Penilaian aset kripto oleh para pemikir paling cemerlang di dunia memainkan peran khusus bagi investor. Pasar bereaksi ketika individu dengan reputasi keunggulan intelektual mengungkapkan pandangan mereka tentang Bitcoin atau blockchain. Para investor mencari konfirmasi atas ekspektasi mereka ataupun alasan untuk berhati-hati dalam komentar-komentar ini.
Dalam artikel ini, tim redaksi BeInCrypto mengumpulkan pendapat orang-orang dengan skor IQ luar biasa tentang aset kripto. Inilah yang dikatakan oleh pikiran-pikiran paling cemerlang tentang aset digital.
Kim Young Hoon, IQ 276 (Masih Jadi Perdebatan)
SponsoredIntelektual asal Korea Selatan, Kim Young Hoon, menyebut dirinya orang paling cerdas di planet ini. Menurut beberapa estimasi, ia memegang rekor IQ dunia: 276. Psikolog menganggap angka seperti itu secara statistik mustahil, tetapi reputasi inilah yang telah membantunya menarik perhatian kepada pernyataannya.
Pada akhir September 2025, ia mengumumkan di X bahwa ia telah mengonversi seluruh kekayaannya ke aset kripto pionir ini. Ia menjelaskan keputusannya dengan mengatakan bahwa ia melihatnya sebagai satu-satunya harapan untuk masa depan ekonomi.
Pada saat pernyataannya mencuat, harga BTC nangkring di dekat US$114.000. Kim memprediksi bahwa BTC akan tumbuh setidaknya 100 kali lipat selama dekade berikutnya. Ia juga memprediksi Bitcoin harusnya menjadi aset cadangan utama di dunia.
Warren Buffett, IQ Sekitar 155-160
Sang “Oracle of Omaha”, Warren Buffett, tidak pernah memublikasikan hasil tes kecerdasannya. Namun, para penulis biografi dan pers bisnis acap kali mengaitkan IQ-nya dengan rentang 155–160. Sang investor sendiri gemar bercanda perihal ini. Ia bergurau, jika Anda memiliki IQ 160, jual saja 30 poin sisanya ke orang lain, karena itu tidak diperlukan untuk sukses.
Sponsored SponsoredDia sangat skeptis pada aset kripto. Pada pertemuan pemegang saham Berkshire Hathaway 2018, ia menyebut Bitcoin “racun tikus kuadrat”, menekankan bahwa ia tidak melihat nilai investasi di dalamnya. Buffett percaya akal sehat dan karakter lebih penting untuk meraih kesuksesan finansial ketimbang mencari untung dalam aset spekulatif baru.
Terlepas dari kritiknya atas aset kripto, Buffett sendiri telah berinvestasi di Bitcoin lewat Nubank.
- Baca Juga: Warren Buffett Pegang Rekor Tunai US$334 Miliar, Apa Alasan Ia Masih Ogah Sentuh Bitcoin?
Bill Gates, IQ Sekitar 160
Co-founder Microsoft, Bill Gates, dikenal sebagai salah satu pengusaha paling cerdas, dengan IQ 160. Tidak seperti Buffett, ia mengakui potensi teknologi blockchain, namun tetap kritis pada aset kripto itu sendiri. Pada Juni 2022, Gates menyatakan bahwa Bitcoin dan NFT didasarkan semata-mata pada “greater fool theory”: nilai aset-aset ini ditentukan semata-mata oleh ekspektasi bahwa mereka akan dibeli dengan harga yang lebih tinggi. Dalam pandangannya, mereka tidak memiliki nilai fundamental yang dapat diandalkan oleh investor jangka panjang.
Sponsored SponsoredPandangan Para Pemikir Terkemuka Tentang Kripto
Ekonom peraih Hadiah Nobel, Eugene Fama, seorang profesor di University of Chicago Graduate School of Business, menyuarakan skeptisisme tentang Bitcoin pada Januari 2025. Ia memprediksi bahwa “itu [Bitcoin] akan menjadi nol dalam sepuluh tahun” karena tidak lagi berfungsi secara berkelanjutan sebagai alat tukar dan unit hitung. Membahas hasil yang mungkin, Fama menambahkan bahwa bahkan apabila itu crash, investor akan tetap berlari ke pemerintah untuk bailout. “Bitcoin akan menjadi nol,” tuturnya, tatkala membahas volatilitas aset kripto serta minimnya use case yang berkelanjutan.
Robert Shiller, seorang peraih Hadiah Nobel dalam ekonomi dan profesor di Yale University, menyebut Bitcoin sebagai “contoh terbaik dari gelembung spekulatif hingga saat ini” dalam wawancaranya dengan Yale Insights. Ia juga menekankan bahwa fenomena spekulatif semacam itu cenderung kembali secara bergelombang.
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank, dalam wawancara Januari 2021 di konferensi Reuters Next, menyerukan regulasi ketat terhadap aset kripto dan menggambarkan Bitcoin sebagai “aset yang sangat spekulatif” yang telah terlibat dalam aktivitas pencucian uang.
SponsoredAdapun Yanis Varoufakis, seorang ekonom dan mantan menteri keuangan Yunani, menekankan perbedaan antara Bitcoin dan teknologi yang mendasarinya dalam wawancara dengan Wired: “BTC adalah gelembung yang sempurna”. Dia menyebut teknologi blockchain sebagai “solusi luar biasa” dengan potensi untuk mempromosikan transparansi dan memerangi korupsi.
- Baca Juga: Yuval Noah Harari Mengaku Tak Suka Bitcoin
Di samping itu, Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, mengatakan pada Januari 2021, “Saya pikir Bitcoin adalah penemuan yang sangat brilian”. Dia memandang aset kripto sebagai alternatif untuk emas di tengah devaluasi mata uang fiat. Namun, dia juga memperingatkan, “Risiko terbesar Bitcoin adalah kesuksesannya”, karena pemerintah bisa bereaksi keras.
Yang terakhir, pada Mei 2021, Gubernur Bank of England Andrew Bailey mewanti-wanti investor bahwa aset kripto “tidak memiliki nilai intrinsik”, sehingga hanya boleh dibeli “jika Anda siap untuk kehilangan semua uang Anda”. Ia menekankan sifat spekulatif dari pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang deretan orang terpintar dunia yang investasi di Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!