Crypto exchange Poloniex telah mengalami peretasan dengan nilai kerugian sekitar US$117 juta. Platform analisis blockchain PeckShield mengemukakan temuannya atas transaksi mencurigakan pada hari Jumat (10/11) kemarin.
Melalui sebuah cuitan di X (Twitter), PeckShield memberitahukan Poloniex dan Justin Sun perihal transaksi mencurigakan. Berdasarkan penelusuran BeInCrypto secara on-chain, ada sejumlah aset kripto yang ditransfer ke sebuah wallet baru. Berikut adalah daftar token dan koin yang dimaksud:
- 4.900 ETH
- 726,859.21 SAND
- 397,778.61 MATIC
- 102,084.79 LDO
- 188,797 DAI
- 168,476.02 FRAX
- 1,158,260 CRO
- 10,027,719.43 HEX
- 1,058,674.96 CHZ
- 28,491.81 APE
Poloniex adalah sebuah centralized exchange (CEX) yang didirikan pada tahun 2014. Di tahun yang sama, crypto exchange ini telah kehilangan 12,3% dari dana Bitcoin miliknya oleh karena peristiwa peretasan. Kemudian, di tahun 2019, Justin Sun, pendiri proyek blockchain TRON, mengakuisisi Poloniex.
Menanggapi peristiwa tersebut, Justin Sun, selaku salah satu pemegang saham utama Poloniex, menuliskan cuitan di X.
“Kami saat ini sedang menyelidiki insiden peretasan Poloniex. Poloniex masih dalam posisi keuangan yang sehat dan akan sepenuhnya mengganti rugi dana yang terdampak. Selain itu, kami juga menjelajahi peluang berkolaborasi dengan exchange lainnya untuk memfasilitasi pemulihan dana ini.”
Menyusul unggahan Sun, pihak Poloniex mengonfirmasi dengan mengumumkan white hat bounty. Mereka memberikan tenggat waktu tujuh hari kepada pelaku peretasan untuk bekerja sama. Jika tidak, maka mereka akan menempuh jalur hukum.
Taktik penyelesaian masalah Poloniex ini mengingatkan kita pada peristiwa peretasan crypto exchange HTX (Huobi Global) beberapa waktu lalu. Di awal Oktober kemarin, HTX memberikan bounty senilai 250 ETH kepada peretas.
Sebagai informasi, Justin Sun juga memiliki afiliasi dengan HTX. Sun mengeklaim bahwa dirinya adalah penasihat (advisor) di HTX.
Apakah Lazarus Group adalah Otak di Balik Peretasan Poloniex?
Terkait insiden ini, CyVers Alert mengestimasikan bahwa ada pihak yang memindahkan sekitar US$117 juta dari hot wallet Poloniex.
Deddy Lavid, co-founder CyVers, mengatakan hal yang paling berkesan dari peristiwa peretasan Poloniex ini adalah tingkat kesiapannya.
“Sangat masuk akal untuk mengasumsikan bahwa [peristiwa] ini adalah bot yang sudah direncakan sebelumnya [dan] beroperasi secara otomatis.
Dalam estimasi kami, ini adalah serangan siber yang sangat canggih dan serius. Melihat sifat dari serangannya, kemungkinan besar adalah penyusupan private key, kecurigaannya pada Lazarus Group, yang terkenal oleh keterlibatannya dalam serangan kontrol akses tingkat lanjut yang serupa dan sejumlah besar pencurian dana selama beberapa bulan terakhir.
Analisis serangan Lazarus sejak September mengungkapkan bahwa penyerang menyelundup ke sistem berbulan-bulan sebelum penyusupan sebenarnya dieksekusi.”
Menariknya, TRX, native token dari blockchain TRON, justru menguat 14% setelah peristiwa peretasan tersebut. Perubahan mendadak itu membuat komunitas kripto terkejut. Salah satu anggota komunitas kripto bahkan melontarkan cuitan, “Mengapa peretas [Poloniex] menggunakan dana tersebut untuk pump TRX [sic]?”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.