Trusted

CTO Tether: The Merge Tidak Akan Perbaiki Biaya Transaksi atau Buat Ethereum Lebih Terdesentralisasi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Paolo Ardoino, CTO Tether, mengatakan pada bahwa Ethereum masih tidak cocok dengan Bitcoin karena narasinya terus berubah.
  • Ardoino menilai ETH tidak dapat bersaing dengan Bitcoin di bagian uang karena tidak ada pasokan tetap.
  • Dia juga mengatakan bahwa ETH belum benar-benar komputer dunia, karena memiliki status global bersama dan karenanya terlalu lambat untuk dapat diskalakan.
  • promo

The Merge Ethereum berhasil terlaksana pada hari Kamis (15/9/2022). Menariknya menjelang momen akbar bagi komunitas kripto ini, Paolo Ardoino, Chief Technology Officer (CTO) Tether dan Bitfinex, mengatakan pada hari Rabu (14/9) bahwa Ethereum masih tidak cocok dengan Bitcoin karena narasinya terus berubah.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Block, CTO Tether itu menjelaskan bahwa Bitcoin adalah bentuk uang, sementara Ethereum terjebak antara klaim sebagai bentuk uang dan klaim sebagai platform.

Ardoino menilai ETH tidak dapat bersaing dengan Bitcoin di bagian uang karena tidak ada pasokan tetap. Dia juga mengatakan bahwa ETH belum benar-benar komputer dunia, karena memiliki status global bersama dan karenanya terlalu lambat untuk dapat diskalakan.

The Merge Tidak Selesaikan Masalah Skalabilitas Ethereum

The Merge, momen transisi konsensus Ethereum dari Proof-of-Work (PoW) menuju Proof-of-Stake (PoS) yang sekarang telah terjadi, menjanjikan dapat mengurangi konsumsi energi Ethereum hingga lebih dari 99%.

Justin Drake, seorang peneliti di Ethereum Foundation, menggunakan metafora untuk menggambarkan bahwa The Merge sebagai proses peralihan dari kendaraan yang menggunakan bensin menuju kendaraan listrik.

Namun, Paolo Ardoino, lebih kritis terhadap perubahan tersebut, dengan menegaskan untuk ‘orang awam’ bahwa, “The Merge tidak akan memperbaiki biaya transaksi atau membuat Ethereum lebih terdesentralisasi. The Merge telah menempatkan fokus besar pada Ethereum, tetapi apa yang tersisa dari kita?”

Dia menambahkan bahwa The Merge juga tidak akan berdampak pada ekosistem solusi layer-2 (L2), karena tidak secara langsung menyelesaikan masalah skalabilitas Ethereum.

“Pesan sebenarnya di sini bukanlah apa yang akan diubah oleh The Merge, tetapi aset apa yang sudah ada yang menyediakan tema inti industri kita yang mencakup desentralisasi sejati. Faktanya, Bitcoin adalah satu-satunya aset di luar sana yang memiliki narasi yang solid, yang tidak berubah. Ethereum masih belum cocok dengan Bitcoin karena narasinya terus berubah,” jelas Paolo Ardoino.

Bitcoin Maxi Lakukan Provokasi ke Pendukung Ethereum

Samson Mow, seorang Bitcoin Maxi dan sosok yang mendorong adopsi Bitcoin bagi sejumlah negara termasuk El Salvador, membuat pernyataan ‘provokasi’ pada hari Kamis (15/9).

Dia menulis, “Fansboys ETH yang menonton The Merge dengan penuh antisipasi itu lucu. Tidak ada kegagalan teknis di Ethereum karena keberadaan Ethereum tidak didasarkan pada teknologi apa pun. Itu sudah gagal pada tahun 2016 dengan fork The DAO. Hal yang saat ini adalah database yang dijalankan oleh perusahaan pemasaran.”

Proses Menuju The Merge

Selama pemutakhiran terakhir menuju The Merge dengan nama kode Paris, para penambang Ethereum akan berhenti memproduksi blok dan validator akan mengambil alih tugas ini.

Adapun The Merge telah diketahui akan terjadi dengan Beacon Chain pertama kali diperkenalkan pada Desember 2020. Sejak itu, Beacon Chain telah berfungsi sebagai jaringan Proof-of-Stake (PoS), yang berjalan secara paralel dengan Ethereum PoW, dan memungkinkan pengguna untuk melakukan staking Ether (ETH).

Dalam momen sebelum The Merge, terdapat dua rantai dalam jaringan Ethereum. Pertama adalah mainnet PoW (execution layer) dan kedua adalah PoS Beacon Chain (consensus layer). Selama The Merge, keduanya akan menjadi terkait erat.

Proses menuju The Merge telah memakan waktu bertahun-tahun karena bertukar konsensus adalah tugas yang rumit. Untuk alasan ini, para developer Ethereum menghabiskan bertahun-tahun coding dan kemudian melakukan serangkaian latihan untuk persiapan.

Sejak The Merge terjadi, blok Ethereum PoS pertama (tingginya 15537394) telah diproduksi dan validator paketnya adalah 0xeee27662c2b8eba3cd936a23f039f3189633e4c8. Hadiah blok Ethereum PoS pertama setinggi 45,03 Ether (ETH) atau senilai lebih dari US$72.000. Adapun Blok Ethereum PoW terakhir ditambang oleh F2pool.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori