Lihat lebih banyak

Bayar 250 ETH, HTX Berhasil Pulihkan Dana Curian US$8 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • HTX (sebelumnya Huobi Global) berhasil memulihkan dana senilai US$8 juta yang dicuri dalam aksi peretasan pada akhir September kemarin.
  • Pihak HTX memberikan bounty senilai 250 ether (ETH) atau sekitar US$406 ribu kepada peretas.
  • Menariknya, sebagai hadiah tambahan, HTX juga mengatakan bakal mempekerjakan oknum tersebut sebagai penasihat keamanan.
  • promo

HTX, yang dulu dikenal sebagai Huobi Global, berhasil memulihkan dana curian dalam peristiwa peretasan pada akhir September kemarin.

Dalam akun X (Twitter), Justin Sun, pendiri blockchain TRON yang berperan sebagai penasihat HTX, mengonfirmasi hal tersebut. Sun mengatakan bahwa perusahaan telah berhasil mengembalikan seluruh dana yang diretas sepenuhnya atau sekitar US$8 juta. Sebagai kompensasinya, HTX memberikan bonus white hat senilai 250 ether (ETH) atau sekitar US$406 ribu kepada peretas.

Pelaku Peretasan HTX Ingin Dipekerjakan sebagai Penasihat Keamanan

Justin Sun sendiri menganggap bahwa peretas mengambil pilihan yang tepat dengan mengembalikan dana dan mengambil hadiah yang ditawarkan oleh HTX. Dalam tawaran yang diberikan, HTX mengaku tidak akan mengambil tindakan hukum apa pun, jika peretas mengembalikan dana sesuai dengan tenggat waktu.

“Memperkuat keamanan blockchain dan melindungi aset pengguna bukanlah tugas yang mudah, namun memberikan keamanan penuh untuk aset pengguna selalu menjadi tujuan perusahaan,” jelas Sun.

Menariknya, sebagai hadiah tambahan, HTX juga mengatakan bakal mempekerjakan oknum tersebut sebagai penasihat keamanan.

Usai peretasan yang terjadi pada 25 September kemarin, Sun sempat mengeklaim bahwa seluruh aset kripto yang dimiliki pengguna aman. Selain itu, ia juga menjamin platform HTX bakal tetap beroperasi normal.

Lalu, guna menepis kekhawatiran, Sun pun menyebut bahwa US$8 juta dana yang dicuri peretas nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan total aset yang dimiliki pengguna HTX yang mencapai US$3 miliar.

White Hat Bounty Jadi Metode Populer untuk Pulihkan Dana Curian

Mekanisme white hat memang kerap dijadikan sebagai jalan keluar utama bagi perusahaan yang mengalami serangan dari aktor jahat. Dengan skema seperti itu, kedua pihak memang mendapatkan keuntungan, peretas mendapatkan hadiah uang tunai dan entitas yang menjadi korban serangan mendapatkan dananya kembali.

Tidak hanya HTX yang menggelar program semacam ini, banyak entitas kripto lainnya yang juga melakukan hal yang sama demi bisa mendapatkan pengembalian dana secara cepat dan tidak bertele-tele.

Sejauh ini, tawaran bounty terbesar yang diberikan perusahaan kripto berasal dari LayerZero. Pada 17 Mei kemarin, LayerZero mengaku siap memberikan hadiah sebesar US$15 juta bagi siapa saja yang berhasil menemukan bugs dan kerentanan yang ada di platform.

Dari laporan Immunefi, terungkap pula bahwa perusahaan telah membayarkan dana bounty lebih dari US$80 juta yang sekaligus menyelamatkan lebih dari US$25 miliar dana pengguna.

DeFi Masih Jadi Sasaran Empuk Pelaku Kejahatan

Meski demikian, industri decentralized finance (DeFi) masih menjadi target utama dalam serangan siber. Laporan Immunefi terkait kerugian kripto di Q3/2023 memaparkan setidaknya sekitar US$685,51 juta dalam bentuk kripto lenyap di periode ini. Jumlah tersebut meningkat 59,9% dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$428,71 juta.

10 kasus peretasan dengan kerugian terbanyak di Q3/2023 | Sumber: Immunefi

Para aktor jahat menggunakan berbagai skema, mulai dari peretasan, penipuan, dan rug pull untuk bisa mengantongi keuntungan secara ilegal.

“Dua eksploitasi besar yang terjadi di Q3 tahun ini menyumbang 47,5% atau sekitar US$326 juta dari total kerugian. Peretasan masih menjadi kendaraan utama para oknum jahat dengan mencatatkan 96,7% dari seluruh aktivitas, sementara penipuan dan rug pull berkontribusi sebanyak 3,3%,” jelas Immunefi.

Immunefi juga merekam bahwa 72,9% dari total kerugian berasal dari DeFi. Sementara itu, 27,1% yang tersisa berasal dari centralized finance (CeFi).

Adapun sektor DeFi menderita kerugian sebesar US$499,81 juta yang terjadi dalam 71 insiden. Jumlah tersebut meningkat 18,5% dibanding nilai kerugian di periode yang sama tahun lalu sebesar US$423,42 juta.

Walau begitu, industri CeFi juga terlihat sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, nilai kerugian yang dialami melonjak lebih dari 3.000% menjadi US$185 juta di Q3 tahun ini. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu angkanya hanya US$5,29 juta.

“Dalam periode tersebut, sebanyak US$61,16 juta dana berhasil dipulihkan. Jumlah tersebut setara dengan 8,9% dari total kerugian di Q3,” pungkas Immunefi.

Bagaimana pendapat Anda tentang keberhasilan HTX untuk memulihkan dana curian? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori