Lihat lebih banyak

Chainlink (LINK) Terkoreksi Tajam, Dapatkah Crypto Whale Kerek Naik Harganya ke US$20?

4 mins
Oleh Ibrahim Ajibade
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Chainlink (LINK) terkoreksi ke level US$14,27 pada hari Selasa (21/11), turun 15% dari puncak tahunannya sebesar US$16,60 yang tercatat 10 hari lalu.
  • 150 holder teratas yang memulai reli dengan pembelian 30 juta LINK pada pertengahan Oktober, kini menunjukkan tanda-tanda aksi beli yang melemah.
  • Alamat LINK aktif yang meningkatkan jumlah saldo mereka telah menurun selama 10 hari berturut-turut, yang semakin menegaskan berkurangnya tekanan beli.
  • promo

Harga native token Chainlink (LINK) sekarang sudah turun 15% dari puncak tahunannya sebesar US$16,60 yang tercatat 10 hari yang lalu. Dalam analisis on-chain ini, kita akan menggali pendorong utama di balik koreksi harga dan prospek rebound awal LINK.

Kalangan bull LINK menunjukkan tanda-tanda awal dari aksi beli yang melemah setelah hampir sebulan mengalami tekanan beli yang konsisten. Lantas, akankah harga LINK rebound menuju US$20 atau justru terkoreksi ke US$10?

Whale Bullish Tunjukkan Tanda Kelelahan

Baru-baru ini, harga LINK memasuki breakout 130% antara tanggal 17 Oktober hingga 11 November kemarin. Tren data on-chain menunjukkan bahwa 150 holder Chainlink teratas berperan penting dalam reli tersebut.

Menurut Santiment, mereka dengan cepat mengumpulkan 36,07 juta LINK selama periode itu. Aksi akumulasi yang gencar tersebut berhasil membawa saldo kumulatif mereka ke puncak 4 bulan sebesar 730,37 juta token LINK. Namun, sejak harga LINK mencapai puncak US$16,60 pada 11 November lalu, mereka telah memperlambat tekanan beli secara signifikan.

Seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini, investor Chainlink memegang total 732,37 juta token LINK per 10 November. Kemudian, yang mengkhawatirkan, angkanya sekarang telah turun menjadi 730,81 juta LINK. Pada dasarnya, 150 investor Chainlink teratas yang bullish telah memangkas kepemilikan LINK mereka sebesar 1,56 juta token sejak puncak lokal tercapai. Akibatnya, hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bahwa para whale mulai kelelahan.

Chainlink (LINK) Top 150 Addresses.
Pasokan Chainlink (LINK) yang dipegang oleh 150 alamat teratas. | Sumber: Santiment

Metrik pasokan yang dipegang oleh alamat teratas melacak perubahan real-time dalam jumlah token LINK yang ada di dalam penyimpanan wallet dengan deposit tertinggi. Grafik di atas menggambarkan bahwa setelah nyaris sebulan penuh dengan hiruk-pikuk pembelian, 150 holder Chainlink teratas kini telah menjual 1,56 juta LINK di antara tanggal 11 November sampai 21 November kemarin. Dihargai dengan nilai pasar saat ini sebesar US$14,2, itu berarti mereka telah membukukan sebesar US$22 juta dari aksi jual tersebut.

Biasanya, ketika alamat teratas mulai menjual selama reli harga, ini adalah indikator bearish. Hal tersebut menyiratkan bahwa investor terbesar dalam ekosistem mulai ciut. Pertama, aksi beli gila-gilaan mereka selama sebulan terakhir berkorelasi erat dengan persentase kenaikan harga LINK yang mencapai tiga digit. Oleh karena itu, jika mereka mulai menjual, hal ini dapat memberikan dampak yang sama secara terbalik.

Namun, yang lebih penting lagi, investor ritel strategis dapat mengambil posisi bearish juga, jika kalangan whale ini terus menjual aset untuk waktu yang lama.

Pelemahan Aksi Beli Menyebar ke Pasar Ritel

Harga LINK telah berada dalam tren turun yang curam sejak merosot dari puncak tahunannya di level US$16,60 minggu lalu. Namun, tren data on-chain menunjukkan bahwa selain whale yang mulai mengambil profit, investor ritel juga membeli LINK dalam jumlah yang semakin sedikit.

Menurut pelacak data on-chain TheTie, 4.610 Alamat Aktif Chainlink mengalami peningkatan saldo sekitar tanggal 10 November lalu. Namun, sejak saat itu, jumlah investor yang menambahkan lebih banyak LINK ke dalam kepemilikan mereka terus menurun, hanya mencapai 2.150 wallet per 20 November kemarin. Ini mewakili penurunan 53% dalam tekanan beli secara keseluruhan di antara holder LINK yang ada.

Chainlink (LINK) Active Addresses
Alamat aktif Chainlink (LINK) dengan peningkatan saldo. | Sumber: TheTie

Metrik on-chain alamat aktif dengan peningkatan saldo melacak intensitas aktivitas pembelian dalam ekosistem aset kripto. Metrik ini melacak jumlah harian wallet unik yang mengakhiri hari dengan jumlah token yang lebih tinggi daripada saldo pembukaan mereka.

Secara intuitif, ketika sebuah jaringan mencatat penurunan jumlah pengguna aktif yang meningkatkan saldo mereka secara konsisten, ini menunjukkan penurunan minat dan tekanan beli yang berkurang. Jadi, tidak heran, bila harga LINK sudah tergelincir 15% sejak investor mulai mengurangi intensitas pembelian sekitar tanggal 10 November lalu.

Kesimpulannya, penurunan aksi beli dari investor bullish ini telah memperlambat reli harga secara signifikan. Chainlink akan membutuhkan dorongan dari berita bullish mengenai modal segar dari pendatang baru untuk melakukan percobaan selanjutnya di area US$20.

Konsolidasi Lebih Lanjut sebelum Reli Menuju US$20

Berdasarkan metrik on-chain penting yang dianalisis di atas, Chainlink dapat berkonsolidasi di sekitar area US$12–US$15 jika penurunan aksi beli oleh para bull berlanjut.

Data Global In/Out of the Money (GIOM), yang mengelompokkan alamat token LINK saat ini berdasarkan harga masuk mereka, juga menegaskan prediksi ini.

Ini menunjukkan bahwa para bull dapat membangun support berupa tembok beli yang tangguh di sekitar area US$12. Seperti yang digambarkan di bawah ini, 50.660 alamat telah membeli 42,9 juta LINK dengan harga rata-rata US$12,50. Jika alamat-alamat tersebut tetap bertahan, mereka dapat mencegah penurunan harga yang besar.

Namun, apabila para bear dapat membalikkan area support tersebut, harga Chainlink bisa tergelincir menuju US$10.

Chainlink (LINK) Price Prediction
Prediksi harga Chainlink (LINK). Data GIOM. | Sumber: IntoTheBlock

Pada sisi positifnya, para bull bisa kembali menguasai pasar jika harga Chainlink mencapai US$15. Namun, dalam skenario ini, sebanyak 52.880 alamat yang membeli 23,84 juta LINK dengan harga minimum US$15,20 bisa membentuk resistance yang kuat.

Kendati begitu, jika bull mampu mengumpulkan lebih banyak tekanan beli untuk melewati penjual yang mencapai titik impas (break-even) dan mereka yang menarik profit lebih awal, harga Chainlink akhirnya bisa mencetak level US$20.

Bagaimana pendapat Anda tentang melemahnya aksi beli dari whale Chainlink (LINK)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori