripto
Open Exchange mencatat bahwa kripto menjanjikan kedaulatan dan transparansi finansial. Namun, banyak yang menghadapi risiko besar pada tahun 2022. Banyak proyek besar runtuh. Hanya sedikit pelaku kripto yang tidak mengalami masalah, dan adopsi kripto dinilai mengalami kemunduran yang luar biasa.
“Kami memahami hal ini secara langsung. Keyakinan kami dalam mempercepat adopsi kripto, membuat kami bertaruh besar dan terlalu mengandalkan kepercayaan pada tahun lalu. Sayangnya, waktu membuktikan tesis dan keputusan manajemen risiko kami salah, dengan hasil yang memilukan,” catat akun Twitter OPNX.
Setelah berbulan-bulan berbicara dengan kreditur dan memperbaikinya, serta menyaksikan akibat dari keruntuhan kerajaan Sam Bankman-Fried (SBF) di FTX dan Alameda Research, tim OPNX merasa memiliki kewajiban untuk mengambil semua pelajaran sulit dan menggunakannya untuk memajukan industri kripto.
“Kami merasa itu adalah tanggung jawab kami untuk membangun dunia keuangan yang lebih kuat, terbuka, dan transparan untuk semua orang. Namun, tindakan berbicara lebih keras daripada hanya sebatas omongan. Jadi, kami segera bekerja,” terang tim Open Exchange.
- Baca Juga: Crypto Exchange yang Didukung Co-founder 3AC dan CoinFLEX Dikabarkan Dapat Suntikan Dana Segar
Solusi yang Ditawarkan Open Exchange
Dalam keruntuhan market kripto, jutaan orang menderita kerugian finansial yang besar. Lebih buruk lagi, setelah sejumlah platform kripto mengajukan kebangkrutan, dana pengguna masih terperangkap, dengan ganti rugi yang sangat tidak pasti dan bergantung pada proses likuidasi yang memakan waktu bertahun-tahun.
Open Exchange memperkirakan nilai market atas klaim terhadap perusahaan kripto yang bangkrut mencapai senilai US$20 miliar.
“Mereka yang mengejar klaim, dengan ukuran market senilai US$20 miliar, sedang putus asa mencari solusi. Lebih dari 90% penggugat ini bahkan belum mengisi informasi mereka,” jelas OPNX.
Atas kondisi itu, OPNX melihat kebutuhan yang jelas. Hal itu tentang proses onboarding klaim yang perlu disederhanakan dan market publik untuk perdagangan atas klaim itu.
Dengan begitu, hal tersebut dinilai memungkinkan penggugat membuka miliaran dolar AS (USD) dari modal mereka yang terperangkap dan memberi kesempatan untuk membangun kembali.
Open Exchange percaya diri bahwa mereka adalah tim yang tepat untuk memberi para penggugat kemampuan untuk segera membuka kunci nilai dari klaim mereka, baik dengan memperdagangkannya langsung ke kripto atau menggunakannya sebagai jaminan margin.
Dengan klaim yang bombastis, OPNX mengatakan, “Kami akan memanfaatkan keahlian selama puluhan tahun, pelajaran yang diperoleh dengan susah payah, dna pengalaman kami baru-baru ini mengatasi kesulitan akibat kebangkrutan, restrukturisasi, dan default, untuk memungkinkan lebih dari 20 juta pemegang klaim mengakses aset mereka secepat dan semudah mungkin.”
Ingin Jadi CEX Paling Transparan
Mengandalkan rekam jejak kiprah CoinFLEX, OPNX mengaku membawa tim yang berukuran lebih dari 60 orang dan pengalaman 10 tahun menjalankan crypto exchange yang menangani volume perdagangan lebih dari US$100 miliar dengan klaim tanpa pernah mengalami peretasan.
Ketika mereka mulai membangun kembali, OPNX menilai penting bagi bertanya kepada diri sendiri seperti apa masa depan crypto exchange setelah tahun 2022.
Mereka mencatat bahwa meskipun jelas bahwa decentralized finance (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi adalah permainan akhir, tetapi pengalaman on-chain itu dinilai masih jauh dari mampu untuk menandingi user experience (UX) yang ditawarkan oleh CEX.
Mereka menilai CEX menawarkan pengalaman perdagangan yang optimal, tetapi dengan biaya yang mengharuskan pengguna untuk menaruh kepercayaan penuh pada bagaimana dana mereka dikelola. Setelah kehancuran crypto exchange FTX, tim OPNX yakin tidak ada yang boleh membuat kesalahan seperti itu lagi.
Sebagai solusi baru, Open Exchange bertujuan untuk menggabungkan transparansi dan kepercayaan DeFi, dengan kinerja dan UX yang ditawarkan CEX.
“Kami akan membangun CEX paling transparan di dunia. Selama beberapa bulan mendatang, kami akan melangkah lebih jauh dari CEX mana pun sebelumnya,” kata tim OPNX dengan penuh optimis.
Lebih dari sekedar menyajikan Proof of Reserves (PoR) atau Proof of Liabilities (PoL), OPNX berjanji akan memastikan bahwa segala sesuatu tentang dana pengguna akan sepenuhnya dapat diaudit, transparan, dan terbukti tidak tersentuh. Mereka ingin memastikan bahwa kesalahan pada tahun 2022 tidak terulang lagi.
Selain itu, mereka berjanji akan melakukan audit cryptographic atas leverage dalam sistem mereka, yang merupakan jaminan yang mendukung open interest di market derivatives.
Untuk mencapai tujuan itu, tim OPNX mengaku, “Akan mengandalkan teknologi zero-knowledge (ZK) proof, ketika semua pihak dapat secara independen mengkonfirmasi setiap saldo, likuidasi, penarikan, serta deposit dan perdagangan, benar apa adanya. Hal ini memungkinkan siapa pun untuk memverifikasi keakuratan data sekaligus menjaga integritas dan privasi pengguna.”
Open Exchange Didukung Token Kripto FLEX
Di samping itu, Open Exchange diklaim akan memiliki UX dan user interface (UI) kelas dunia. Mereka pun akan menampilkan arsitektur akun margin universal, dengan menghilangkan banyak akun yang membingungkan dan tidak efisien modal yang ditawarkan oleh para kompetitor lainnya.
Saat mereka bergerak maju, Open Exchange mengaku akan terus didukung oleh native token CoinFLEX, yaitu FLEX. Selain menjadikannya sebagai token pembayaran fee, hal itu juga bertujuan untuk mengakui kesetian pendukung jangka panjang dengan memberi mereka saham di exchange yang baru ini.
Adapun tokenomics dari token FLEX akan tetap sama dengan pasokan terbatas 100 juta token, dengan model revenue burn 20%, dan diskon biaya trading bagi para holder token itu.
Berdasarkan data CoinGecko, harga token FLEX saat ini naik sekitar 65,3% dalam 7 hari terakhir; turun sekitar 1,5% dalam 24 jam terakhir; dan naik sekitar 3,3% dalam 1 jam terakhir.
Sebagai penutup, Open Exchange menegaskan, “Kami tidak melupakan pelajaran masa lalu. Kami tidak melupakan komunitas kami, dan kami tidak berhenti membangun. Di Open Exchange, visi kami adalah menetapkan standar baru untuk dunia keuangan yang terbuka, transparan, dan dapat diakses. Kami mengundang anda untuk bergabung dengan kami.”
Bagaimana pendapat Anda tentang crypto exchange baru besutan co-founder 3AC dan CoinFLEX ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.