Trusted

Dapat Lisensi dari BAPPEBTI dan Dana Segar, Mobee Siap Garap Investor Kelas Atas di Indonesia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Mobee berhasil menutup penggalangan dana yang dipimpin 1982 Ventures, serta para family office dan individu strategis di Indonesia.
  • Mereka mengaku akan menggunakan modal baru untuk memperluas operasi, meluncurkan produk baru, dan merekrut lebih banyak talenta dari layanan keuangan dan industri aset digital.
  • Selain itu, Mobee juga sudah mengantongi izin dari BAPPEBTI.
  • promo

Mobee (PT CTXG Indonesia Berkarya), layanan investasi kripto institusional, pada hari Kamis (30/3) mengumumkan bahwa mereka berhasil menutup penggalangan dana yang dipimpin 1982 Ventures serta para family office dan individu strategis di Indonesia.

Pengumuman itu tidak mengungkapkan jumlah uang yang dikantongi Mobee dalam putaran dana tersebut. Berdasarkan dokumen yang dilihat oleh DealStreetAsia, total modal disetor di perusahaan Mobee sebesar Rp100,4 miliar atau sekitar US$6,7 juta.

Startup ini mengaku akan menggunakan modal baru untuk memperluas operasi, meluncurkan produk baru, dan merekrut lebih banyak talenta dari layanan keuangan dan industri aset digital.

Sekilas tentang Pendiri Mobee

Didirikan pada tahun 2022 oleh Andrew Tjahyadikarta dan Jeff Pradana, Mobee bermitra dengan para investor yang memenuhi syarat, family office, dan klien institusional yang memenuhi syarat, yang mencari eksposur pada instrumen investasi aset digital.

Di LinkedIn, Andrew Tjahyadikarta tercatat menjadi co-founder Mobee sejak November 2021. Selain itu, dia juga menduduki posisi CEO di KAJA Group sejak Januari 2016 hingga sekarang. Sebagai informasi, KAJA Group mengelola beberapa brand seperti Savaya Bali.

Menurut laporan DailySocial, kedua pendiri Mobee memiliki pengalaman dan latar belakang kuat di sektor finansial. Andrew Tjahyadikarta disebut sempat bekerja di JPMorgan. Sementara Jeff Pradana pernah bekerja di Lehman Brothers dan Barclays Capital.

Garap Segmen Investor Kelas Atas

Managing partner 1982 Ventures, Herston Powers, mengatakan bahwa Mobee mengisi celah yang sangat besar di salah satu segmen layanan keuangan yang tumbuh paling cepat di Indonesia.

“Mobee adalah satu-satunya crypto exchange berlisensi di Indonesia dengan platform untuk melayani investor besar dan paling aktif dengan produk kelas institusional,” kata Herston Powers.

“Fokus kami adalah membawa para pemain dan bisnis utama di Indonesia [masuk ke dunia] on-chain dan memberi mereka tingkat layanan, kepercayaan, dan keamanan yang bisa mereka dapatkan saat mulai mengalokasikan lebih banyak modal untuk aset digital,” kata CEO Mobee.

Sejumlah produk yang disediakan oleh Mobee termasuk perdagangan over-the-counter (OTC), Earn, Auto Investment Plan, dan Advisory Service. Dalam situs resminya, Mobee mencatat bahwa para mitra mereka termasuk Amber, KuCoin, Matrixport, Comply Advantage, Chainalysis, Fireblocks, dan BTSE.

Bersama dengan pengumuman pendanaan ini, Mobee juga mengatakan telah memperoleh lisensi untuk mengoperasikan crypto exchange dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Lisensi tersebut secara resmi menjadikan Mobee sebagai crypto exchange pertama di Indonesia yang tidak berfokus pada ritel.

Berdasarkan catatan BAPPEBTI, saat ini sudah ada 28 crypto exchange yang telah mengantongi lisensi operasi di Indonesia.

Data Nilai Transaksi dan Investor Kripto di Tanah Air

Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa nilai transaksi kripto di Indonesia hanya mencapai Rp12,1 triliun pada periode Januari 2023. Memasuki Februari 2023, nilai transaksi kripto naik menjadi Rp13,8 triliun.

Namun, secara rata-rata, nilai transaksi bulanan pada tahun lalu berada di level Rp25,5 triliun. Artinya, nilai transaksi kripto di Tanah Air sudah anjlok hampir 50%.

Penurunan nilai transaksi juga dibarengi dengan penyusutan jumlah pelanggan baru. Berdasarkan data BAPEEBTI, rata-rata jumlah penambahan investor baru setiap bulannya pada tahun lalu mencapai 457.595 investor.

Sedangkan, total jumlah investor terdaftar sampai dengan bulan pertama tahun 2023 di kisaran 16,8 juta investor atau bertambah 16.000 orang. Sementara pada Februari 2023, jumlah investor terdaftar mencapai 16,9 juta investor atau bertambah sekitar 13.000 orang.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori