Polygon Labs pada hari Kamis (3/8) menuduh Matter Labs, yang mengembangkan zkSync Era, menyalin beberapa bagian dari kode open-source Polygon Zero tanpa memberikan atribusi. Namun, Matter Labs membantah tuduhan tersebut.
Matter Labs mengeklaim bahwa atribusi terkait kode tersebut sudah ditulis secara mencolok pada baris paling atas di salah satu file yang dipermasalahkan Polygon.
Sebagai informasi, sejumlah proyek blockchain sering merilis kode mereka di bawah lisensi software open-source. Artinya, para pengembang software lain diizinkan untuk membaca, menyalin, dan bahkan dalam beberapa kasus berkontribusi pada kode tersebut jika mereka menginginkannya.
Namun, ada norma dalam komunitas, dan sebagian besar dalam lisensi open-source, bahwa umumnya mengharuskan developer pihak ketiga memberi pengakuan saat mereka menggunakan kode yang berasal dari tempat lain.
Inti Tuduhan Polygon terhadap Tim zkSync Era
Dalam tuduhannya, Polygon Zero mengatakan, “Kripto berjalan pada etos open-source. Ketika berbagai proyek tidak mengikutinya, ekosistem menderita. Kami kecewa melihat zkSync Era menyalin kode kami tanpa atribusi dan membuat klaim yang menyesatkan tentang karya aslinya.”
Polygon Zero menyebut bagian penting dari pustaka Boojum yang baru dirilis, yang dibuat Matter Labs, adalah hasil copy & paste dari sistem pembuktian (proving system) yang dikembangkan oleh Polygon Labs.
“[Pustaka software] Plonky2 adalah open-source, tetapi Matter Labs tidak memberikan atribusi yang sesuai dan tanpa hak cipta asli atau atribusi yang jelas kepada penulis kode aslinya,” serang Polygon Labs.
Boojum dinilai menggunakan kode Plonky2 dengan sedikit inovasi, dan diduga Matter Labs menggunakan kembali kode ini tanpa memberikan atribusi apa pun ke Polygon. Selain itu, pernyataan Matter Labs yang dinilai menyesatkan oleh Polygon adalah klaim bahwa Boojum lebih dari 10 kali lebih cepat daripada Plonky2.
- Baca Juga: Polygon Akan Upgrade Native Token Jadi POL
Klarifikasi dari Matter Labs
Terkait tuduhan itu, juru bicara Matter Labs mengatakan bahwa pernyataan dari pihak Polygon berisi klaim yang tidak berdasar, menyesatkan, dan sangat mengecewakan.
Co-founder dan CEO Matter Labs, Alex Gluchowski, mengatakan bahwa Plonky2 dan Boojum merupakan implementasi dari konstruksi RedShift (PLONK + FRI). Adapun RedShift diperkenalkan oleh Matter Labs sejak sekitar 3 tahun yang lalu sebelum hadirnya Plonky2.
Alex Gluchowski menegaskan bahwa tim yang mengembangkan Plonky2 tidak pernah memberi Matter Labs pujian mengacu pada RedShift di makalah mereka. Namun, Matter Labs tidak mempermasalahkannya.
“Sistem bukti (proof system) kinerja tinggi Boojum yang baru, memanfaatkan 5% dari Plonky2. Secara mencolok, Plonky2 telah dikaitkan pada baris pertama di modul kami. Di mana lagi, selain baris pertama perpustakaan kami, Plonky2 akan dimasukkan jika kami ingin lebih menonjol?” jelas Gluchowski dengan nada sarkas.
Alex Gluchowski menegaskan bahwa open-source adalah tentang kerja sama yang tulus. Dia berpikir tim Polygon dapat meminta yang mereka inginkan dengan berkomunikasi ke tim Matter Labs.
“Melanjutkan tuduhan publik tentang kurangnya atribusi (bahkan jika itu benar, yang tidak terjadi di sini), sama sekali bukan semangat dari gerakan open-source. Jika Anda tidak senang orang lain, termasuk pesaing potensial, menggunakan bagian dari kode Anda, mungkin open-source bukan untuk Anda?” ungkap Alex Gluchowski.
Dalam tuduhan Polygon, mereka menyertakan beberapa screenshot yang membandingkan kode Polygon dengan milik Matter Labs.
Pada screenshot di file Matter Labs yang berjudul mod.rs, Polygon menuduh itu berisi sesuatu hal yang tidak memberikan atribusi kepada penulis asli kode itu.
Namun, Alex Gluchowski lantas merespon dengan menautkan ke file yang sama dengan mengatakan, “Baris pertama file mod.rs, yang dikecualikan dari screenshot Polygon berbunyi, ‘CATATAN: Kami mengambil implementasi Plonky2 dari bidang non-vektor sebagai garis besar, dengan modifikasi tambahan.’”
Kemudian, Polygon menyertakan contoh lain ketika kode mereka tampaknya dicabut tanpa atribusi oleh Matter Labs. Terkait contoh itu, belum ada tanggapan dari Matter Labs. Mereka mengaku akan memberikan tanggapan yang lebih mendalam dalam waktu dekat.
Persaingan dalam Pengembangan Teknologi ZK
zkSync Era adalah solusi penskalaan layer-2 (L2) yang menggunakan bukti validitas kriptografis untuk menyediakan transaksi yang dapat diskalakan dan berbiaya rendah di Ethereum.
Mereka menggunakan zero-knowledge (ZK) rollups untuk menggulung sejumlah transaksi menjadi bundel yang lebih kecil, lalu dikompresi menjadi bukti (proof) dan diselesaikan di Ethereum. Bagian dari proses itu melibatkan sebuah prover. Teknologi ini yang mengompresi dan mengemas semua transaksi tersebut.
Mengingat daya komputasi yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan proof, itu menjadi penghalang bagi partisipasi yang cukup tinggi dari berbagai pihak. Upgrade Boojum di zkSync Era pada 17 Juli lalu diklaim dapat mengatasi hal itu dengan tepat.
Sementara itu, Polygon Zero juga memiliki tujuan yang serupa menggunakan ZK proofs untuk menskalakan Ethereum tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan. Untuk mencapai hal itu dengan sistem pembuktian yang cepat dan efisien, mereka mengandalkan Plonky2 yang diperkenalkan pada Januari 2022.
Dengan begitu, otomatis Polygon dan Matter Labs serta sejumlah pengembang lainnya bersaing dalam mengembangkan teknologi ZK rollups yang paling efisien untuk menarik banyak pengguna hingga investor.
Bagaimana pendapat Anda tentang tim Polygon dan tim pengembang zkSync Era yang tengah bersitegang? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.