Trusted

Crypto Fear and Greed Index Sentuh Level Terendah sejak Kolaps FTX Tahun 2022

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto Fear and Greed Index sentuh level “Extreme Fear”, terendah sejak crash FTX 2022, mencerminkan kepanikan pasar yang intens.
  • Bitcoin amblas dari US$100.000 lebih ke bawah US$85.000, terpicu oleh arus keluar ETF dan kegagalan spekulasi institusional, memperkuat sentimen bearish.
  • Para pemuka komunitas imbau ketenangan, mengingatkan bahwa aset kripto kerap pulih meski diterpa kepanikan, skandal penipuan, dan gejolak ekonomi global.
  • promo

Crypto Fear and Greed Index menyentuh “Extreme Fear” hari Kamis (27/2), menjadi titik terendahnya sejak kebangkrutan FTX tahun 2022 silam. Di tengah derasnya arus keluar ETF, kebijakan tarif impor Trump, dan faktor lainnya, aura bearish menyelimuti pasar kripto.

Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, Bitcoin merosot dari lebih dari US$100.000 menjadi di bawah US$85.000, memicu kepanikan yang meluas. Namun, meski penurunan tajam terlihat mengancam, sejumlah analis optimistis pasar akan bangkit lebih kuat pada pertengahan 2025.

Crypto Fear and Greed Index Berada dalam Zona Bahaya

Komunitas kripto saat ini diliputi kecemasan. Harga Bitcoin menjadi penanda utama sentimen bearish, terlebih setelah arus keluar ETF yang deras pada awal pekan ini mencatatkan kerugian terbesar sepanjang masa.

Sekarang, Crypto Fear and Greed Index bergerak tangkas menuju ketakutan ekstrem, jauh melampaui kecemasan ringan yang terlihat di awal bulan.

Crypto Fear and Greed Index
Crypto Fear and Greed Index | Sumber: Alternative

Sebagai informasi, Crypto Fear and Greed Index adalah indikator penting untuk mengukur sentimen pasar, mencatat pola perilaku investor secara keseluruhan. Saat ini, indeks tersebut berada di zona “Extreme Fear”, menandai level terendah sejak kolaps FTX 2022.

Seiring dengan meningkatnya likuidasi kripto, para analis semakin lantang memperingatkan potensi koreksi besar yang mungkin terjadi. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi?

Beberapa faktor kunci menjadi pemicu utama. Salah satunya adalah meme coin yang sarat akan praktik penipuan terang-terangan, mengikis kepercayaan investor pemula dan meruntuhkan kredibilitas pasar kripto secara umum.

Selain itu, banyak institusi besar bertaruh besar pada kripto dan tidak mendapatkan pengembalian terbaik. Strategi baru-baru ini menghabiskan US$2 miliar untuk BTC, tetapi harga sahamnya justru menderita karenanya.

Tak hanya itu, banyak institusi besar yang bertaruh besar pada kripto justru mengalami kerugian. Sebut saja Strategy, yang belum lama ini menggelontorkan investasi sebesar US$2 miliar ke Bitcoin, namun harga sahamnya justru tertekan akibat keputusan tersebut.

Faktor Eksternal Picu Kecemasan Pasar

Selain itu, tarif impor 25% yang diusulkan oleh Donald Trump untuk Uni Eropa turut memperburuk ketakutan pasar. Sebelumnya, tarif untuk Kanada dan Meksiko sempat ditunda pada awal Februari, memberikan sedikit napas lega bagi investor kripto.

Namun, kemarin, Presiden AS mengonfirmasi bahwa tarif tersebut akan diberlakukan kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Hal ini berdampak buruk pada perusahaan yang memiliki eksposur tinggi pada Bitcoin, seperti Tesla, yang mengalami penurunan tajam bersamaan dengan melemahnya nilai Dolar AS.

Meskipun semua indikator menunjukkan tren negatif, para pemimpin komunitas tetap menganjurkan untuk tetap tenang. Mereka mengingatkan bahwa pergerakan Crypto Fear and Greed Index yang tajam menuju bearish bukanlah hal yang baru. Aset kripto terkenal sangat fluktuatif, dan crash besar telah sering terjadi sebelumnya.

Pakar keuangan Robert Kiyosaki memberikan perspektif optimistis pada fundamental Bitcoin dengan pernyataannya:

“Bitcoin anjlok, Bitcoin lagi diskon, saya malah beli. Masalahnya bukan di Bitcoin, tapi di Sistem Moneter kita dan para bankir kriminal. Saat Bitcoin jatuh, saya justru tersenyum dan beli lebih banyak. Bitcoin adalah uang dengan integritas,” ujarnya melalui media sosial.

Singkatnya, meskipun Crypto Fear and Greed Index menunjukkan ketakutan ekstrem di kalangan komunitas kripto, secara statistik, aset digital ini tetap menjadi opsi investasi yang menjanjikan.

“Arus keluar masif Bitcoin dari Coinbase Advanced—dua hari berturut-turut. Akumulasi agresif seperti ini jelas menunjukkan bahwa institusi atau pembeli ETF sedang menimbun dalam jumlah besar. Karena Coinbase menjadi pilihan utama bagi institusi di AS, ini terlihat seperti penyimpanan jangka panjang. Jika permintaan spot terus meningkat, kita bisa menghadapi krisis pasokan yang serius,” tutur analis Kyle Doops.

Nyatanya, pasar kripto sangat terpengaruh oleh faktor ekonomi makro, dan ketidakpastian politik serta kebijakan tarif saat ini semakin memperburuk sentimen pasar.

Namun, potensi perkembangan pro-crypto di masa depan, seperti persetujuan ETF yang lebih banyak dan kejelasan regulasi, bisa menjadi katalis bagi dimulainya kembali siklus bullish yang baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang indikator Crypto Fear and Greed Index yang sentuh level terendah 2022 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori