Kepala penegakan kripto di Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) menjanjikan tindakan keras terhadap perilaku terlarang di berbagai platform kripto.
Eun Young Choi, direktur Tim Penegakan Kripto Nasional AS (NCET), mengatakan bahwa DOJ menargetkan crypto exchange hingga crypto mixer platform yang memungkinkan aktor kriminal dapat dengan mudah mendapatkan keuntungan dan menguangkan dari aktivitas kejahatan mereka.
Dalam laporan FT yang terbit pada hari Senin (15/5), direktur NCET itu menjelaskan bahwa fokus dari pihaknya adalah pada bisnis yang menghindari aturan anti-pencucian uang (AML) atau kenali pelanggan Anda (KYC), maupun yang tidak terlibat dalam kepatuhan menyeluruh dan mitigasi risiko.
“Di atas semua itu, mereka mengizinkan semua pelaku kriminal untuk dengan mudah mendapatkan keuntungan dari kejahatan mereka dan menguangkan dengan cara yang jelas bermasalah bagi kami. Jadi, kami berharap dengan berfokus pada jenis platform [kripto] tersebut, kami akan memiliki efek pengganda,” kata Eun Young Choi.
Hal ini dilakukan sebagai cara untuk memerangi kejahatan kripto yang telah berkembang secara signifikan dalam 4 tahun terakhir. Menurutnya, adanya peningkatan penggunaan aset kripto dalam berbagai cara terlarang bersamaan dengan melesatnya adopsi publik secara besar-besaran.
Tidak Pandang Bulu dalam Lakukan Penindakan
Menariknya, FT dalam laporan itu turut mencatat mengenai regulator AS yang menargetkan Binance, crypto exchange terbesar di dunia.
Hal itu terkait dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) yang pada Maret lalu menggugat Binance dan CEO perusahaan, Changpeng ‘CZ’ Zhao, karena beroperasi secara ilegal di Negeri Paman Sam dan melanggar undang-undang (UU) derivatif AS.
Ada kekhawatiran dalam industri kripto bahwa tindakan keras yang lebih besar terhadap perusahaan-perusahaan kripto yang memiliki kepentingan sistemik seperti Binance, akan membuat industri kripto yang lebih luas semakin berantakan, sama seperti ketika kehancuran kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) pada November 2022.
Namun, direktur NCET, tanpa mengacu pada entitas tertentu, mengatakan bahwa ukuran perusahaan bukanlah sesuatu yang paling utama.
Jika sebuah perusahaan telah mengumpulkan pangsa pasar yang signifikan sebagian karena mereka melanggar hukum pidana di AS, DOJ tidak akan mengizinkan praktik itu terjadi meski pihak yang jadi target mengatakan, “Sekarang kami telah tumbuh menjadi terlalu besar untuk gagal.”
DOJ Turut Fokus pada Pencurian dan Peretasan DeFi
Adapun pihak DOJ mengaku bahwa mereka turut berfokus pada pencurian dan peretasan yang melibatkan decentralized finance (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi.
Hal itu termasuk, khususnya, pada crypto bridge, yang memungkinkan pengguna dapat bertukar berbagai jenis aset kripto; hingga proyek kripto yang baru lahir dengan kode pemrograman yang rentan terhadap serangan peretasan.
Menurut direktur NCET, hal tersebut adalah masalah yang cukup signifikan untuk DOJ, mengingat peretasan yang disponsori oleh negara Korea Utara telah muncul sebagai aktor kunci.
Sebagai penutup, NCET juga menyoroti praktik penipuan investasi lewat praktik membangun hubungan dengan korban selama beberapa bulan sebelum melancarkan aksinya. Perlu diingat, DOJ pada 3 April lalu menyita lebih dari US$112 juta terkait dengan penipuan investasi kripto yang menggunakan praktik tersebut.
Sementara itu, Biro Investigasi Federal AS (FBI) memperkirakan ada sekitar US$3,3 miliar telah dicuri dari orang-orang melalui penipuan investasi pada tahun 2022, dengan penipuan terkait kripto hampir mencapai US$2,5 miliar. Angka penipuan terkait kripto membengkak dari sebelumnya yang mencapai sekitar US$900 juta pada tahun 2021.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.