Ekosistem blockchain Internet of Things (IoT) IOTA baru saja mengumumkan peluncuran testnet “IOTA 2.0”. Testnet ini akan memperkokoh skalabilitas serta keamanan ekosistemnya.
Testnet publik baru IOTA sendiri menjanjikan jaringan yang lebih ramah lingkungan. Ini diwujudkan dengan cara mengurangi dampak lingkungan serta konsumsi energi. Dengan mengusung misi itu, IOTA berniat menarik minat perusahaan yang berfokus pada “solusi hijau” atau “solusi ramah lingkungan”.
IOTA Luncurkan Testnet Baru “IOTA 2.0”
IOTA mengumumkan bahwa “IOTA 2” akan memungkinkan migrasi dari proof of work (PoW) ke proof of stake (PoS) yang terdesentralisasi. Pada gilirannya, hal ini akan memacu peningkatan skalabilitas dan efisiensi jaringan.
Di samping itu, testnet baru ini memusnahkan entitas pusat yang sebelumnya mengelola konsensus di jaringan. Tujuannya tak lain untuk mengurangi pengaruh “figur terpusat”. Yang tak kalah penting, IOTA berkomitmen untuk mengeksplorasi konsep efisiensi baru untuk mengejar “desentralisasi sejati”.
“Mekanisme konsensus baru dirancang untuk meningkatkan keamanan jaringan, membuatnya lebih tahan terhadap serangan dan kegagalan. Ini penting untuk mendapatkan kepercayaan dan memperluas adopsi di sektor-sektor seperti keuangan, perawatan kesehatan, dan kota pintar, di mana keamanan adalah prioritas utama.”
IOTA
IOTA mengklarifikasi bahwa testnet barunya adalah sebuah “testbed“ bagi pengembang dan tidak memiliki nilai di dunia nyata. Mereka juga memaparkan bahwa jaringan 2.0 bisa saja mengalami reboot sesekali, namun dengan adanya “grace period” (masa tenggang).
Di media sosial, para pengembang mengatakan bahwa testnet anyar IOTA menandai sebuah tonggak bersejarah. Sebab, ini merupakan peluang baru bagi ekosistem decentralized finance. Beberapa orang mengatakan, IOTA berpotensi untuk menantang Ethereum dan mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$1 miliar.
Sejumlah pengembang bahkan percaya IOTA mampu menjadi solusi ampuh untuk memecahkan trilemma blockchain: skalabilitas, desentralisasi, dan keamanan. Ada juga yang memproyeksikan bahwa testnet baru ini mampu mendongrak efisiensi secara signifikan. Pasalnya, inovasi ini menghilangkan kebutuhan untuk terus-menerus membuat blok baru.
- Baca Juga: Distributed Ledger Technology (DLT) Jadi Penentu Kesuksesan di Masa Depan, Apa Alasannya?
Pasca pengumuman ini, native token IOTA mengukir reli tipis. Harganya melesat dari US$0,21 ke US$0,23, atau naik sekitar 5%. Walau begitu, token ini telah diperdagangkan dengan kerugian mingguan sebesar 3,81% dan kerugian bulanan sebesar 4,95%. Sementara pada saat publikasi, harga IOTA kembali mengunjungi level US$0,21.
Bagaimana pendapat Anda tentang testnet baru IOTA serta efeknya ke harga? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.