Argo Blockchain, sebuah perusahaan penambang Bitcoin, harus rela mengalami kemerosotan keuntungan di kuartal perdana tahun ini. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, laba setelah pajak Argo kempis ke level US$2,1 juta. Padahal, di kuartal pertama tahun lalu, perusahaan masih sanggup mencatatkan keuntungan sebesar US$25,3 juta.
Meskipun masih membukukan keuntungan, tetapi dalam periode satu tahun keuntungan Argo Blockchain luntur 91,69%. Sementara, pendapatan perusahaan yang berbasis di London itu masih sanggup tumbuh positif 9,41% ke level US$19,51 juta dari posisi kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$17,83 juta.
Usut punya usut, menguapnya keuntungan perusahaan dipicu oleh adanya perubahan dalam nilai wajar mata uang digital yang dimiliki Argo Blockchain.
Dalam laporan keuangan perseroan disebutkan, pada di tiga bulan pertama tahun lalu, nilai wajar atas mata uang digital yang dimiliki masih mencapai US$13,24 juta. Namun, kemudian angka tersebut berubah menjadi minus alias rugi US$6,08 juta di periode Januari sampai Maret tahun ini. Aset kripto yang ditambang oleh Argo adalah Bitcoin.
Dilansir Coindesk, harga Bitcoin (BTC) Argo di kuartal pertama tahun lalu hampir mencapai US$60.000, sementara di periode yang sama tahun ini harga BTC berada di kisaran US$40.000.
Menurut data dari Coinmarketcap, harga BTC di periode Mei tahun lalu memang sempat menyentuh kisaran US$59.000, namun kemudian bergerak volatil. Baru kemudian di Oktober 2021, BTC kembali unjuk gigi dan menyentuh kisaran US$66.600, sebelum akhirnya terus melandai dan berada di level US$29.249,31 pada hari ini, atau terkoreksi 1,83% dalam 24 jam terakhir.
Jumlah Bitcoin yang Ditambang Argo Blockchain Meningkat 21%
Chief Executive Officer (CEO) Argo Blockchain, Peter Wall, mengatakan sepanjang kuartal pertama tahun ini, perusahaan berupaya menyelesaikan fasilitas tambang unggulannya, yakni Helios Fase I. Demi memuluskan ambisinya, mereka sudah menandatangani perjanjian pembiayaan pada Maret lalu untuk mendapatkan pinjaman senilai US$26,7 juta, guna melanjutkan Helios Fase I.
Tidak hanya itu, Argo juga sudah meneken perjanjian pinjaman tambahan dari anak usaha New York Digital Investment Group (NYDGIG). Tujuannya untuk mendapatkan dana hingga US$70,6 juta untuk percepatan proyek Helios Fase I.
Helios sendiri sudah mulai aktif dan memulai operasional penambangan Bitcoin di 5 Mei lalu dan akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis penambangan Bitcoin perusahaan.
“Selama kuartal pertama tahun ini, Bitcoin yang ditambang meningkat 21% menjadi 470 bitcoin. Dari posisi sebelumnya yang sebanyak 387 BTC,” katanya.
Dari sisi operasional, perusahaan juga berhasil meningkatkan efisiensi bisnis dengan mempertebal margin penambangan menjadi 76%. Adapun biaya langsung rata-rata per BTC yang ditambah adalah sebesar US$9.779.
Argo Blockhain masih menggenggam Bitcoin dalam jumlah yang cukup. Sampai dengan akhir kuartal pertama tahun ini, perusahaan memiliki 2.700 BTC yang mereka hodl.
Tingkatkan Kecepatan Penambangan
Di tengah kondisi pasar yang masih belum menentu, Argo Blockchain masih berambisi untuk bisa meningkatkan hash rate menjadi 5,5 eh/s. Sebagai salah satu langkah untuk mencapainya, perusahaan sudah menandatangani perjanjian untuk menukar 10.000 mesin pertambangan S19, yang saat ini ada di Core Scientific, menjadi mesin S19J Pro baru yang bakal dikirimkan ke Helios.
Sebagai informasi, makin rendah tingkat hash rate dalam penambangan Bitcoin, maka semakin cepat dan juga aman proses penambangan yang dilakukan.
Melihat kondisi pasar kripto yang masih bergerak tak terarah, optimisme banyak pihak sepertinya masih sangat kuat terhadap aset digital tersebut. Bahkan CEO SEBA Bank, Guido Buehler, memprediksi bahwa harga Bitcon bakal melesat ke level US$75.000.
Makin riuhnya investor institusi di pasar aset digital akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga BTC.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.