Lihat lebih banyak

US$332 Juta Lenyap akibat Tindak Kejahatan Kripto di September 2023

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Data dariCertiK mengungkapkan bahwa sepanjang bulan September, sebanyak US$332 juta lenyap akibat kejahatan di industri kripto.
  • Tiga kasus kejahatan terkait kripto terbesar di bulan September adalah peretasan yang menimpa Mixin Network, CoinEx, dan Stake.com.
  • Meski begitu, nilai kerugian akibat peretasan di industri kripto, sampai dengan saat ini, masih jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun lalu.
  • promo

Nilai kerugian dari tindak kejahatan yang menyasar aset kripto meningkat drastis di bulan September kemarin. Data dari perusahaan keamanan blockchain CertiK mengungkapkan bahwa dalam waktu 1 bulan saja, sebanyak US$332 juta dana dalam bentuk kripto lenyap.

Jumlah tersebut terbagi atas beberapa insiden; antara lain: aktivitas penipuan (US$1,9 juta), serangan flash loan (US$400 ribu), dan peretasan (US$329,8 juta).

Peretasan yang terjadi pada platform Mixin Network menjadi tindak kriminal dengan kerugian terbesar di September, dengan nilai kerugian ditaksir mencapai US$200 juta. Serangan yang terjadi pada 23 September kemarin itu berhasil mencuri ratusan juta dolar AS dalam bentuk Ether (ETH), stablecoin DAI, dan Bitcoin (BTC).

Tindak kejahatan lainnya yang juga mengguncang industri aset kripto pada September adalah serangan yang terjadi pada CoinEx dan Stake.com. Adapun nilai kerugian dari masing-masing kejadian mencapai US$53,1 juta dan US$41 juta. Grup kriminal asal Korea Utara, Lazarus Group dituding menjadi aktor kuat yang mendalangi tindak kejahatan tersebut.

US$1,33 Miliar dalam Bentuk Kripto Lenyap

Angka dalam laporan CertiK tersebut jauh lebih tinggi dari laporan kerugian akibat kejahatan kripto di tengah tahun ini. Menurut laporan terakhir, sebanyak US$320 juta pada kuartal pertama dan US$313 juta di kuartal kedua dalam bentuk kripto lenyap digondol penjahat. Sementara itu, sepanjang kuartal tiga tahun ini, setidaknya sekitar US$680juta dana dalam bentuk kripto lenyap lewat berbagai tindak kejahatan.

Jika melihat data secara year-to-date (YTD), angka kerugian akibat kejahatan kripto sejak Januari hingga September kemarin berada di kisaran US$1,33 miliar atau sekitar Rp20,68 triliun. Jumlah tersebut memperlihatkan bahwa sektor aset digital masih menjadi incaran bagi para pelaku kejahatan.

Meski begitu, memang harus diakui bahwa nilai kerugian akibat peretasan di industri kripto, sampai dengan saat ini, masih jauh lebih rendah dibanding periode tahun lalu. Data dari perusahaan keamanan blockchain PeckShield menuturkan sebanyak US$2,98 miliar lenyap akibat kejahatan kripto di periode Januari hingga Oktober 2022.

Namun menariknya, aktor jahat yang ada di balik berbagai serangan tersebut masih disebut berhubungan dengan Lazarus Group.

Kala itu, PeckShield menjelaskan sejak kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun lalu, Lazarus Group mengandalkan Tornado Cash untuk menjadi kendaraan dalam perpindahan dana gelapnya. Kemudian, di kuartal empat, kelompok kriminal yang berafiliasi dengan pemerintah Korea Utara itu mulai menggunakan layanan lain, seperti crypto mixer Sinbad, untuk mengaburkan jejaknya.

Perlambatan Kejahatan Kripto Bersifat Sementara

Entitas keamanan blockchain lainnya, yaitu TRM Labs, sempat menuturkan bahwa perlambatan yang terjadi pada grafik kejahatan kripto hanya bersifat sementara dan tidak mencerminkan tren jangka panjang.

Menurutnya, jika dilihat dari sifat peretasan dan besarnya angka perlambatan, malah memperlihatkan adanya indikasi kuat bahwa peretasan yang lebih besar kemungkinan bisa terjadi.

Oleh karena itu, masing-masing pelaku usaha diimbau untuk terus meningkatkan sistem keamanannya agar bisa menangkal serangan skala besar yang bisa menciptakan efek sangat dalam bagi investor dan pelaku usaha.

“Penerapan langkah keamanan di tingkat industri dan peningkatan literasi pengguna bisa mencegah industri kripto kehilangan lebih banyak aset lagi pada tahun ini, karena pada tahun lalu saja, nilai pencurian aset digital sudah mencapai rekor US$3,7 miliar,” tutur TRM Labs.

Di samping itu, peran yang juga tidak kalah pentingnya untuk mereduksi tindak kejahatan kripto adalah dengan menerapkan standar anti pencucian uang yang berkelanjutan oleh para penyedia layanan aset virtual (VASP). Kemudian, peningkatan upaya dari penegak hukum untuk menangkap pelaku kejahatan pun memainkan peranan penting dalam mengurangi kejahatan di industri ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori