Lihat lebih banyak

Departemen Keuangan AS Tambahkan 3 Alamat Dompet Kripto Baru ke dalam Daftar Sanksi

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Departemen Keuangan AS telah memasukkan 3 alamat dompet Ethereum baru ke dalam daftar hitamnya.
  • Ketiga alamat tersebut diduga memiliki kaitan dengan Korea Utara.
  • Ada dugaan yang menyebutkan bahwa serangan siber dari Korea Utara merupakan upaya mereka untuk membiayai program pertahanannya.
  • promo

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) meyakini bila mereka telah menemukan lebih banyak alamat dompet Ethereum yang diduga ada kaitannya dengan Korea Utara.

Pada hari Sabtu (23/4), Kantor Pengendalian Aset Asing Departemen Keuangan (OFAC) memasukkan tiga alamat dompet Ethereum ke dalam daftar hitamnya. Mereka meyakini bahwa alamat-alamat tersebut memiliki kaitan dengan grup hacker Korea Utara, Lazarus, yang diduga merupakan dalang dari kasus pereteasan sidechain Ronin Network milik Axie Infinity.

Sebelum pengumuman ini, sudah ada satu alamat Ethereum yang masuk ke dalam daftar hitam Departemen Keuangan AS.

Memasukkan ketiga alamat dompet kripto baru tersebut ke dalam daftar “SDN Listing” merupakan sebuah upaya dari Departemen Keuangan AS untuk meminimalisir dan mencegah Korea Utara menghindari sanksi dari Amerika Serikat dan PBB.

Prediksi Serangan Siber dari Korea Utara

Sejumlah pejabat pemerintahan telah menuduh Korea Utara mensponsori para hacker untuk menyasar proyek kripto, seperti Axie Infinity. Beberapa laporan telah mengindikasikan bahwa cara tersebut diduga upaya Korea Utara mengumpulkan dana untuk membiayai program pertahanannya.

Di tahun 2021, hacker Korea Utara telah mencuri aset kripto bernilai sekitar US$400 juta, menurut data dari Chainalysis. Nampaknya Korea Utara lebih menggemari Ether, melihat separuh dari hasil curian mereka merupakan koin tersebut.

Meski demikian, upaya-upaya untuk mengeksploitasi dan meretas proyek kripto ini hanyalah permulaan. Seorang pakar kripto sekaligus pendiri DeFiance, Arthur Cheong, baru-baru ini memperingatkan kemungkinan serangan dari Korea Utara. Cheong mengatakan bahwa para peretas ini telah mengembangkan metode canggih dalam usahanya menyerang proyek kripto. Melalui sebuah utas di akun Twitter miliknya, Cheong mengidentifikasi BlueNorOff sebagai salah satu organisasi kunci di bidang kejahatan siber yang disponsori oleh Korea Utara.

Dengan meningkatnya tekanan global dan kemungkinan memanfaatkan kripto untuk menghindari sanksi, Amerika Serikat dan sekutunya telah melipatgandakan upaya mereka memerangi kelompok kejahatan siber.

Beberapa minggu lalu, OFAC mengumumkan sanksi atas crypto exchange Garantex dan marketplace web gelap Rusia, Hydra. Jerman juga mengumumkan bahwa mereka telah memutus server Hydra di negaranya.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

db3c1c7e2b696caaa33569d4ccaaa3cb.jpeg
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori